Bab 3

43.7K 2.9K 10
                                    

Masa berkabung Shaen telah usai, mau tak mau dia harus pergi ke perusahaan sebagai pimpinan tertinggi G-Company. Shaen tak mau, perusahaan yang dibangun dengan susah payah oleh Axelle terbengkelai begitu saja.

Sebenarnya G-Company sudah tak asing bagi Shaen karena beberapa kali Axelle pernah mengajaknya menangani pekerjaan disini. Bahkan banyak pekerja sudah mengenalnya.

Shaen menelpon sekretaris Axelle yang sekarang menjadi sekretarisnya juga untuk mengadakan meeting pagi ini bersama anggota direksi.

Rasa gugup dan khawatir bercampur menjadi satu. Ini adalah meeting pertamanya sebagai pimpinan tertinggi G-Company, salah satu perusahaan terbesar di negara ini. Dalam mimpipun Shaen tak pernah ada, jika dia akan memegang perusahan sebesar ini.

Tentang Exelle dan keluarga Mahawira, tak pernah ada kabar lagi semenjak pembacaan surat wasiat Axelle. Mungkin mereka sedang menikmati kekayaan yang mereka terima.

Sebelum pergi ke perusahaan, Shaen memastikan bahwa penampilannya sudah cukup rapi. Sesampainya di perusahaan, Shaen langsung menuju ke ruang meeting. Disana sudah berkumpul semua direksi.

"Selamat pagi semua"

"Selamat pagi Mrs Mahawira"

"Terimakasih untuk semua dukungan kalian selama ini. Saya adalah Shaenette Maheswari Mahawira. Untuk ke depannya G-Company ada di bawah kepemimpinan saya. Mohon kerjasama dari kalian karena saya masih harus banyak belajar berada diposisi ini. Akan ada pembimbing saya sementara ini yang akan membantu saya menjalankan G-Company. Dia adalah...,"

Belum sampai Shaen menyebutkan sebuah nama, pintu ruang meeting terbuka. Terlihat Exelle memasuki ruang meeting dengan penampilan yang menakjubkan. Dengan jas yang begitu rapi, membuat Exelle tampak begitu maskulin dan berwibawah.

Ini pertama kalinya Shaen melihat penampilan Exelle yang begitu rapi. Biasanya dia hanya melihat Exelle dengan kaos dan celana jeansnya. Exelle berjalan memutari ruang meeting dan mengambil posisi disamping Shaen. Shaen sedikit meliriknya dan berusaha untuk tetap tenang karena posisi Exelle cukup mengintimidasinya.

"Selamat pagi semua. Maaf saya sedikit terlambat. Nama saya, Exelle Mahawira, adek dari Axelle Mahawira. Saya adalah pembimbing Mrs Mahawira yang ditunjuk langsung oleh Mr Axelle. Saya akan membantu beliau menjalankan G-Company, mohon kerjasama dari kalian.

Setelah perkenalan singkat tersebut, Shaen memulai meeting dan meminta setiap departemen memaparkan hasil pekerjaannya. Dan ternyata G-Company dalam masalah besar. Sudah hampir 3 bulan ada penurunan pendapatan yang signifikan, pantas saja Axelle selalu pulang malam karena masalah ini yang akhirnya berujung pada kematiannya. Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan G-Company harus menutup dan menjual satu atau dua kantor cabang sehingga bisa mengurangi cost produksi.

Setelah selesai meeting Shaen menunjukkan meja kerja Exelle dan ternyata itu satu ruangan dengan Shaen.

"Halo Kakak Ipar, apakah kamu tak takut posisimu tergeser olehku?" tanya Exelle saat mereka sudah berada di ruang kerja.

"Jika kamu bisa menjalankan perusahaan ini dengan baik, bahkan lebih baik dari Axelle, dengan senang hati aku akan memberikan posisiku padamu. Tetapi jika kamu hanya main-main dengan posisimu sekarang dan malah menghancurkan kerja keras Axelle, aku siap mencabut semua warisan yang Axelle berikan."

"Aku pegang kata-katamu Kakak Ipar, siapkan hatimu untuk kehilangan semua harta Kakakku. Keluargaku sangat membencimu, jika aku bisa mengeluarkanmu dari keluarga Mahawira  maka aku bisa dihormati lagi di keluargaku. Apalagi sekarang mereka sedang seperti anjing yang menjilati kakiku karena hanya aku satu-satunya orang yang bisa merebut semua harta Mahawira dari tanganmu."

"Buktikan kata-katamu Tuan Exelle, aku tak peduli siapa yang akan memegang pimpinan perusahaan, asalkan dia bisa menjalankannya dengan baik dan tak menyia-nyiakan kerja keras Axelle."

Exelle tersenyum menanggapi perkataan Shaen. "Jangan sampai kamu menyesal Kakak Ipar," kata Exelle, kemudian melenggang pergi ke meja kerjanya.

Shaenpun memulai pekerjaannya. Menelusuri meja Axelle dan menduduki kursinya. Dadanya kembali sesak, mengingat masa-masa indah itu. Foto mereka berdua terlihat di meja kerja Axelle. Itu adalah moment saat Shaen tersenyum bahagia untuk pertama kalinya dalam hidupnya dan Axellelah satu-satunya orang yang pernah membuat dia bahagia.

Begitu besar kebahagiaan yang Shaen dapatkan dalam pernikahannya. Axelle begitu baik dan selalu bersikap hangat padanya. Axelle adalah orang pertama yang menghargai dan menghormatinya. Tapi sekarang orang tersebut tak bisa Shaen sentuh lagi. Memikirkan itu semua tanpa sadar airmata Shaen kembali keluar. Dengan cepat Shaen mengusap airmatanya. Dia tak mau Exelle melihatnya menangis dan menganggap dia wanita lemah.

"Axelle, aku akan membuat Exelle menjadi pimpinan yang bertanggungjawab di G-Company, yang akan meneruskan kerja kerasmu. Dan membuat Ixelle lulus kuliah dan bisa membuatmu bangga. Jika tugasku sudah selesai, aku siap untuk menyusulmu dan bahagia bersamamu," batin Shaen.

Shaen berkutat dengan pekerjaannya. Dengan cermat dan teliti dia pelajari semua masalah di G-Company. Tanpa sadar Shaen melewatkan jam makan siang bahkan sekarang sudah menjelang pukul 5 sore. Shaen sadar dia belum makan saat perutnya mulai terasa perih.

Shaen melirik Exelle, yang dari siang sampai sekarang tertidur pulas dikursi tamu yang berada di ujung ruang kerja. Shaen hanya menggelengkan kepalanya. Bagaimana dia bisa mengubah karakter berandal dalam diri Exelle menjadi sosok pria yang bertanggung jawab. Shaen tahu, Axelle sangat menyayangi Exelle karena itu Axelle memberikan sebagian besar hartanya untuk Exelle. Yang Shaen tak mengerti, mengapa Axelle memberikan harta yang begitu banyak pula buat dirinya bahkan mengangkatnya menjadi pimpinan G-Company.

Rasa perih di perutnya tak bisa Shaen tahan lagi. Shaenpun segan membangunkan tidur Exelle. Sebelum pergi, Shaen mengambil selimut di ruang istirahat pribadi Axelle dan menyelimutkannya pada tubuh Exelle. Shaen buru-buru pulang, ingin memakan bubur yang lembut dan hangat untuk mengisi perutnya dan segera istirahat.

*

(Penasaran dengan novel Dera yang lain? baca juga di Novelme, Fizzo dan NovelAku ketik Dera Tresna di pencarian. Untuk Novel cetak bisa di order di Shopee dengan link shopee.co.id/dera.tresna Follow juga IG Dera @dera.tresna dan @deratresna.books)

Mutiara yang Tersembunyi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang