(하루0.36)

1.3K 86 10
                                    


Chapter 36

Jujur aja karena ff ini bakal selesai jadi bingung bakal bikin ff baru yang kayak gimana?

Pengenya si Vkook always hehehe

Tapi lihat aja nanti

😚😚

.

.

.

.

Harapan yang ia tunggu dan doa yang dikabulkan Tuhan untuknya. Mana ada dia membuang kesempatan ini.

Ia selalu berterimakasih pada Tuhan yang telah menciptakan namja sabar didepanya ini.

Dari duluh saat mereka pertama kali bertemu di umur yang masi balita.

Kisah mengerikan yang ia alami,  trauma, dll yang pernah terjadi pada mereka.

Tapi dengan sabar dan rasa berani yang dimiliki namja mungil itu mampuh meluluhkanya dimana ia membunuh begitu banyak orang hanya karena amarahnya atas kehilangan.

Ditambah saat dia kehilangan neneknya, Taehyung bukan lagi sosok Taehyung yang dikenal Jimin duluh. Tapi dengan lembut juga penuh sabar jimin membantu Taehyung agar kembali padanya. Bangkit dari rasa sakit atas kehilangan.

Taehyung menatap wajah cantik-manis-tampan yang dimiliki jimin yang membenarkan jaz miliknya, memasangkan dasi pada kemejanya.

"Jim kenapa kau itu cantik? Kenapa tidak tampan? ". Jimin melirik ke atas dimana Taehyung lebih tinggi darinya.

"Akh! ". Jimin mengencangkan tali dasinya membuat Taehyung tercekik.

"aku tampan asal kau tau, emang kau pikir hanya dirimu yang tampan? No, sama sekali big no. Aku tampan ingat". Jimin menepuk-nepuk kemeja Taehyung dan merapikanya.

Jimin membalikan tubuh Taehyung menghadap ke kaca dimana sangat terlihat tampan.

Taehyung memindahkan jimin kedepanya menghadap kekaca. Dimana ia memeluknya dari belakang.

"Kau itu berarti bagiku. Sampai kapan pun. Jika ada waktu dimana aku merasa bosan nanti kau harus tahu kalau aku akan tetap pulang kepadamu". Ucap Taehyung yang menjadikan bahu jimin sebagai tumpuan kepalanya.

Jimin tersenyum mendengar penuturan taehyung. Ia mengelus lengan taehyung lembut.
"Jika sampai kau berpaling... Kupastikan kekayaan mu berpindah padaku". Ancamnya yang malah terdengar lucu ditelinga taehyung.

"Oh tentu semua itu milikmu". Taehyung mencium pipi gembil jimin.

Jimin melirik pada jam dinding di kamar taehyung dimana menunjukan pukul setengah sebelas, ia tertawa kecil.

"Sebentar lagi keluargamu akan datang. Pasti". Taehyung mengeratkan pelukanya, mengendus perpotongan leher jimin yang harum rasa vanilla.

"tinggal kau hitung mundur, kamar ini akan kehilangan pintunya". Ucap Taehyung yakin. Jimin tertawa keras, pasti itu, tidak mungkin tidak.

"Hitung bersama mau?". Tawar jimin yang masi terus memadang dirinya dan Taehyung dikaca rias.

"5"

Secret Love Song • vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang