Sorry for so looong late update
Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗
DON'T BE LIKE SMUGGLE READER! Karena nggak enak kalo kita berkarya tapi nggak diapresiasi
Happy reading all ^_^
.
.
.
.
.
.
.
CAROLINE terpontang – panting berlari menuju gate kedatangan sambil menggendong Allendis. Marcello melangkahkan kakinya lebar – lebar menyusul Caroline dari belakang. Wajah pria itu sangat datar karena moodnya sedang dalam suasana buruk.
Caroline menggerakkan sepasang matany mencari sosok laki – laki yang sangat ia nantikan kedatangannya dari bulan lalu. Saat menemukan sosok itu, Caroline tersenyum bahagia dan segera melesat menuju sisi sosok itu.
"Kak Leoooooo!"
Seru Caroline saat melihat seorang laki – laki memakai hoodie cream dengan celana hitamnya. Tak lupa topi milik tim bisbol terkenal yaitu Dodgers tersampir di kepala laki – laki itu. Galileo, kakak sepupu yang sangat menyayanginya dan juga yang sangat ia sayangi. Caroline segera menghambur ke dalam dekapan Galileo setelah menyerahkan Allendis pada Marcello dan laki – laki itu pun memeluknya dengan hangat dan erat.
"Duh, adik kakak yang satu ini masih manja aja." Ujar Galileo dengan nada mengejek.
"Kan, Lavey manjanya cuma sama kakak aja."
"Iya in aja deh."
Galileo merangkul Caroline lalu senyumnya luntur saat mendapati sosok Marcello yang berdiri menjulang di belakang Caroline dengan menggendong Allendis.
"Apa yang dia lakukan di sini?"
"Hai, My Bro. Kenalkan pacar and soon to be her future husband."
"Your wish!"
Ekspresi Galileo yang awalnya berubah kesal menjadi ramah saat sepasang matanya menatap sosok mungil menggemaskan yang ada dalam gendongan Marcello.
"Hai, Allen. Long time no see. Hah, tau kalian balikan gue ajak Arcen sama Sher. Lihat kalian gue jadi rindu mereka kan? Kalian ngeselin banget."
"Sher?" tanya Caroline bingung.
"I told about her, didn't I?"
"You didn't. Talk more about her."
"Later. Sekarang ayo kita segera pulang. Kasihan Allen, dia pasti lapar. Right boy?"
Galileo terkekeh geli saat melihat Allendis mengangguk dengan semangat.
"Kamu tunggu di sini sama Allen dan Kak Leo. Aku ambil mobil dulu." Ujar Marcello.
"Okey, hati – hati."
Caroline dan Galileo memerhatikan Marcello hingga sosok itu menghilang.
"Melihat kalian bersama gue jadi lega. Di sini jadi ada yang jagain lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
MaCarol
ChickLitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #2nd SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since January 2020 CAROLINE LAVENDER PIOVE Seorang main script writer sekaligus novelist terkenal yang belum diketahui oleh k...