-💜- Menjelaskan.

115 30 0
                                    

Jangan lupa vote ⭐

"Lauu!! Naa! " Teriak Adinda.

Aneh nya mereka tidak menggubris teriakan Adinda tersebut, tidak mungkin mereka tidak mendengar teriakan Adinda yg begitu melengking tersebut.

Adinda mencoba berdiri namun pinggang nya tidak bisa diajak kompromi.

"Akhh aw aww.. "

Daniel segera menangkap kembali tubuh Adinda,

"Mau ngapain sih lo? " Tanya Daniel sembari lengannya di posisikan menggendong seperti tadi.

"E-ehh mau ngapain? "

"Gendong lo lah. "

Adinda mengerinyit bingung, "Gak usah niel, gue mau nyamperin Laura ama Rana dulu.. "

"Gausah disamperin, lagian lo kan sekelas, tar juga ketemu"

Lalu Daniel dengan enteng nya mengangkat tubuh Adinda, berjalan santai melalui koridor hingga sampai di depan kelas Adinda.

"Udah disini aja mas, " Adinda terkikik pelan karena panggilan nya pada Daniel.

Daniel memutar bola matanya, "Iya mba. " Lalu ia menurunkan Adinda didepan pintu kelas nya.

"Lo belom ngejelasin tentang Abraham. Ntar pulang jelasin!. " Setelah mengucapkan itu Daniel berjalan menuju kelas nya.

Adinda jalan menuju bangku nya sambil memegang pinggang nya yang masih terasa nyeri sebab tadi.

Terlihat Tiara yang sedang memakai handset dan bermain ponsel. Ia menghampiri Tiara.

"Ti,, " Adinda menyenggol lengan Tiara. Lalu Tiara melepas handset nya dan segera menoleh ke arah Adinda.

"Oit? Kenape? "

"Laura sama Rana lagi marah ama gue ya? " Tanya Adinda penuh selidik.

"Yang gue tau, si Laura cemburu liat lo di bonceng ama Abraham. " Adinda segera menepuk dahi nya.

Ia terus menerus menyesal, "Sekarang mereka kemana ti?"

"Tadi sih bilang nya mau ke toilet, bentar lagi juga---", ucapan tiara terpotong karena Laura dan Rana tiba, " Tuh dia. " Sambung Tiara lagi.

Mereka segera duduk di kursi belakang sembari mengobrol ngobrol.

"Lau..." Panggil lirih Adinda tapi masih terdengar oleh Laura dan juga Rana. Mereka segera mengalihkan tatapan nya ke arah Adinda.

Adinda ikut duduk, kursi depan ia putar ke belakang agar menyambung dengan kursi belakang.

"Lau gue bisa jelasin ini semua kok, " Laura tidak menggubrisnya.

"Gue sama Abraham gak ada apa apa, gue sama dia tadi cuma sekedar--",

" Boncengan bareng, terus ketawa becanda bareng gitu? " Sambung Laura tiba tiba

"Enggak lau, dengerin dulu penjelasan gue. "

Laura hanya mendengus kesal, "Yaudh jelasin, "

"Tadi malem dia ngechat gue di whatsapp, dia minta berangkat bareng, gue tanya kan mau ngapain berangkat bareng gue? Gue bareng Daniel. Terus kata dia, dia mau nanyain tentang lo, karena itu jadi nya gue mau bareng dia supaya gue bisa ngenalin lo lebih jauh ke dia. " Ucap Adinda panjang lebar.

Rana hanya tersenyum miring lalu menyenggol lengan Laura, "Yakin kaya gitu? "

"Na, emang kaya gitu kejadiannya, lo bisa tanya Abraham nya sendiri. "

ADINDANIEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang