-💙- WhatThe--?

98 27 0
                                    

Jangan lupa vote dan coment😍

Saat sampai didepan gerbang, Daniel segera mematikan mesin motornya. Ia menurunkan standar motornya dan ikut masuk ke dalam rumah Adinda.

"Assalamu'alaikum mamaaa! " Teriak Adinda saat memasuki rumah, Daniel yang melihat itu hanya memutar bola matanya.

Yunita menghampiri putrinya, Adinda yakin pasti mama nya itu habis masak, karena masih memakai celemek.

"Eh ada Daniel, duduk niel. " Ajak Yunita.

"Sebentar ya mau lepas ini dulu, " Lanjutnya sambil menunjuk celemek yang sekarang ia pakai.

Mata Daniel mengelilingi sudut rumah Adinda. Model rumah yang mewah namun terlihat sederhana.

"Gue ke atas dulu ya" Ucap Adinda memutus pandangan Daniel dari sekeliling rumah.

Daniel mengangguk pelan, lalu Adinda berjalan setengah berlari ke arah kamar atas nya.

Dari arah dapur terlihat Yunita berjalan pelan menuju Daniel duduk.

"Ada apa? Mau izin main sama Adinda ya? " Tanya Yunita setelah ia mendudukan bokong nya di sofa.

Daniel terlihat begitu gugup, "emm gini tan--ma, "

"Nanti malem papa sama mama mau kesini, mau nentuin tanggal buat emm--anuu ma--" Lanjut nya dengan rasa gugup.

Yunita yang melihat kelakuan Daniel terkikik, "nentuin tanggal pernikahan maksud kamu? " Tanya frontal Yunita.

Yang ditanya mengangguk cepat. Ia bingung harus bagaimana lagi.

"Yasudah, nanti malam papa sama mama kamu kesini yah, kita bahas bersama sama. "

"I-iya oke tan-- maa" Daniel tersenyum.

Terdengar suara pintu atas terbuka, menampilkan Adinda sudah memakai kaos lengan pendek serta celana pendek sepaha.

"Daniel pulang ya, " Pamit nya sesaat ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia berdiri dan berjalan pelan ke arah pintu diikuti oleh Yunita.

"Oh oke, makasih ya udah mampir kesini"

Daniel tersenyum lalu mengambil tangan Yunita dan mencium punggung tangannya. Adinda yang melihat itu segera mendekati arah pintu, ia mengangkat tangannya seraya menggerakkan di depan wajah Daniel.

Ia pun ingin dicium tangannya, "gue engga?"

Daniel hanya menepis pelan tangan Adinda yang menutupi wajahnya.

Ia berjalan ke arah motor ninja yang terparkir tepat di depan rumah Adinda. Memakai helm fullface nya dan segera menancapkan gas menuju rumah.

Diperjalanan menuju pulang tak henti henti nya ia memikirkan tentang pernikahan yang dilaksanakan sebentar lagi.

'Terlalu konyol banget gak sih ini semua? ' batinnya saat memikirkan pernikahan konyol yang akan dilaksanakannya.

Saat sampai didepan gerbang ia segera menekan klakson nya hingga satpam membukakan gerbang untuk tuan muda nya.

Daniel memarkir motornya dan membuka helm fullface nya. Saat ia melangkahkan kaki nya menuju pintu ia melihat ada wanita familiar yang membuat mood nya menurun.

"Daniel akhirnya lo pulang juga, gue nungguin daritadi loh. " Ucap Grey sembari berjalan ke arah Daniel. Ia membawa sebuah kertas tebal berbentuk persegi panjang dengan hiasan gold.

Daniel menaikan sebelah alisnya, sambil membenarkan tas nya yang hampir terjatuh ke lengannya.

Grey memberi kertas tebal itu kepada Daniel.
"Dateng ya, gedung William " Ujarnya setelah itu ia membalikkan tubuhnya untuk pamit pada orang rumah Daniel.

ADINDANIEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang