(하루 0.7)

1.5K 121 2
                                    

CHAPTER 7

Taehyung berdiri didepan pintu itu mematung ia bukannya takut tapi mendengar teriakan itu sangat menyakitkan untuknya ia ingin menulikan telinganya apalagi mendengar kedua orangtua jimin yang menangis melihat anaknya memberontak perawat saat akan disuntikan obat penenang.

"Pergiiii kalian bajingan aku benci kau sebagai ibuku pergi kau arrrggggghhh jangan bunuh aku hiks appo eomma arrrgggg!!!! ". Suaranya mulai melemah saat obat itu sudah masuk kedalam tubuhnya ia kembali tenang walaupun belum sepenuhnya, Jimin masih bisa lihat Taehyung dibalik kaca kamar inapnya.

"hiks taehyungi". Lirinya lalu kegelapan menyerangnya.

Taehyung hanya bisa mematung disana sebab inilah ia tidak ingin masuk jimin kelemahannya.

"Aku ibu yang buruk hiks". So Young manangis dipelukan sang suami. Jimin benar2 tidak mau disentuh oleh siapapun bahkan perawat dibutuhkan lima orang lebih untuk memegangnya bahkan kedua orangtua nya tidak bisa menyentuh jimin karena anak itu benar2 nekat dengan pisau ditanganya seakan mengancam.

Taehyung perlahan pergi dari kamar jimin dengan tatapan bersalah.

'karena aku, trauma mu kambuh lagi'.  Sesalnya.

.

.

.

.

.

"Yak hyung ini sakit". Protes hoseok saat seokjin mengoleskan salep pada beberapa luka lebam ditubuh hoseok.

"cerewet, masi untung aku yang obati dari pada kau di obati oleh yoongi aku yakin kau sudah koma lagi". Kesal seokjin menekan lebam hoseok lagi.

"aish kau ini hyung". Perban di kepala karena benturan, lalu dilengan kanan karena mengalami patah tulang dan beberapa luka lebam karena pukulan.

Hoseok menatap Taehyung yang melamun disofa bersama jungkook yg main game di phonselnya.

"Tae kenapa kau disini?". Heran hoseok. Taehyung melirik kearah hoseok.
"Maksudmu aku tidak boleh disini hyung". Kesalnya saat melihat wajah menyebalkan milik hyungnya. Hoseok mendengus merolingkan matanya malas.

"maksudku bukan begitu.. Apa kau tidak mau melihat jimin lagian kamar kami hanya tinggal belok kanan saja kan tae". Ujarnya dengan seokjin yang terus mengobati lebamnya. Taehyung kembali melamun dengan pikiranya.

"Aku.... Aku takut bertemu denganya hyung". Lirih Taehyung menunduk mencengkram sofa.

"apa yang kau takutkan Tae... Jimin butuh dirimu". Ucap namjoon yang berdiri di dekat jendela sambil membawa bukunya. Sedangkan yoongi yang tadi tiduran di pangkuan jungkook tentunya karena paksaan kini terbangun menatap malas semua orang yang ada disana.

Taehyung melirik mereka semua satu persatu lalu membuang nafasnya.

"bisakah aku percaya pada kalian?". Taehyung memandang mereka dengan tatapan sedihnya lalu bersandar pada kepala sofa memejamkan matanya.

"Kau tidak percaya pada kami? Sungguh aku kecewa padamu tae". Kesal Seokjin sedikit membentak pada Taehyung.

"aissh bukan begitu hyung ini masalah pribadi bukan sembarangan orang tau bisa2 aku tinggal nama ditangan jimin". Taehyung mencibir seokjin.
"katakan saja tae kita bukan kemarin sore saling kenal bukan?". Senyum simpul namjoon yang duduk didepanya satu hal ruang rawat hoseok adalah vvip jadi kek apartemen →_→

Secret Love Song • vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang