Sudah 2 hari Billa berada di rumahnya, tapi dia belum bertemu dengan Herman, ayahnya. Saat dia bertanya kepada ibunya, Afifah menjawab bahwa Herman sedang keluar kota.
Kondisi Billa sudah kembali seperti biasa.
"Mas kamu gak ke pesantren?" Tanya Billa.
"Nanti mas mau ke sana, kamu mau ikut?" Tanya Adnan, Billa sedang menyiapkan makanan untuk mereka sedangkan Afifah ada acara dengan temannya.
"Mau mas, aku bosen kalo sendiri di rumah" jawab Billa. Adnan tersenyum melihat Billa.
"Yaudah ayok sayang, kita makan" ucap Adnan karna dirasa sudah sangat lapar.
Billa pun akhirnya makan bersama Adnan, mereka menghabiskan makanan dengan hening.
Setelah selsai makan, Billa membereskan piringnya dan bergegas untuk berkunjung ke pesantren. Dia sangat rindu kepada teman temannya, bagaimanapun juga status Billa sekarang sudah berubah, bukan lagi seorang gadis yang bebas melakukan apapun, bahkan sekarang dia harus izin terlebih dahulu kepada suaminya itu.
"Mas udah siap belum, cepetan mas" ucap Billa sudah tidak sabar.
"Iya sayang sebentar ya, kenapa buru buru"
"Aku kangen teman teman aku tau mas" ucap Billa lagi
"Apa kamu mau menginap?" Tanya Adnan
"Emang boleh?" Tanya Billa
"Engga" jawab Adnan dengan cengirannya.
"Ih mas, gimana sih"
"Kita masih pengantin baru loh sayang, masa aku harus tidur sendiri lagi" jawab Adnan membuat Billa blushing. Tukan apa yang Billa bilang tadi.
"Mas takut yah tidur sendiri" ucap Billa seperti mengejek.
"Semenjak nikah sama kamu aku jadi takut tidur sendiri" jawab Adnan lagi lagi membuat Billa tersipu.
"Ih mas, Ustadz tapi pinter ngegombal" ucap Billa sambil sedikit memukul lengan Adnan.
"Ustadz juga manusia sayang, kata kata mutiaranya akan muncul saat sedang jatuh cinta" ucap Adnan lagi.
"Mas" ucap Billa masih dengan pipi yang memanas.
"Iya sayang" jawab Adnan
"Udah yuk, aku pengen cepet-cepet ke pesantren dan ketemu sama temen temen aku" ucap Billa.
Adnan dan Billa berjalan menuju halaman rumahnya dan menaiki mobil menuju ke pesantren.
Di dalam mobil Billa fikir akan mendapatkan Susana yang hening, tapi dugaannya salah.
"Sayang" panggil Adnan, Billa menengok ke arah Adnan yang masih fokus menyetir.
"Iya mas" jawab Billa, Adnan masih fokus menyetir
"Kamu pengen punya anak berapa?" Tanya Adnan membuat Billa membolakan matanya, dia gugup jika sudah ditanya mengenai anak.
"M-mas maunya berapa?" Ucap Billa balik bertanya.
"Emm kalo 5 gimana?" Jawab Adnan membuat Billa lagi lagi membolakan matanya.
"Mas...kok banyak banget mintanya" jawab Billa membuat Adnan terkekeh.
"Banyak anak di rumah itu seru sayang" jawab Adnan lagi.
"3 aja gimana?" Nego Billa membuat Adnan sedikit menengok ke arahnya sebelum kembali fokus mengemudi.
"5 aja ya sayang" ucap Adnan lagi. Billa hanya pasrah, semoga saja Allah segera memberikannya buah hati yang lucu.
"Kalo anak kita ada 5 kamu maunya perempuan semua apa atau laki laki semua?" Tanya Billa
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Dan Sang Ustadz [REVISI]
Teen FictionSeorang gadis yang terkenal dengan kecantikannya, juga kenakalannya harus masuk pesantren karena keterpaksaan, dia dipaksa kedua orang tuanya untuk masuk pesantren karena melihat tingkah sang anak yang kelewat nakalnya "Billa kami sudah memutuskan u...