Hari ini adalah hari Jum'at, dimana santri di perbolehkan keluar pondok, tetapi sebelum Dzuhur mereka harus cepat kembali ke pondok, karna itu peraturan dari pondok pesantren.
Sedangkan Billa dan teman temannya berniat akan pergi ke pasar pagi ini, entah sejak kapan Billa sekarang mau pergi ke pasar, ya walaupun dia masih suka mengeluh karena menurut dia pasar itu sangat kotor tapi Mira dan teman temannya selalu mengajak dia ke sini, bahkan tak jarang Billa marah ketika ada seseorang yang menabrak dirinya, ya mau bagaimana lagi, kalian tau sendiri kan pasar itu bagaimana, Mira, Aisa juga Nadya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu, tapi mereka memaklumi nya, wajar kan selama ini Billa hidup di kota jadi dia tidak terbiasa menginjakan kakinya di pasar yang cukup kumuh.Ketika sedang berjalan menuju pasar Billa melihat seorang nenek-nenek yang akan menyebrangi jalan, dia pun berinisiatif untuk membantu nenek itu dan langsung berjalan menghampirinya. Amira dan yang lainnya melihat kearah Billa berjalan dan tersenyum saat melihat Billa sedang membantu seorang nenek. Mereka kagum, selain memiliki wajah cantik Billa juga memiliki hati yang baik dan mulia. Setelah selsai membantu nenek itu Billa kembali ke tempat Amira dan lainnya berdiri.
"Billa kamu baik sekali membantu nenek itu" ucap Amira
"Benar yang di ucapkan Mira, kamu baik deh Bill" ucap Aisa dan Nadya.
"Hhe tadi aku liat nenek itu kesusahan saat menyebrang jalan yasudah jadi aku bantu deh, lagian kan saling membantu itu emang kewajiban sesama manusia" ucap Billa dengan senyumannya.
"Iya Billa itu memang benar" ucap Mira. Setelah itu merekapun melanjutkan perjalanan menuju pasar, setelah membeli semua yang mereka perlukan mereka berniat kembali ke pesantren, tetapi niat mereka tertunda karena ada seorang jambret yang merebut tas mereka, karna panik merekapun berteriak
"Jambret" ucap mereka, mereka sangat panik tetapi tidak dengan Billa, dengan lincahnya Billa mengejar jambret itu, melihat Billa mengejar jambret itu sendiri Mira dan kedua temannya itupun ikut berlari mengikuti Billa. Akhirnya Billa pun berhasil meraih bahu jambret itu, tidak tinggal diam jambret itupun melawan dan akan memukul Billa, tetapi dengan lihainya Billa melawan hingga jambret itu terkulai lemas dengan luka lebam di wajahnya.
Billa mendapatkan kembali tas itu, dan sebelum pergi Billa sempat berkata"Cari pekerjaan itu yang halal pak, masa bapak kasih anak istri bapak makan dengan uang haram, kasian mereka, bapak yang buat dosa tapi mereka ikut nanggung dosa itu, bapak gak kasian, taubat pak sebelum terlambat" ucap Billa, akhirnya merekapun pergi dari tempat itu.
"Bill kamu jago deh bela dirinya" ucap Aisa
"Biasa aja kali, aku emang udah belajar bela diri dari kecil, terus sering berantem jadi jago deh" ucap Billa, dia tidak sadar apa yang dia ucapkan.
"Maksudnya sering berantem gimana Bill?" Tanya Nadya
"Oh itu anu maksud aku berantem untuk ngehajar penjahat, contohnya kaya jambret tadi" ucap Billa, untung dia bisa mencari alasan.
"Maaf yah aku udah bohong sama kalian, aku gak mau kalian jauhin aku karna kalian tau aku seorang gadis yang nakal" ucap Billa dalam hati."Oh kirain berantem tauran kaya gitu Bill, aku udah takut tadinya" ucap Aisa dengan senyumannya
"Ya enggak lah, mana mungkin Billa ikut tauran, iya gak Bill?" Tanya Nadya
"Ah iya itu tidak mungkin" balas Billa dengan senyuman yang di paksakan.
"Semoga mereka gak jauhin aku setelah tau kebenarannya" ucap Billa dalam hati.POV Billa
Aku memikirkan sesuatu yang sangat aku takuti, apakah mereka akan membenciku dan tidak mau bersahabat dengan ku lagi setelah mereka mengetahui bahwa aku seorang bad girl. Semoga apa yang aku pikirkan tidak terjadi yaallah, aku gak mau kehilangan mereka, aku sayang sama mereka, jangan biarkan mereka membenciku yaallah. Ketika aku sedang melamun aku tersadar karna mereka mengajakku entah kemana. Karna bingung akupun bertanya kepada mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Dan Sang Ustadz [REVISI]
Teen FictionSeorang gadis yang terkenal dengan kecantikannya, juga kenakalannya harus masuk pesantren karena keterpaksaan, dia dipaksa kedua orang tuanya untuk masuk pesantren karena melihat tingkah sang anak yang kelewat nakalnya "Billa kami sudah memutuskan u...