CHAPTER 8.
.
.
.
Hoseok paling malas saat melihat taehyung diruang inapnya apalagi sekarang ia sudah diperbolehkan pulang. Menatap jengah Taehyung yang sok sibuk didepanya, itu hanya alibi saja. Hoseok sudah terlalu hafal.
Ia melipat tanganya didada dan yang satunya masi di gips. Hoseok bersandar dikepala brankat menatap Taehyung, ini masi terlalu pagi untuknya.
"Tae pergi kau dari ruangan ku, aku malas melihatmu yang sok sibuk ini. Bilang saja kalau kau mau menemui jimin, jangan menjadikan aku alasanmu datang kerumah sakit". Ujar hoseok malas. Yang dibilangin malah mendengus mendengarkanya, jujur saja taehyung datang itu punya niat baik malah disuruh pergi! Gimana si?!
"hey hyung aku datang memang berniat ingin membantumu, nanti baru aku kekamar jimin setelah membantumu ". Dan pakaian terakhir sudah ia masukan kedalam tas besar itu.
"Gomawo". Ucap hoseok. Taehyung tersenyum tipis sebelum duduk disofa menatap hoseok sambil minum coklat panas di pagi hari.
"Mereka bilang jam makan siang akan datang dan ini masi jam 9". Ujar taehyung menyeruput coklatnya sambil melirik jam pada tanganya.
"kau tidak mau melihat jimin aku kasian padanya disaat ia butuh sahabat2nya malah dia tidak bisa disentuh. Apa sekarang dia sudah sembuh tae? ". Cuitnya. Hoseok ingin menjenguk jimin tapi setiap melihat jimin mengamuk saat akan didekati membuat mereka menjahu kecuali taehyung yang terus menahan jimin waktu itu. Taehyung menatap hoseok sedih ia juga ikut sedih saat sahabat2 nya yang lain ingin menjenguk jimin, dan jimin yang selalu mengamuk."Kurasa sekarang ia bisa dijenguk hyung". Senyum tulus taehyung, ia hanya ingin menghibur hoseok.
"nanti sebelum pergi datang kekamarnya bersama yang lain, aku pergi dulu".
"Yak! Kim Taehyung! Aish anak itu". Teriaknya kesal saat dengan tidak sopanya Taehyung pergi dari kamarnya..
.
.
Taehyung melangkahkan kakinya menuju kamar inap jimin, dari jarak kurang lebih dua meter ia sudah mendengar suara keributan didalamnya.
"eomma!! aku tidak mau makan pleas eomma". Rengek jimin dia sudah eneg melihat bubur dari rumah sakit itu.
"Jimin sedikit saja, setelah itu nanti kita bisa pulang". Bujuk So young. Dan jimin benar2 enggan makan makanan lembek itu."eomma jimin tidak mau, itu membuatku ingin muntah". Jimin menutup bibirnya menatap ngeri bubur itu. So young menyerah menaruh mangkuk itu disamping brankat jimin menatap sendu anak sulungnya.
"ya sudah eomma carikan makanan lainya". So young meninggalkan jimin di kamarnya, saat ia membuka pintu ia sedikit terkejut karena Taehyung berdiri menjulang didepanya untung saja ia tidak menabrak tadi."aish kau mengagetkan ku Tae". Kesal so young pada Taehyung. Sedangkan Taehyung memberikan cengiranya pada so young.
"imo ku tercinta tidak usa beli makanan aku sudah membelikam makanan untuk si pemilih itu". Taehyung menunjukan satu kantung plastik putih didepan wajah so young. So young memincingkan matanya.
"kau sedang tidak membujukku kan taetae?".
"ne? A~~soal itu ya? Ehmm sedikit hehehe". So young mendengus.
"ya sudah sana masuk aku mau pulang duluh, woojin sendirian aku takut kalau dia membutuhkan sesuatu nanti, kau tahu kan tae dengan kondisi woojin seperti apa sekarang?". Lirih so young sedih dan taehyung hanya menatapnya sendu."pulang lah imo, biar jimin aku yang urus, woojin dan sang yun samchon pasti menunggu mu pulang". So young mengangguk lalu pergi dari sana. Taehyung menghela nafasnya kasar seperti dadanya terhimpit sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Song • vm
FanficBanyak yang mengenal mereka dua orang sahabat yang benar-benar tidak terpisakan. mereka adalah Kim Taehyung dan Park Jimin. tidak ada satupun yang tau kecuali para sahabat termasuk Jimin yang sudah kenal luar dalam. namun benarkah jika dua sahabat...