(하루0.35)

1.3K 82 4
                                    

Chapter 35

.

.

.

.

.

.

.

''Kalau begitu ayo kita menikah"

Kata sakral itu seakan mampu mengambil kesadaranya. Kalau ini mimpi tolong jangan bangunkan Kim Taehyung.

Taehyung tidak tau apa yang merasuki jimin sehingga dia berubah pikiran seperti ini.

Kalau hanya keterpaksaan untuk apa?

Ia menatap bola mata jimin penuh, seakan hanya ada jimin dikepalanya.

"Tae apa kau meragukan aku?".

Kedua bola mata itu memandang wajah tampan Taehyung, pasti ini mengejutkan Taehyung pikirnya.

Taehyung mengangguk dia ragu jimin hanya takut dia pergi sebagai teman bukan karena cinta.

Jimin tersenyum dia memakluminya tapi ada dimana disudut hatinya berdesir nyeri.

"Aku tau kau pasti ragu kenapa tiba-tiba aku seperti ini. Tapi bisaka kau percaya padaku? Percaya padaku kalau aku tidak akan pernah berbohong padamu".

Lirinya menatap kedua mata tajam milik Taehyung.

'Kau pernah berbohong padaku jim jika kau lupa'.  Tentu itu didalam hatinya.

Taehyung memindahkan jimin kesampingnya dan kaki jimin berada dipahanya.

Ia menatap lekat wajah cantik didepanya.

"Aku hanya tidak mau kau terpaksa jim. Aku tidak memaksamu untuk mencintaiku, aku ingin ini semua dari hatimu yang paling dalam bukan karena terpaksa".

Jimin menggenggam tangan taehyung ia menatap taehyung yang penuh ketakutan. Ia tersenyum teduh.

"Apa yang kau takutkan? Aku tau aku manusia terbodoh yang pernah menolakmu. Tapi tae kau harus tau kalau aku benar-benar jujur akan perasaan ini. Aku menyukaimu lebih dari seorang sahabat dan jika kali ini aku tetap menolakmu, itu akan menjadi penyesalan dalam hidupku. Seumur hidupku".

Jimin tersenyum hangat walaupun setitik air turun melewati pipinya. Apa bisa taehyung percaya? Walaupun dia akan selalu percaya pada jimin.

Ia merengkuh tubuh jimin kedalam pelukanya.

"Terimakasih, terimakasih jimin terimakasih". Ucapnya.

Jimin menuangkan segalanya dalam rasa rindu ini yang selama ini ia mau. Tapi ketakutan akan persahabatan itu sangat mengerikan baginya.

'Kalau tau begini kenapa gk dari duluh aja aku pulang ke amsterdam dan tidak kembali ke sini'.  Dan kau Taehyung masi sempat-sempat nya berujar nista seperti itu.

"Tae maaf". Gumam jimin.

Dan jujur saja Taehyung benci melihat jimin menangis karena apapun itu. Baginya semua yang ada di jimin harus dibagi padanya.

Secret Love Song • vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang