Di sebuah tempat sedang ada perkelahian hebat antara Rio dan Billa, Rio mengajak Billa berkelahi dan mengancam jika Billa tidak mau maka semua orang yang dia sayang dalam bahaya, dengan terpaksa Billa menuruti kemauan Rio yang mengajak nya berkelahi di tengah hutan yang sepi, Billa tidak memikirkan bagaimana nasibnya jika dia sendiri ke hutan itu, Billa akhirnya pergi ke hutan itu menggunakan kendaraan di sekitar pesantren, tanpa Billa sadari sudaha da orang yang mengikutinya, Billa pun sampai di tempat itu
"Rio" teriak Billa.
"Iya gua disini" ucap Rio
"Mau apa Lo ngajak gua ke hutan begini?"
"Gue mau akhiri hidup Lo" ucap Rio
"Dasar Pengecut" gumam Billa yang masih bisa di dengar oleh Rio
"Apa Lo bilang!" Ucap Rio marah
"Gue bilang kalo Lo itu pengecut!" Ucap Billa santai
"Banyak bacot anj*ng" ucap Rio dan langsung menghajar Billa dan akhirnya perkelahian pun di mulai
Perkelahian yang cukup mengerikan, Billa sudah banyak lebam di wajahnya begitupun dengan Rio, tetapi tak lama Rio mendorong Billa hingga dia terjatuh, Rio mengambil senjata yang sangat berbahaya, sebuah pistol sudah ada di tangan Rio dan sudah di arahkan tepat kepada Billa, Billa sangat was was dia tau bagaimana Rio, dia tidak pernah bermain main dengan sesuatu, Billa sudah pasrah, sepertinya ini hari terakhir baginya.
Tak lama suara tembakan pun terdengar.Doorrr (anggap suara tembakan yah)
Billa memejamkan matanya, dia sedikit bingung saat tidak merasakan sakit di tubuhnya, akhirnya Billa pun membuka perlahan matanya dan sangat terkejut saat melihat ustadz Adnan sudah berlumuran darah tepat di hadapannya.
"Ustadz Adnan" teriak Billa dan langsung mendekati ustadz Adnan yang sudah berlumuran darah.
"Billa, a.a.apakah ka..kamu baik ba.baik sa.saja?" Tanya ucap Adnan kepada Billa yang sedang menangis di hadapannya
"Apa yang ustadz fikirkan hiks, aku baik baik saja hiks tapi tidak dengan ustadz, mengapa ustadz lakukan ini, seharusnya hiks ustadz biarkan saja aku yang hiks tertembak" ucap Billa
"Aku Ti..tidak papa Billa, a.aku a.akan pergi tan..tanpa ra.sa sakit ini lagi" ucap ustadz Adnan terbata
" Tidak ustadz, jangan katakan itu, ustadz pasti akan selamat, Billa yakin" ucap Billa
"Ja ssstt jaga diri kamu Billa, Anna ukhibbu kafilah" kata terakhir yang di ucapkan ustadz Adnan, setelahnya ustadz Adnan kehilangan kesadarannya.
"Ustadz Adnan" teriak Billa, tanpa berfikir panjang Billa membopong ustadz Adnan untuk membawanya ke rumah sakit, dan tepat saat itu ada sebuah mobil yang melintas dan mau menolong Billa.
Sedangkan Rio! Dia segera melarikan diri dari tempat itu, dia tidak berniat akan menembak ustadz itu, dia juga tidak berniat menembak Billa, dia hanya ingin membuat Billa takut dan mengakui kekalahannya, tapi tanpa dia sadari dia menekan pistol itu.
Back to Billa, dia sedang menangis di sebuah rumah sakit yang tidak jauh dari tempat kejadian, dia sangat khawatir kepada ustadz Adnan, bagaimanapun ustadz Adnan begini karna diri nya. Billa langsung mengabari keluarga ustadz Adnan dan merekapun sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit itu.
"Billa" teriak seseorang di ujung koridor
"Amira hiks" jawab Billa gemetar
"Ada apa dengan kakak ku" tanya Amira, sedangkan ummi ustadz Adnan sedang menangis di pelukan sang suami
"Ini semua salah ku hiks hiks" ucap Billa dengan air mata yang tak henti
"Apa yang sebenarnya terjadi" tanya Aisa, ya dia ikut karna ingin menemani Amira yang kalut saat mendengar kakak nya kritis di rumah sakit.
Akhirnya Billa menceritakan semuanya kepada mereka semua, mereka semua sangat syok saat mendengarkan Billa, Billa juga tidak lupa memberitahu siapa itu Rio, ya! Dia jujur kepada semua orang yang ada di sana bahwa dulunya dia adalah seorang gadis yang nakal. Setelah Billa menceritakan semuanya dengan susah payah karna tangisannya belum terhenti tiba tiba Aisa berkata
"Billa kami tidak mau bersahabat dengan kamu lagi, seorang wanita nakal yang hanya bisa menyusahkan orang di sekelilingnya" ucap Aisa lantang
"Maaf semuanya, maafin Billa, dulu aku memang nakal tapi sekarang aku sudah berubah" ucap Billa dengan air mata yang mengalir
"Kami tidak akan pernah memaafkan kamu karena kamu ustadz Adnan menjadi seperti ini" ucap aisa
"Maaf maafin Billa, maaf" ucap Billa disela tangisannya.
"Pergi!" Ucap amira membentak
"Aku benci kamu Billa" ucap Amira lirih tapi masih bisa di dengar oleh Billa
"Amira, Amira aku minta maaf, aku tidak bermaksud hiks membuat ustadz Adnan begini hiks hiks" ucap Billa
"Hiks aku benci kamu Billa, jika kamu tidak datang di kehidupan kami hiks mungkin kakak ku masih ada disini hiks" ucap Amira
"Maaf hiks maaf hiks" ucap Billa
"Kami tidak bisa memaafkan mu Billa, perbuatan mu sungguh sangat keterlaluan" ucap aisa
"Maaaaaaaf" teriak Billa
"Billa kamu kenapa?" Ucap Amira khawatir saat melihat sahabatnya teriak seperti itu.
"Amira hiks maafkan aku hiks aku gak bermaksud buat ustadz Adnan begitu hiks" ucap Billa langsung memeluk amira dengan air mata yang terus mengalir
"Kamu kenapa Billa? Kamu hanya bermimpi, tenangkan lah dirimu" ucap Amira menenangkan
"Amira maafkan aku Amira" ucap Billa
"Iya Billa tenanglah dirimu, kamu hanya bermimpi" ucap amira
"Apakah benar itu hanya mimpi" tanya Billa
"Iya Billa, apakah kamu bermimpi buruk?" Tanya Amira
"Astaghfirullah haladzim, ternyata hanya mimpi" ucap Billa sedikit lebih tenang
"Memangnya kamu mimpi apa Billa?" Ucap Amira mencoba menanyakan perihal mimpi Billa
"Ti..tidak Amira"ucap Billa gugup
"Yasudah jika begitu, mari kita berjamaah sholat ashar" ajak Amira
"Kamu duluan aja mir, aku mau mandi dulu" ucap Billa
"Yasudah jika begitu aku duluan yah bill" ucap Amira
"Iya Amira" ucap Billa
"Assalamualaikum" salam Amira sebelum pergi
"Waalaikumsalam" jawab Billa.
"YaAllah semoga itu hanya mimpi, aku tidak mau jika ustadz Adnan terluka hanya karna ku, lindungilah dia yaallah, lindungilah orang orang yang aku sayangi YaAllah, jangan biarkan mereka terluka karna ku YaAllah" ucap Billa sebelum pergi untuk bergegas mandi dan berjamaah shalat ashar
Hay Hay Hay
Maaf yah kalo ceritanya kurang menarik terus aku update nya suka lama.
Aku usahain deh update lebih cepet.
Jangan lupa Vote yah.
Happy reading gaesSalam author
Elsa_ekaptr
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Dan Sang Ustadz [REVISI]
Teen FictionSeorang gadis yang terkenal dengan kecantikannya, juga kenakalannya harus masuk pesantren karena keterpaksaan, dia dipaksa kedua orang tuanya untuk masuk pesantren karena melihat tingkah sang anak yang kelewat nakalnya "Billa kami sudah memutuskan u...