= 03 = Not Good

1K 66 0
                                    

Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca

Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗

Happy reading all ^_^

.

.

.

.

.

.

.

SEPANJANG jalan pulang dari lokasi syuting, Caroline tidak berbicara sama sekali. Damien melirik ke arah Caroline entah yang keberapa kalinya. Laki – laki itu merasa khawatir saat melihat Caroline berubah menjadi sangat pendiam.

"Are you fine, Rol?" tanya Damien.

Lamunan Caroline terbuyarkan lalu ia menoleh ke Damien dan gadis itu hanya tersenyum sambil menoleh kembali ke kaca jendela dan menghela napas panjang.

"I'm not." Ujar Caroline lirih tapi Damien masih bisa mendengarnya.

Laki – laki itu menghela napas beratnya. Seperti dugaannya, Caroline dan Marcello saling mengenal satu sama lain.

"Kalo lo nggak nyaman terjun langsung di lapangan mending kirim Anna aja."

"No, I can't. Gue selalu profesional kalo soal urusan pekerjaan."

"Baiklah, kalo ada apa – apa, bisa langsung ngomong ke gue, Rol."

"Yap, thanks, Kak."

"Ke kafe?"

"Yap."

"Kenapa nggak langsung pulang, ini udah menjelang malam, Rol. You need a rest."

"Di kafe gue bisa beristirahat."

"Kenapa lagi sekarang? Mereka masih menganiaya lo?"

"Kind of? Entahlah, lagian gue mau tidur di kafe aja, setidaknya itu tempat ternyaman gue."

"Oke lah. Jangan tidur terlalu malam."

"Iya."

"Jangan lupa minum multivitamin lo yang biasanya."

"Iya."

"Ja-"

"Jangan lupa kunci semua pintu. I know, Kak Dam. Really?!"

Damien terkekeh geli melihat wajah kesal Caroline. Laki – laki itu menepuk pelan puncak kepala Caroline dan gadis itu menatapnya kesal.

"Tatanan rambut gue rusak, astaga." Erang Caroline sambil menyingkirkan tangan Damien dan merapikan lagi rambutnya.

"Gue hanya khawatir sama lo, Rol."

"Ya ya, terserah lo, Kak. Btw lo langsung pulang? Nggak mampir dulu?"

"Nggak, besok syuting pagi lagi."

"Gue datang agak siangan ya? Besok pagi kafe sibuk."

"Oke lah. Gue jemput atau gimana?"

"Nggak papa nih jemput gue?"

"Nggak papa, lagian kafe sama lokasi syuting dekat kok."

"Jemput deh kalo gitu, mobil gue dipakai si Will buat antar pesanan sorenya."

MaCarolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang