-💜HamNa-

88 9 0
                                    

jangan lupa vote
Happy Reading❤

Suara derungan motor menjadi musik bagi kedua insan yang sedang berada diatas motor. Kedua nya saling diam, tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari mereka semenjak perjalanan.

Bahkan ini belum jam pulang sekolah, tapi mereka sudah berjalan menuju rumah. Adinda menjadikan alasan 'sakit' untuk menjawab semua pertanyaan dari teman-temannya.

Mengapa mereka seperti ini?

Adinda jadi mengingat bagaimana kejadian di toilet tadi....

Flashback on

Keadaan kantin sedang ramai, namun Adinda bisa melihat keempat lelaki dengan satu orang wanita sedang bercanda satu meja dibelakang sana.

'Daniel apaan si, ngapain dia sampe ngakak gitu ama cewek! ' batinnya kesal.

Ya, keempat lelaki itu adalah Daniel, Abraham, Raka dan Alvino. Sungguh, Adinda tidak mengenal wanita satu itu. Kata teman-temannya wanita itu adalah anak baru disekolah ini.

"Din, " panggil Tiara. Namun tidak digubris oleh Adinda.

"ADINDA! " panggil ketiga temannya. Secara spontan Adinda terkejut dan langsung memukul ketiga temannya itu.

"Lo kenapa? Kok galau gini? " tanya Rana.

"Daniel, ngapain dia pake becanda sama cewek anak baru itu. " kesalnya.

"Dikira gue gak bisa apa kek gitu? Hah gampang kali gue deketin aja Rafa, Farel, Zakir. " lanjutnya lagi.

Tanpa Adinda sadari, sedari tadi Daniel mendengarkannya dari belakang. Namun Daniel melarang Rana, Tiara dan Laura untuk memberi tahu Adinda keberadaan nya.

"Dasar play--,

"Boy! " sahut Daniel dari belakang.

Adinda terkejut lalu menoleh, "Nyambung-nyambung aja! "

Dibalik ucapannya, Adinda merasakan degupan jantung yang begitu keras dan badan yang sudah merinding saat melihat tatapan mematikan Daniel.

Daniel menarik lengan Adinda ke arah toilet sekaligus menjauhkan dari teman-teman Adinda.

Rana, Tiara dan Laura hanya melongo menatap kepergian dua insan tersebut.

Dikamar mandi,

Gubrakk

"A-akh--,

Ringis Adinda saat Daniel mendorong tubuhnya hingga membentur dinding kamar mandi. Namun setelah itu Daniel merasa bersalah karena membenturkan terlalu keras.

"So-sorry. "

Adinda menunduk, "Lo berniat mau selingkuh dari gue? " tanya Daniel menarik dagu Adinda agar menatapnya.

"Enggak, "

"Tadi apa? "

"Apa? "

"Tadi mau deketin si Rafa lah siapa lah, maksud nya apa? " tanya Daniel sambil mengunci tubuh Adinda dengan tubuhnya.

Adinda agak risih dengan keadaan seperti ini, ia mendorong dada Daniel sedikit. Namun kekuatan Daniel lebih kuat.

Akhirnya Adinda menyerah dan membiarkan tubuhnya dikunci oleh suami sialannya ini.

"Ya gue kesel lah, ngapain lo tawa-tawa ama tuh anak baru. " jawab Adinda lantang sambil menatap Daniel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADINDANIEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang