(하루0.11)

1.3K 94 5
                                    


CHAPTER 11

.

.

.

Jimin pagi pagi udah dikejutin dengan manusia tampan didepannya sambil memeluknya bahkan sekarang pun jimin masi mencoba mencerna apa yang terjadi, sampai ia merasakan remasan di pinggangnya.

"Aku tau kalau aku setampan itu". Taehyung tersenyum kotak sedangkan jimin membola terkejut.

DUAG

"akh, sakit sat". Pekik taehyung mengelus pantatnya yang nyeri.

"maaf reflek". Jimin membantu Taehyung berdiri, dengan piyama biru garis bergambar Tata boneka kesukaan taehyung.

Sedangkan jimin memakai piyama kuning pemberian Taehyung saat ulang tahun yang ke 24 tahun lalu.

"mandi gi sana, aku mau pulang".
"lah?".
"kenapa?mau mandi bareng? ". Usil taehyung yang mendapatkan tatapan mematikan diri jimin.

Pak

Pak

"pergi kau dasar Kim Taehyung Byunteee!! ". Teriaknya memukuli taehyung dan menariknya keluar dari kamarnya.

BRAK

Jimin bersandar pada balik pintu dengan nafas yang terengah-engah, kalian bisa lihat pipinya yang memerah bak tomat. Menangkup pipinya lalu tersenyum aneh membayangkan ia tidur dengan Taehyung. Ada debaran aneh yang pertama kalinya ia rasakan. Jimin memilih berlari kekamar mandi dengan senyuman yang aneh itu.

Sedangkan Taehyung mengerucutkan bibirnya kesal tapi setelahnya ia tersenyum tipis mengingat tadi ia dengan berani meloncati pagar balkon miliknya ke balkon Jimin, salah melangkah saja sudah dipastikan ia akan mati karena terjatuh dari kamarnya sendiri. Konyol bukan?

"Hyung sedang apa berdiri dikamar Jimin hyung? Pakek senyum2 gak jelas lagi". Woojin menatap heran taehyung yang berdiri didepan pintu hyungnya saat ia keluar dari kamar tadi. Melihat taehyung yang senyum gak jelas membuat woojin merasa jijik tau gk si.

Taehyung menoleh ke arah woojin yang duduk di kursi roda.

"eoh tidak ada, hanya ingin". Setelahnya berjalan ke arah belakang woojin untuk mendorongkan kursi rodanya sampai di lift.

Iya rumah Jimin ada liftnya tapi jarang digunakan dan mungkin saat seperti inilah fungsinya.

"Kenapa hyung bisa ada dikamar jimin hyung?".
"ehmm karena kamar kami berdekatan".
"Jika eomma tahu kau bisa dijadikan rendang pepes daging manusia". Malas woojin bertopang dagu.
"yaya aku paham, kalau begitu aku pamit dulu, bilang pada hyungmu aku menunggunya ok".
Taehyung meninggalkan woojin didepan pintu lift yang hanya melongo melihat hyung aliennya.

Woojin menghembuskan nafasnya kasar harus sabar2 ia menghadapi satu hyung yang itu.

.

.

.

"Hyung di tunggu taetae-hyung didepan". Ucap woojin saat melihat jimin turun dari anak tangga, yang di beritahu menatap bingung tapi melangkah menuju keluar pintu.

Cklek

"Ngapain?". Taehyung yang menunjukan cengiran tanpan dosa pada jimin membuat dahi jimin mengernyit heran.

"Berangkat bersama, dan tidak ada penolakan". Taehyung menyeret tangan jimin masuk kedalam mobil tapi saat Taehyung akan membuka pintu depan jimin menahanya.

"Tunggu, ini bukan mobilmu kan tae?". Biasanya taehyung pakai mobil hyundai Dynasty.

"eoh emang yang ada yang salah?".
"ya gk ada tapi ini mobil mahal tae". Jimin mendelik tajam sedangkan taehyung mencoba menahan agar tidak mengusel2 pipi mochinya.

Secret Love Song • vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang