-💜- Sohib.

91 20 0
                                    

Jangan lupa vote

Angin pagi yang dingin serta deringan alarm mengusik mimpi seorang gadis yang sedang tertidur lelap dikamar nya. Ia melenguh sambil merenggangkan otot otot lengan nya.

Ia mengambil alarm yang berdering tersebut dan mematikan nya. 05:30 waktu yang pas untuk mempersiapkan diri bersekolah.

Membuka selimut nya dan berjalan menuju kamar mandi.

Sekitar 15 menit ia keluar sudah dengan tanktop berwarna putih dan celana pendek setengah paha. Handuk melilit dibagian kepala nya guna mengeringkan surai.

Perut nya terasa amat kelaparan. Hingga ia harus turun ke bawah mengambil sepotong roti, mengoleskan dengan selai coklat lalu kembali ke kamar untuk memakai seragam sekolah nya.

Pipi yang menggembung, mulut yang terus mengunyah sambil memakai kemeja putih serta rok se lutut berwarna abu abu.

Dilepasnya handuk yang melilit di kepala nya, lalu ia mengambil hairdryer serta sisir. Derungan hairdryer terdengar. Tangan kiri memegang hairdryer dan tangan kanan sibuk menyisir rambut agar tidak kusut.

"Kenapa sih pagi ini gue repot banget. " Monolog nya saat ia bercermin.

Setelah terasa surai nya kering, ia mengambil jepitan hitam tanpa motif untuk menjepit bagian samping kiri surai nya saja agar tidak selalu jatuh mengenai pipi.

Drttt drttt drtttt

Ponsel nya bergetar seakan ada panggilan masuk. Dan ya, ada panggilan dari

KuDaniel❣! Calling📞📞

'Hmm? Kenapa? '

'Lo dimana? '

'Dikamar. '

'Cepet napa din, gue udah di bawah. '

'Hah? Iyaiya tunggu. '

Secepat kilat ia memakai bedak tabur, mengoleskan liptint dibibirnya sedikit, menyambar tas nya dan membuka pintu kamar nta sedikit. "Kaos kaki dinda dimana maa?? --"

Teriakan nya menggelegar, "dilemari kamu" Jawab Yunita dari dapur.

Adinda menghembuskan nafas gusar lalu ia kembali menutup pintu kamar, mengambil kaos kaki nya, setelah dipakai ia keluar kamar menuju dapur, "ma, dinda berangkat ya. Daniel udah didepan gerbang katanya"

"Masa sih digerbang? Kaya nya di sofa deh, tadi udah dateng"

"Tadi kata nya didepan tapi gak tau depan mana, "

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, ia segera meluncur ke ruang tamu.

"Ih! Kerain lo di depan gerbang! " Geram nya sambil memukul bahu Daniel.

Yunita berjalan ke arah mereka, "berangkat sekarang gih, nanti telat gimana? " Ujar nya sambil menggaruk bagian pipi nya.

"Yaudah kita berangkat ya, ma"

Mereka mencium tangan Yunita, dan segera keluar rumah. Didepan mereka masih ada pertengkaran juga, tentang Adinda yang tidak mau pakai helm dengan alasan nanti tidak bisa mendengar, terus juga Daniel yang terus menerus memaksa Adinda agar memakai helm. Akhirnya berujung dengan Adinda memakai helm.

Di perjalanan, "ini tuh gak enak! Jadi budek tau gak?! " Teriak nya dengan suara terbawa angin.

"Engga." Jawab Daniel namun Adinda tidak mendengarnya. "Apa?! Gak kedengeran! "

"Engga! Gue gak tau!" Teriak Daniel.

Terdengar Adinda berdecak kencang, lalu membuka helm nya. "Jangan dibuka dino! "

ADINDANIEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang