BBCG-20

5.4K 159 12
                                    

Kalau pun dia ngga cari masalah sama Lo. Gua tetap punya tanggung jawab sama Lo. Apapun yang udah jadi hak atau milik gua. Itu harus gua jaga baik-baik. Gua ga bakal lepas begitu aja• ARKA.

***

"Ayo. Kita ke kelas. Lo ngga boleh jauh-jauh dari gue!" Kata Arka

Amel hanya mengangguk kecil.

Kini Amel dan Arka serta teman-temannya tadi sudah mulai memasuki kelasnya. Guru fisika pun mulai datang. Dua jam mereka belajar fisika, hingga kadang membuat murid-murid mendumel karena menunggu jam selesainya.

"BU! KAPAN SELESAINYA SEH. PUYENG NEH!" Seru Tio

Bu Weni menatap kearah Tio dengan tatapan tajam.

"BU SEKALI-KALI APA. NGAJAR NYA TUH SETENGAH JAM AJA."

"PUTAR LAPANGAN KAMU ANAK NGGA TAU SOPAN SANTUN! LIMA PULUH LIMA! SEKARANG!"

"KOK SAYA DIHUKUM SIH BU. SAYA MEWAKILI TEMAN-TEMAN YANG MEMANG SUDAH MUMET!"

Bu Weni menatap kearah seluruh penghuni kelas. "APA BENAR KALIAN PUSING DENGAN PELAJARAN SAYA?"

"BANGET!" Seru Arka mengejutkan bagi teman-temannya.

Bu Weni menatap sinis kearah Arka. Dia sebenarnya sudah kehabisan kata untuk melawan murid-murid kelas ini."KAMU YANG KELUAR APA SAYA YANG KELUAR DAN TIDAK AKAN MENGAJAR KALIAN SELAMA SEBULAN!"

"IBULAH! DARI TADI UDAH MUMET JUGA!" Kata Tio yang mendapatkan tatapan sinis untuk sekian kalinya.

"OKE SAYA KELUAR! TAPI KALAU ADA YANG NANYA KISI-KISI UNTUK ULANGAN! TIDAK AKAN SAYA KASIH!"

"YEH SI IBU. NGAMBEKAN."

"AMEL. IKUT SAYA KE KANTOR." Panggil Bu Weni dengan nada tinggi.

"Ya Bu,"

Akhirnya, Bu Weni dan Amel pun meninggalkan kelas untuk menuju ke kantor. Sesampainya di kantor, Amel duduk dengan santai dan menunggu apa yang akan dikatakan oleh guru itu.

"Amel, tolong kamu suruh sekretaris. Tulis catatan ini di papan tulis ya!"

"Eh, iya bu." Singkatnya

"Makasih ya. Ibu sudah mumet dengan kelas kamu" Sahutnya dengan nada merendah

"Saya izin pamit kekelas dulu Bu"

"Iya silakan"

***

"Mel. Kantin yuk." Ajak Karin dengan senyuman lebar dibibirnya.

"Iya"

"Ayuk"

Karin dan Amel pun segera meninggalkan kelas untuk menuju ke kantin. Belum sampai kantin, Aurel dan dayang-dayangnya menghampiri Karin dan Amel dengan tatapan tak suka.

"Mau ngapain lagi Lo!" Ujar Karin dengan tatapan sinis

"Wey, Bu Kos. Santai dong. Gue ga mau cari masalah Ama Lo. Gue kesini juga bukan mau ketemu Lo. Dan Lo. Mending kekantin sono. Cari cowok. Gue cuma butuh sama temen Lo!" Kata Aurel dengan gayanya yang sombong.

"Heh. Gue sahabatnya dia! Gue yang harus lindungin dia. Urusan dia. Ya urusan gue. Lo ga usah ganggu dia lagi!"

"Weyyy. Mbak. Santai. Aurel cuma mau ngasih tau temen Lo sebentar. Ngga cari masalah!" Kata Vira

"Diem Lo Manusia tanpa daging!"

"MAKSUD LO APA BILANG GUE MANUSIA TANPA DAGING HA!" Nada suara Vira mulai meninggi

"KENYATAAN BRO. TUBUH LO CUNGKRING UDAH KEA ORANG GAK PERNAH DIKASIH MAKAN. BOODY GA ADA. DADA RATA. MUKA PAS-PASAN. APA COBA YANG HARUS GUE SANJUNG DARI GENG LO. TERUTAMA LO." Jawab Karin santai. Jawaban Karin membuat orang sekitar menahan tawa.

"Udah Rin diemin aja. Ayuk kita ke kantin" Kata Amel pelan

"Ntar dulu nanggung" bisik Karin ditelinga Amel

"DIEM LO SEMUA GA USAH PADA KETAWA!!!" Sahut Aurel marah. Kini telunjuknya mengarah ke Karin.

"DAN LO RIN. GA USAH IKUT CAMPUR URUSAN GUE. EMANG LO SENDIRI GAK NGACA. CAKEPAN GUE DARI PADA LO. DERAJAT LO DIBAWAH. SEDANGKAN GUE DIATAS."

"NAH BENER TUH REL"

"SADAR DIRI. LO DULU JUGA SUKA KAN AMA ARKA. YA GA REL?"

-BAD BOY VS COLD GIRL-

SEE YOU!

BAD BOY VS COLD GIRL[Sedang Di Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang