Jangan lupa voteKeadaan ditoilet tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa siswi yang bercermin diwastafel. Tiara masuk ke dalam kamar mandi, lalu Adinda menunggu diluar pintu.
Tangannya berkutik untuk mengirimi pesan pada Daniel, namun saat Tiara sudah selesai dan keluar kamar mandi pun tidak ada balasan sama sekali. Bahkan di read saja tidak. Jadi ia memutuskan untuk mendatangi kelas Daniel.
"Ti, anterin gue ke kelas Daniel yuk" Ajak Adinda.
"Ayok" Tiara terlihat begitu bersemangat saat Adinda berbicara ingin ke kelas Daniel. "Lo seneng amat dah" Ujar Adinda keluar toilet.
"Hem hehe. Emang gue gak boleh seneng ya? "
"Boleh aja kok--jangan jangan lo suka sama Raka? " Tanya Adinda antusias.
"Ih apaan sih kok malah Raka, bocah petakilan kaya gitu" Ujar nya sambil memutar bola matanya. Adinda yang melihat itu terkekeh.
Mereka berjalan ke arah kelas Daniel, saat sudah didepan pintu. Namun pintu nya tertutup, terdengar canda tawa lelaki dari dalam.
"Santuy! Masih ada--Tiara"
Terdengar jelas ditelinga Tiara bahwa Abraham menyebut nama dirinya. Dan tiba tiba suara Alvino
terdengar."Ngapa jadi Tiara si bang! "
Adinda dan Tiara saling melirik lalu membuka pintu kelas XII Ips³ perlahan.
"Ada apa ngomongin gue? " Suara Tiara tiba tiba muncul, membuat keempat nya terkejut.
"Eng-engga " Ujar Alvino seadanya, lalu kembali pada tujuan awal mereka ke kelas XII ips³ ini. Yaitu untuk menemui Daniel.
"Eh Daniel! " Panggil Adinda saat melihat Daniel masih berkutik dengan burger ditangannya.
"Hmm" Daniel menjawab dengan deheman saja tanpa menoleh ke arah Adinda. "Ih liat gue napa! "
Daniel menoleh ke arah Adinda.Adinda mendekat, "tadi kenapa gak diangkat telfon gue? Direject lagi parah banget" Kesal Adinda.
"Tadi gue lagi maen game, lo nelfon dan gue kalah, berakhir--ini nih neraktir tiga bocah kunyuk! "
Mendengar jawaban Daniel seperti itu membuat Adinda terkekeh pelan, "yaudah kata mama lo, nanti malem kita liat liat baju"
"Baju apaan dah? " Sahut Raka tiba tiba, dimulut nya masih penuh akan kentang goreng crispy.
"Bacot amat. Makan aja dulu! " Timpal Tiara dari belakang Adinda. Sewot sekali. Nadanya sangat sewot.
"Nyamber aje lo kek kabel listrik" Sahut Raka lagi.
"Bodo amat lah"
"Berisik ye lo pada, selera makan gue turun nih" Ujar lelaki lain. Itu Alvino.
Abraham tiba tiba menggebrak meja kencang, "gue ta--"
"Ck! Diem napa lo pada! " Bentak Daniel dengan suara kencang nya.
Akhirnya mereka bertiga diam, hanya terdengar kunyahan serta obrolan obrolan kecil. "Kenapa? " Tanya Daniel pada Adinda.
"Malem ini persiapan baju, "
Daniel terlihat begitu berfikir, 'aduh kan sella minta ngajak ketemu juga mlm ini, gimana ya'
Batin nya terus begitu, "niel! Ih gimana bisa gak? "
"E-eh gini aja, pulang sekolah aja deh, malem gue mau ketemu temen gue" Ujar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDANIEL✔
Jugendliteratur𝔸 𝔻 𝕀 ℕ 𝔻 𝔸 ℕ 𝕀 𝔼 𝕃 Bagaimana jika pertemuan karena perkara ban yg meletus bisa menjadikan takdir mereka bersatu? ----------------------------- PERJODOHAN? what? Ini zaman siti Nurbaya kah? ----------------------------- Bagaimana kisah me...