-💜- Bandel.

163 46 2
                                    

Jangan lupa vote...

Siapapun dia. Setinggi apapun derajat dia.
Kalo dia berani deketin lo.
Bakal berurusan sama gue.
-DanielRivaldo-

Author pov

Daniel menggandeng tangan Adinda terus menerus. Walaupun banyak pasang mata yang beralih menatap mereka.

"Kelas lo dimana? " Tanya Daniel.

"Emm itu kelas gue.. " Tunjuk Adinda pada kelas nya. Dan mereka berjalan ke arah yang ditunjuk oleh Adinda.

Saat sampai didepan pintu kelas, Daniel tersenyum.

"Ngapa lo senyum? Gila ya mas nya? " Ejek Adinda lalu tertawa. Tawaan Adinda terdengar begitu menggelitik hingga Daniel pun ikut tertawa.

"Ga dong. Ga ada orang gila se tampan gue. " Adinda yang mendengar jawaban Daniel langsung menunjukan ekspresi datar nya.

"Ninggi aja terus. Udah ah gue masuk.. "

"Pulang kabarin. " Ucap singkat Daniel lalu bergegas pergi dari sana.

'Gue salah ngomong apa ya? Tadi perasaan dia biasa aja. Kok sekarang jadi balik dingin lagi sih. Tau ah. Emang begitu dari dulu. ' batin Adinda sembari berjalan menuju kursi tempat duduk nya.

"Kenapa lo? " Tanya Rana. Adinda baru saja ingin menjawab namun...

"Widii lo pinter banget din. Bisa naklukin cowo terdingin se SMA Garuda. " Sambung Laura tiba tiba dari belakang.

"Tar gue dapetin si Alvin. Liat aja. " Celetuk Tiara juga.

Adinda menggelengkan kepala nya lalu mengambil ponsel tanpa memedulikan ocehan teman teman nya.

***
Daniel berjalan menuju kelas nya dengan santai sembari mendengarkan musik.

Saat sampai dikelas ketiga sohib nya menyambut dengan meriah, namun tidak dengan Daniel, ia bersikap seperti biasa saja.

"Yoo watsapp brooo! Akhirnya lo sekolah juga. " Ujar Abraham sembari merangkul bahu Daniel.

"Hmm."

"Oh iya ntar istirahat kita mau ke kelas belakang nih. Lo mau ikut? " Tanya Alvino.

Daniel mengingat ucapan dokter Karin serta papa nya untuk melarang merokok. Tapi ia tidak tahan untuk tidak bergabung.

"Iya gue join. " Daniel segera duduk dikursi nya lalu menyisir rambut nya dengan jari jemari nya.

Kringgg kringgg

Bel masuk telah berbunyi. Pelajaran sudah mulai, dan suasana kelas semua terlihat begitu sepi dan nyaman.

Guru masuk dengan mata pelajaran Bahasa Inggris. Guru itu bernama Pak Rizal. Ia adalah guru termuda di sekolah ini. Pak Rizal sering mengajar sembari membahas tentang percintaan.

Pak Rizal menulis semua uraian Bahasa Inggris yang begitu terlihat sulit.

"Oke ini adalah tentang pendapat atau sering disebut dengan expression of opinion. Expression of opinion merupakan ungkapan suatu perasaan yang sangat menyakitkan. Eh salah maksudnya adalah ungkapan suatu pendapat. Saya berpendapat bahwa kelas ini kelas paling nakal. Contoh nya... Emmm.. Daniel.. Coba kesini kamu.... " Daniel yang merasa nama nya di panggil segera menoleh.

ADINDANIEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang