54. Nawar ni? gampang.

3.5K 105 5
                                    

Hari ini, Amel sudah ada janji dengan kakak nya untuk pergi ke pasar swalayan.

"Beli apa aja ma?" Tanya Amel dengan menulis setiap pesanan dikertas

"Udah segitu aja cukup Mel, kalo bisa pulang bawain bakso nya Mang Didi" Jawab Mirna dan pintaanya.

"Yeh mama, udah nyuruh nambah lagi"

Mirna tersenyum tipis.

"Hati-hati ya kak, Mel"

"Ya ma, assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Keno dan Amel segera keluar dari rumah dan menghampiri motor milik Keno.

"Naik gece, gua gak mau lama-lama" suruh Keno dengan wajah malas

"Dih,"

Keno melirik tajam adiknya.

"Kenapa si"

"Kalo lo lama, ntar keburu tukang es cendol depan pasar pergi."

Amel diam. Maksudnya?

"Ha! Lo serius?"

"Naik anjing, gue mau ketemu tukang es nya!"

Amel menggelengkan kepalanya.
"Dasar ga waras!"

Keno menghidupkan mesin motornya dan segera melajukan motornya.

***

"Mel, tuh daster cocok buat lo kayaknya deh" tunjuk Keno kearah toko daster.

Amel melirik malas kakaknya.
"Kalo gue make itu, yang ada gue kayak mak-mak"

"Haha, cocok udah"

"Ayo ish, masih banyak belanjaannya. Jangan bercanda." Cetus Amel

Keno diam memperhatikan sekitarnya.

"Gue mau cari es cendol sama bakso nya mang Didi. Lo cari ayam Sono" Suruh Keno

"Oh,"

"Ish, kok oh doang si."

"Ya terus?"

"Jalan ayo"

"Lo ngajak gue?"

Amel pun malas berdebat, dia segera meninggalkan Keno begitu saja.

"Bego, gue kan mau beli bakso ana cendol! Ngapain gue ngejar tuh orang ya"

"Mel! Jangan lama-lama!"

Amel tak menggubris teriakan Keno.

"Mba, ini ayam nya berapa?" Tanya Amel dengan memilih-milih ayam yang ada didepannya.

"Oh itu, yang besar 38000 neng. Terus yang kecil itu 34 neng" Jawab mba tukang ayam

"Ini 35 lah," Tawar Amel dengan memegang ayam yang sedikit besar

"Udah murah itu neng,"

"35 lah ya, kan udah langganan",

"Belom bisa neng,"

"Ini yang kecil 30 aja lah ya" Tawar Amel lagi

"Haduh neng, ini harga ayam lagi naik. Gara-gara virus carano itu neng"

Amel menyeritkan keningnya.
"Hah, carano? Corona kali"

"Nah, iya itu neng."

"Bawang kali yang mahal, masa iya ayam ikut-ikutan naik" Ucap Amel dengan senyuman tipisnya

Mba tukang ayam hanya tersenyum malu.

"Udah neng, mau beli berapa emang" Sahut mba tukang ayam

"2 ekor"

"Oke deh, ambil deh"

"Kok suruh ambil si mba, potongin dulu la 12 ya" Kata Amel dengan alis yang terangkat.

Mba tukang ayam menepuk jidatnya pasrah.
"Haduh neng, untung kamu cantik."

"Hehe..."

Tiba-tiba pundak dipegang dengan tangan kekar. Amel melirik sedikit kebelakang.

"Ah, lo disini. Gue cape nih, nayriin lo."

Amel hanya membuang malas  mukanya.

"Haduh-haduh, suami nya ya neng?" Goda mba tukang ayam

"Hah!" Amel dan keno membelalakkan matanya.

"Haha, kalian berdua lucu. Gimana nanti anak nya ya" kata mba tukang ayam dengan sedikit kekehan kecilnya

"Mba maaf kita itu .."

"Doain yang terbaik mba" Sahut Keno cepat

Amel mencubit pinggang Keno dengan kencang yang membuat ringisan kecil dari bibir Keno.

"Maaf mba, ini uang nya. Terimakasih"

"Sama-sama"

***

"Amel! Sakit bego."

"Bodo!"

"Kenapa si lo"

"Lo yang kenapa, ngga waras apa emang gada daya pikir. Gasudi gue punya anak dari lo" Cetus Amel dengan wajah serius

Keno tersenyum meremehkan.
"Gue juga ogah punya anak dari lo bego, inget bro. Lo ade gue."

"Udah nggakpapa, cuma masalah sepele doang. Naik ah, ntar gue tinggal. Mampus lo" Sahut Keno yang malas untuk berdebat

Amel pun segera naik keatas motor Keno.

"Kak, bakso ana cendol udah?" Tanya Amel ketika sudah naik diatas motor Keno

"Udeh"

"Oke"

***
B e r s a m b u n g

BAD BOY VS COLD GIRL[Sedang Di Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang