Budayakan klik BINTANG dulu (VOTE) sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT kalian yaaa plus minta tolong rekomendasikan cerita ini 😁😁🤗
Happy reading all ^_^
.
.
.
.
.
.
.
CAROLINE menatap bocah kecil berumur belum genap dua tahun yang ada di hadapannya dengan tatapan tidak tega. Gadis itu mendengus geli saat melihat wajah lucu Allendis yang minta digendong.
"Gue akan nemanin Allendis, kalian bisa melanjutkan pekerjaan kalian." Ujar Caroline sambil mengangkat Allendis dalam gendongannya.
"Nggak usah, biar Allen sama Mama gue aja." Ujar Marcello
Marcello hendak mengangkat Allendis ke dalam gendongannya namun tangan malaikat kecil itu menepis kedua tangannya setelah itu kedua tangan tangannya ia kalungkan ke leher Caroline dengan erat seperti tidak ingin lepas dari Caroline.
Damien dan Marcello yang melihat tingkah tidak biasa Allendis itu kaget. Tidak biasanya anak kecil berusia belum genap dua tahun itu langsung akrab dengan orang asing. Caroline sangat takjub dengan sikap berani Allendis dan terkekeh geli saat melihat wajah cengo Marcello dan Damien.
Well, tidak banyak pula cewek – cewek muda yang berusaha mendekati Allendis hanya demi bisa lebih dekat dengan Marcello tak terkecuali Chamomile, namun hingga saat ini tidak ada yang berhasil kecuali Caroline.
Caroline menghela napas panjang lalu tangan mungil gadis itu mengelus lembut punggung Allendis untuk menenangkan anak kecil itu.
"Lo antar gue aja ke Tante Maddy. Sekalian gue mau nyapa, nanti kalo keadaan Allendis sudah membaik gue akan menyerahkannya ke Tante Maddy."
Marcello hanya mengangguk singkat lalu ia berbalik dan beranjak dari tempat itu diikuti Caroline. Damien menatap bingung dua sosok dewasa yang sudah menghilang dari pandangannya. Bagaimana bisa Carol kenal Tante Maddy? Atau jangan – jangan Cello dan Carol sudah saling kenal, pikir Damien.
Caroline, gadis itu mengikuti Marcello sambil sesekali menyapa para staf entah itu yang sudah ia kenal maupun yang belum.
"Laveeeey."
Seorang wanita paruh baya mendatanginya dengan wajah bahagia, Maddy, ibunda dari Marcello. Caroline tersenyum pada Maddy lalu mereka berdua pun bercipika cipiki. Caroline melihat Chamomile, kakak keduanya masih duduk di sisi tempat duduk Maddy dengan wajah masam? Entah apa yang membuat wajah Chamomile masam, Caroline tidak peduli dengan itu. Caroline tadi melihat sekilas Chamomile dan Maddy sedang berbincang seru entah apa yang mereka bincangkan.
"Sudah lama aku tidak melihatmu, sweety. Terakhir kali kita bertemu lima bulan yang lalu kan? Saat kamu menjemput Jeff dan aku di London Heathrow Airport. Sungguh liburan yang menyenangkan saat kamu menemani kami."
"Hahahaha, Tante terlalu memuji."
"Lavey, sudah Mama bilang kan panggil Mama aja. Miley aja sudah bisa membiasakan diri untuk memanggilku Mama. Aku dan Mommymu itu kan sudah sahabatan sejak kita kecil."
KAMU SEDANG MEMBACA
MaCarol
ChickLitTHIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #2nd SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since January 2020 CAROLINE LAVENDER PIOVE Seorang main script writer sekaligus novelist terkenal yang belum diketahui oleh k...