BBCG-31

4.4K 164 23
                                    

Hai semua! Maaf ya ngaret banget update nya'( sumpah ya aku nulis ini tadi tuh jam 4, dadakan banget ga sih'( hemm aku juga minta maaf karena aku gantungin kalian mulu'( sorry. Hemm jangan lupa spam like spam koment. Ya  semua. Aku sayang kalian! I love you!

***

Kini rombongan sekolah sudah sampai sejak tadi. Diujung sana terdapat Arka yang tampak kecewa karena perubahan sifat Amel.

"Eh Mel! Kita cari air yu, sama kayu bakar," ajak Nana

"Eh iya," singkat Amel

"Lo kenapa Mel?" Tanya Nana

"Ga"

"Oh ya udah, gue tinggal bentar ya,"

Amel hanya tersenyum kikuk.

Sorotan mata Arka tak pernah lepas kepada Amel. Apapun yang Amel lakukan, Arka wajib tau. Walau dari kejauhan ia hanya bisa melihat tak bisa untuk menghampiri.

"Kak, temenin cari kayu bakar dong," Pinta Meri

Arka menoleh sedikit kearah Meri dengan tatapan tak suka.

"Lo ga bisa sendiri?!" Tanya balik Arka dengan nada ketus

"B.. bi.. bisa kok kak, tapi kan gue mau nya sama Lo. Hehe. Nanti gue aduin kak Aurel mampus Lo." Jawab Meri dengan santai tapi sedikit gugup

"Aduin. Pengadu!" Balas Arka dengan nada marah

"Oh oke, gue bakal aduin Lo sekarang!"

"Silakan!"

Meri buru-buru membuka ponselnya, ternyata dia salah. Ini hutan. Tak ada satu sinyal pun. Dia sangat bodoh, bahkan bodoh sekali.

"Besok aja deh, irit koata Ama batre aja deh," Kata Meri dengan sok, padahal dia sangat malu karena tak ada sinyal.

"Oh, bukannya ga ada sinyal ya?" Sindir Arka

"Ada kok,"

"Kenapa Lo ga aduin! Aduin gigi!" Bentak Arka

Meri tak mau membalasnya, karena dia sudah kehabisan kata-kata. Dia pun segera meninggalkan Arka didepan tenda nya.

"Pengadu." Umpat Arka

***

"Hay semua, malam ini gue mau ajak Lo semua kalau nanti kita bakal nyanyi-nyanyi. Ada yang mau nyumbang lagu ga nih," Sahut Andra. Ketua OSIS.

Mereka semua mulai berbincang-bincang siapa yang akan menyumbangkan sebuah lagu.

"Amel mau nih ndra." Seru Nana

"Lah," Amel hanya bisa memasang muka datarnya. Batin nya mulai ricuh karena tak suka.

"Iya, sama yang main gitar Arka!! Setuju ga!!!" Tambah Seila

"Hemm, boleh tuh" Jawab Andra dengan mengacungkan jempol kedepan.

"Silakan maju," suruh Jesika selaku wakil ketua OSIS.

"Sori gue ga mau." Singkat Amel

"Lhoh," Ucap Andra bingung

"Maju aja," Suruh Jesika dengan senyuman lebar nya

Arka pun mulai maju dengan membawa gitarnya.

"Tuh Arka aja udah maju, Lo sekarang" pinta Lala

Amel menghempuskan nafas kasarnya. Dia menyumpah serapahi Nana.

Arka menatap Amel dengan tatapan memohon, Amel pun hanya tersenyum tipis.

"Nyanyi apa?" Tanya Arka

"Terserah Lo,"

"Hemm, apa ya. Seluruh nafas ini aja ya Mel" pinta Arka

Amel hanya membalas dengan anggukan kecil.

"Hae semua. Gue bakal nyanyi. Lo semua diem, hayati. Dan mohon untuk dimengerti serta didalami. Kata perkata nya."

Mereka semua hanya tersenyum.

Arka mulai memetik senar gitarnya dan Amel nyali bersiap-siap untuk bernyanyi.

Lihat lah luka ini, yang sakitnya abadi.
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu.
Aku tak akan lupa, tak akan pernah bisa.
Tentang apa yang harus memisahkan kita.

Disaat ku tertatihhh, sampai kau disini
Kau tetap ku nanti demi kenyakinan ini.

Amel berhenti, sekarang giliran Arka yang bernyanyi.

Jika memang dirimu lah tulang rusukku.
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam peluk mu.
Untuk mu seluruh nafas ini...

Bagian Amel kembali dan Arka bersama.

Kita telah lewati rasa yang pernah mati,
Bukan hal baru bilang kau tinggalkan aku...
Tanpa kita mencari, jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntut mu kembali.

***

---BBCG---

BAD BOY VS COLD GIRL[Sedang Di Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang