(하루0.19)

1K 84 27
                                    

CHAPTER 19

.

.

.

Mereka bertiga duduk dengan saling diam, Taehyung terlalu malas melihat sang ibu, ya bukanya apa, kalau di bilang kangen si yang kangen banget malahan, tapi ya gitu dia terlalu gengsi apalagi Baekhyun gengsinya tingkat tinggih brooo...

Jimin menatap mereka berdua bergantian, pengen ketawa aja padahal jimin tahu kalau mereka itu pengen kayak anak sama ibu yang lain.

"egkhem eommanim, taehyung-ah apa kalian hanya akan diam saja? Tidak mengobrol atau apa gitu? Peluk2an kek". Jimin menatap mereka jengah seakan tidak peduli sama sekali.

"aku mau ketoilet duluh". Jimin meninggalkan mereka semoga aja mereka mau ngomong apa lah biar kecanggungan di antara mereka bisa hilang.

Baekhyun melirik anaknya yang menopang dagu menatapnya.

"Aku prediksi sebelum sampai besok eomma pasti akan diseret suruhan appa". Taehyung bersemrik menatap ibunya. Baekhyun mendengus kesal ingin sekali ia memasukan taehyung kembali ke perutnya.

"Iya kalau kau tidak ember kek comberan". Taehyung mencibir eommanya yang mulutnya kek cabe. Tapi bukan cabe2an

"Kenapa eomma datang ke korea dengan tanpa persetujuan appa? ". Taehyung melipat tanganya menatap ibunya yang bertolak kaki.

"Ada beberapa yang harus aku urus disini bersama mu tae... Soal permintaan kakek". Taehyung mengernyitkan dahinya.

"maksudnya?".
Baekhyun menatap dalam anaknya ada raut kekhawatiran disana membuat Taehyung semakin penasaran.

"Rery appa ingin kau segerah kembali ke amsterdam mengurus semua perusahaan, jika kau tak segerah pulang dan membawa calon istrimu maka kakekmu itu yang akan bertindak tae. Dan eomma tidak bisa apa2, kau tau kakekmu sangat keras apalagi setelah kepergian eomma". Liri baekhyun.

"Artinya aku akan tetap di jodohkan jika aku tidak membawa calon istriku?".

"Setelah sidang kuliah mu selesai kau harus kembali ke sana". Lanjut baekhyun menatap kasihan anaknya.

Dari kecil taehyung selalu diajar keras oleh kedua kakeknya bahkan untuk pasangan pun dari dulu selalu dibatasi bahkan jimin tidak tahu soal ini.

Jimin mematung dibalik tembok mendengar percakapan anak dan ibu dia sama sekali tidak ketoilet dia hanya sengaja meninggalkan mereka agar dapat saling mengobrol tanpa ada orang lain disana.

"dijodohkan?". Gumamnya. Rasa tak relah sudah melekat dihati jimin sejak kecil ia selalu bersama Taehyung jika harus berpisah ia sungguh belum sanggup alias belum bisa.

Sejak di kandungan orang tua mereka Jimin dan Taehyung sudah bertetangga, mereka hanya berbeda beberapa detik untuk lahir kedunia, bulan sama, tanggal sama pula, bahkan mereka juga sudah tahu apa saja yang mereka kenakan tiap2 hari tanpa bertanya.

Dan mendengar kalau Taehyung akan dijodohkan membuatnya benar2 ingin marah, kesal dll.

Menarik nafasnya dalam2 sebelum kembali ke meja.

Saat jimin mulai dekat Baekhyun menghentikan pembicaraan nya dan tersenyum hangat pada jimin.

"Oh ya kalian belum makan kan? Ini pesanan mulai tadi kok belum datang2 sih?". Baekhyun berteriak pada Xio yang ada dibelakangnya karena ia melihat raut wajah jimin yang berubah.

"Jim kau kenapa? ". Dan yang terlebih dahulu sadar akan jimin itu taehyung yang langsung bertanya pada intinya.

Jimin menoleh ke arah taehyung dan menggelengkan kepalanya. Taehyung merasa aneh dengan perubahan jimin yang tiba2 ini.

Secret Love Song • vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang