Bab 26

31.5K 2.2K 15
                                    

"Masuk," kata dokter Hendra saat ada yang mengetuk pintu ruang kerjanya.

Tatapan dokter Hendra berubah dingin saat tahu bahwa Shaen yang memasuki ruangannya.

"Maaf menganggu Dok, ada yang ingin saya bicarakan."

"Ada masalah apa Nona Shaen?" tanya dokter Hendra.

"Beberapa hari ini, saya mendengar gosip tak sedap tentang saya di rumah sakit. Apakah ada hubungannya dengan anda?"

"Maksud anda apa?" tanya dokter Hendra heran dan tak mengerti.

"Gosip itu berkaitan tentang saya dan Exelle, maaf Bapak Exelle maksud saya," Shaen sempat salah menyebut langsung nama Exelle membuat dokter Hendra tersenyum sinis.

"Seakrab itu anda dengan Pak Exelle, lalu apa hubungannya dengan saya. Anda yang berhubungan dengan Pak Exelle, kenapa saya yang anda datangi?"

"Karena hanya anda yang tahu kalau Pak Exelle menginap di tempat saya. Saya tahu anda berfikiran negative terhadap saya, tetapi semua yang anda pikirkan tentang saya semuanya tidak benar."

"O ya? Kalau begitu saya minta maaf. Tetapi perlu anda ketahui, saya bukan orang yang suka bergosip. Jadi jika ada gosip negative tentang anda dan Pak Exelle, itu tidak ada hubungannya dengan saya."

"Maafkan saya jika saya sudah salah sangka terhadap dokter. Saya hanya tak mau hubungan anda dengan Pak Exelle ada masalah hanya karena sesuatu yang tidak benar."

"Terimakasih anda telah mengkhawatirkan hubungan saya dengan Pak Exelle, tetapi itu bukan urusan anda. Hubungan kami baik-baik saja, jika itu yang ingin anda tahu."

Shaen menghela nafas, "Dok, kamu tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa. Sedikit saja Exelle tahu, kamu yang membuatku jadi begini, kariermu akan hancur seketika. Aku tak mau itu terjadi karena aku tahu kamu dokter terbaik di daerah ini," kata Shaen dalam hati.

"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu," kata Shaen kepada dokter Hendra.

Dengan tatapan dingin dokter Hendra hanya menganggukkan kepala saat Shaen berpamitan untuk keluar ruangannya.

Belum lama Shaen pergi, sekretaris dokter Hendra masuk dan memberi kabar kalau siang ini semua pegawai rumah sakit diminta berkumpul karena akan ada pengumuman penting dari Bapak Exelle. Dokter Hendra sangat heran dan penasaran, ada pengumuman apa? Dia merasa tak ada masalah dengan operasional rumah sakit. Meeting terakhir juga menyimpulkan jika rumah sakit ini berjalan dengan baik dan banyak yang terbantu dengan adanya rumah sakit ini.

Shaen juga sangat heran saat semua pegawai rumah sakit dikumpulkan di aula. "Ada apa ini?" batinnya.

Tak lama setelah mereka berkumpul, Shaen melihat dokter Hendra maju untuk memberikan kata pembuka. Shaen tak begitu mendengarkan apa yang dikatakan dokter Hendra saat melihat Exelle ada di kursi barisan depan. Konsentrasinya menjadi buyar, melihat suami yang dirindukannya.

"Apa yang Exelle lakukan disini? Bukannya G-Company sedang ada masalah?" batin Shaen masih penasaran.

Tiba-tiba Shaen melihat suaminya berdiri dan maju ke depan diiringi oleh suara tepuk tangan semua orang yang hadir diaula tersebut.

"Selamat siang," kata Exelle memulai pidatonya.

"Saya berdiri disini karena ada sesuatu yang penting yang ingin saya sampaikan, tentang kepemilikan rumah sakit ini. Untuk kalian tahu, rumah sakit ini dibangun di bawah tanggung jawab G-Company. Saya bukanlah pemilik G-Company otomatis saya juga bukan pemilik rumah sakit ini. Pemilik G-Company adalah istri saya."

Deg....jantung Shaen seakan berhenti, saat Exelle membahas dirinya.

"Tetapi saya mendengar kabar dari orang kepercayaan saya, jika istri saya tidak dihormati bahkan direndahkan."

Mutiara yang Tersembunyi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang