Shaen terbangun karena merasa terganggung dengan hentakan di tubuhnya. Dengan terpaksa, Shaen membuka mata dan betapa terkejut dirinya saat tahu Exelle sedang menindihnya dan bergerak di dalamnya.
"E...exelle," nafas Shaen tersendat karena goncangan tubuhnya.
"Oh...sayang, maafkan aku karena membangunkanmu. Aku tak tahan saat kejantananku tiba-tiba mengeras di dalammu dan ingin di puaskan."
"Dasar modus oh....Exelle yes...yes..."
"Lihat, kamu menginginkannya juga kan?"
Shaen mengangguk mengiyakan pertanyaan Exelle. Diapun membuka kakinya lebar dan mempersilakan Exelle memasuki dirinya lebih dalam lagi.
Puas dengan posisi tersebut, Exelle membalikkan tubuh Shaen dan menarik pinggangnya agar kewanitaan Shaen berada tepat di depan kejantanannya. Exellepun bersimpuh di depan pantat Shaen dan memasuki kewanitaannya dari belakang. Shaen sempat kaget saat kejantanan Exelle memasukinya sangat dalam seakan menyentuh rahimnya. Exelle menghujamnya tajam dan Shaen menikmatinya.
Exelle terus bergerak, sampai akhirnya meledak tepat setelah orgasme Shaen yang kesekian kalinya. Semburan ledakannya begitu kencang dan banyak, hingga kewanitaan Shaen tak mampu menampungnya, membuat kewanitaan Shaen begitu basah dan lengket karena cairan mereka berdua.
Rahim Shaen menghangat oleh semburan Exelle. "Aku akan memenuhi rahimmu dengan benihku, aku percaya saat ini mereka sedang bertumbuh," kata Exelle.
Ada getaran aneh saat Exelle bilang benihnya sedang tumbuh dirahimnya. Shaen akan senang sekali jika itu terjadi.
Exelle mendudukkan Shaen di atas pangkuannya dan kembali memasukkan kejantanannya ke dalam Shaen. Saat ini mereka duduk saling berhadapan.
Exelle menaik turunkan pantat Shaen dan kembali menikmati gesekan di dalam Shaen. Tangan Shaen berpegang pada bahu Exelle untuk bisa terus bergerak. Sedangkan bibir Exelle terus menghisap payudara Shaen di tengah gerakannya. Entah berapa lama mereka bergerak, saat Shaen kembali mencapai puncak dan terjatuh di ceruk leher Exelle.
"Apa kamu bahagia?" tanya Exelle dan dijawab dengan anggukan Shaen.
"Apa kamu puas?" tanya Exelle lagi
"Sangat," jawab Shaen lemah.
"Apakah mau lagi?" goda Exelle.
"Tidak untuk saat ini. Tubuhku lengket sekali Exelle, aku hanya ingin mandi dan tidur dipelukanmu. Apakah kamu tidak lelah terus bergerak di dalamku?"
"Tidak, sama sekali tidak. Bahkan aku ingin terus memasukimu."
"Astaga, suami seperti apa yang sebenarnya ku nikahi?"
"Kamu akan tahu nanti. Akupun tak tahu, bersamamu seakan tak ada rasa lelah."
Shaen tersenyum bahagia mendengarnya.
"Tunggulah sebentar, aku akan menyiapkan air untuk kita mandi. Agar kamu bisa tidur nyenyak."
Shaenpun mengikuti apa yang Exelle katakan. Tak lama kemudian Exelle menggendongnya dan memandikannya. Mata Shaen sangat berat karena rasa lelah dan kantuknya.
Bahkan Shaen sudah tertidur di sofa saat Exelle sedang mengganti seperai dan selimut yang basah dan kotor karena keringat dan cairan ledakan mereka berdua.
###
Mata Shaen sangat berat untuk terbuka. Badannya terasa remuk redam karena melayani suaminya. Entah kenapa dalam tidurnya pun dia tak bisa berhenti mendesah. Kewanitaannya terasa basah dan tergelitik. Bahkan beberapa kali dia merasakan orgasme dalam mimpinya.Sesuatu terus bergerak dan menusuk kewanitaannya sampai akhirnya kesadaran Shaen terkumpul. Betapa terkejutnya Shaen saat tahu keadaan dirinya yang telanjang tanpa sehelai benangpun. Kakinya tertekuk dengan posisi terbuka lebar. Shaen berusaha menutup pahanya karena malu dengan kondisinya sekarang. Tapi anehnya ada yang mengganjal di bawah sana sehingga pahanya tak bisa menutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutiara yang Tersembunyi (Tamat)
RomanceShaen seorang gadis yatim piatu, harus rela hidup di rumah bordil. Beruntung ada seorang pria kaya raya yang menebus dan menikahinya. Tetapi baru 5 tahun pernikahan, Shaen harus menjadi janda karena suaminya meninggal. Exelle adalah adek ipar Shaen...