(하루0.18)

1.1K 80 7
                                    

CHAPTER 18

.

.

.

.

Jimin baru aja selesai latihan dance di bimbing hoseok yang masi belum bener2 bisa sembuh dan jimin satu2nya anggota yang bisa dance temporer di anggota mereka dan itu semakin menambah angka plus dimata hoseok yang menjadi ketua club ini.

Lomba dance nya tinggal satu bulan lagi sebelum tahun baru dan jimin benar2 di dobrak untuk menghafal semua coreo.

Hoseok sebenarnya tidak tega melihat jimin yang benar2 mau menggantikan nya dalam lomba itu dan hoseok juga tidak bisa menolak permintaan jimin karena lomba dance itu hanya ada satu tahun sekali dan tahun ini hoseok tidak bisa mengikuti lomba tingkat internasional itu.

Jimin bersandar pada kaca disana mendongakan kepalanya yang terasa nyeri, merogoh air mineral ditasnya menegak sampai sisah setengah lalu melihat ponselnya melihat tanggal berapa sekarang.

Matanya membola dan ia menghela nafas lalu kembali bersandar pada kaca besar disana.

Hoseok yang terus memperhatikan jimin dari pintu sama sekali tidak menyadari dan jimin membuka matanya saat mendengar langkah kaki yang juga duduk disampingnya.

Jimin menatap didepan cermin yang dia sudah tahu kalau itu hoseok.

"jim sorry". Gumam hoseok. Jimin menoleh kearah hoseok bingung.
"maaf untuk apa hyung? Kalau soal ini tak masalah buatku, lagian aku juga ingin ikut lomba ini". Jimin tersenyum tipis pada hoseok.
"aku merasa tak enak padamu". Lirih hoseok sambil menunduk.
Jimin menggengam tangan hoseok mengelusnya.

"Oh ya taehyung belum selesai rapat kan hyung?".
"iya, kau tahu kan setiap ada maba kampus akan mengadakan Welcome New Party setiap tahunnya". Hoseok terkekeh mengingat kalau setiap tahunnya pastinya ada party campuran.

"Hyung mau bantu aku cari kado gk?". Tawar jimin.
"siapa yang ulang tahun?".
"Taehyung". Singkatnya.

.

.

.

.

.
Hoseok dan Jimin sudah berada di mall terbesar disana mereka udah nyarik keliling masi ajah gk ada yang srek di hati jimin sampai mereka duduk disalah satu sofa yang udah disiapin disana melihat orang2 yang berlalu lalang didepan mereka.

"Kau itu mau cari kado apa sih jim sudah capek ni muter2 muluk". Jimin menoleh ke arah hoseok malas.

"aku juga gk tahu hyung, tahun kemarin si aku memberinya piyama tata kesukaanya dan sekarang aku bingung mau ngasi kado apa". Lesuh jimin mengerucutkan bibirnya yang di tarik hoseok, jimin mengelus bibirnya yang ditarik.

"Gimana kalau beri dasi aja yang ku tahu taehyung pengoleksi dasi kan?".
"Ide bagus, ayok". Jimin langsung menarik hoseok yang pasrah saja diseret2 jimin asal cepet selesai.

Sampai mereka di toko mewah dimana jaz berjejer rapi, sepatu, dasi, tas bermerk dll.

Jimin memilih-milih dasi disalah satu etalase, yang ia tahu taehyung suka merk Gucci.

"Jim udah apa belum? ". Jimin menoleh ke arah hoseok yang udah bawa paperbag di tangan kananya.
"bagusan yang mana hyung? Yang ini atau yang ini". Jimin menunjukan dua dasi didepan wajah hoseok.

"Terserah dirimu, tapi yang ini bagus". Hoseok memilih yang di tangan kiri jimin.
"Yang ini? Ya udah yang kirinya aja". Hoseok cumak bengong membuka mulutnya, melihat jimin yang udah meminta pegawai disana membungkus dasi yang dipilih jimin.

Secret Love Song • vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang