Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗
Happy reading all ^_^
.
.
.
.
.
.
.
CAROLINE Lavender Piove –seorang penulis novel sekaligus scriptwriter terkenal dengan nama pena La Renee yang belum diketahui wajah aslinya oleh khayalak– saat ini sedang menatap orang – orang yang sedang berlalu lalang untuk menyiapkan adegan klimaks film yang ia besut bersama Damien, partner in crimenya di dunia perfilm an. Caroline menatap malas arloji keluaran terbaru dari Swarovski itu dan waktu menunjukkan masih pukul empat pagi.
Gadis itu sesekali menutupi mulutnya yang sedang menguap. Kru film di sini sesekali melirik Caroline dengan sorot mata seperti mempertanyakan kenapa dia ada di sini. Well, di sini hanya Damien saja yang tahu siapa Caroline dan La Renee itu. Damien mengenalkan dirinya pada kru film sebagai asisten dari the main scriptwriter film ini, padahal Caroline lah the main scriptwriter itu.
Masa bodo dengan tatapan para kru yang memandanginya dengan tatapan bingung, penasaran bahkan penuh selidik, gadis itu tetap melanjutkan melangkahkan kakinya. Sebenarnya sebagai main scriptwriter, Caroline tidak perlu langsung turun ke lapangan. Dia bisa meminta bantuan Anne, asisten penulisnya yang sebenarnya.
"Lagi – lagi lo datang lebih awal dari gue."
Caroline menoleh saat mendengar suara baritone yang sudah familiar baginya lalu gadis itu tersenyum dan mendekat ke pemilik suara bariton itu.
"Males di rumah. Yaudah gue ke sini aja." Ujar Caroline.
"Kayaknya besutan film kita bakal sukses lagi nih."
Caroline mencibirkan bibirnya saat mendengar pernyataan dari sosok itu, Damien. Terlalu kepede an nih partner in crimenya.
"Alah, lo jangan terlalu kepedean deh, Kak."
"Bukannya kepedean, tapi kalo kita rujuk kembali track record kita lima tahun ke belakang ini, nggak menutup kemungkinan film kita bakal sukses lagi."
"Yhaaa, semoga saja. Lo nggak ngajak Carmel, Kak?"
"Dia mah jam segini masih sayang – sayangan sama kekasihnya yang empuk itu."
Caroline langsung tertawa terbahak – bahak saat Damien menyebutkan kebiasaan jelek sahabatnya sekaligus adik kandung dari Damien.
"Oh, iya. Lo kan belum kenalan sama pemain utama cowok ya?"
"He eh. Dari awal pembacaan naskah kan gue nggak ikut enam bulan lalu. Awal pembuatan film aja juga nggak ikut karena kesibukan gue bantu perusahaan Dad di London."
"Yaudah, habis ini gue kenali dia ke elo. Lo standby aja di campervan gue aja."
"Siap bosqueee."
"Ada – ada aja lo." Ujar Damien sambil mengacak – acak rambut Caroline.
Caroline's POV
KAMU SEDANG MEMBACA
MaCarol
ChickLitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #2nd SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since January 2020 CAROLINE LAVENDER PIOVE Seorang main script writer sekaligus novelist terkenal yang belum diketahui oleh k...