11

19.2K 1.1K 17
                                    

Setelah menunaikan ibadah ashar, seluruh santri di pondok An Nur mengaji di kelas masing-masing termasuk Billa dan juga teman temannya. Mengenai cara mengaji Billa, dia sudah lumayan lancar, karna Billa akui sebelum dia masuk ke pesantren ini Billa sama sekali tidak pernah mengaji, bagaimana bisa mengaji kedua orang tuanya saja tidak pernah berada di rumah, mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya, sampai sampai Billa salah jalan dan menjadi gadis yang nakal.

Mengingat kedua orangtuanya Billa rindu sekali kepada mereka, karna sejak Billa di masukan ke dalam penjara suci ini mereka belum pernah lagi berkunjung untuk menemui anak semata wayangnya.

Seketika wajah Billa menjadi murung, dan itupun mengundang tanya dari teman sekelilingnya, ada apa dengan Billa, Amira ingin sekali bertanya tapi ini waktunya belajar mengaji, jika Amira menanyainya sekarang makan akan di hukum oleh sang guru yang sedang mengajar.

Guru yang sedang mengajar pun akhirnya melihat kearah Billa yang melamun padahal sudah ia panggil beberapa kali.

"Hey Billa" panggil Amira sedikit berbisik, tapi tidak ada hasilnya Billa masih saja melamun dengan fikiran yang melayang entah kemana.

"Billa" panggil sang guru

"Shabilla" panggilnya lagi, tapi Billa masih saja diam, akhirnya Amira menepuk bahu Billa membuat Billa sadar dari lamunannya, Billa melihat sekelilingnya dan dia sedang menjadi pusat perhatian kawan sekelasnya.

"Billa, mengapa antum melamun ketika sedang belajar seperti ini" ucap sang guru

"Afwan ustadzah" ucap Billa merasa bersalah

"Sekarang kamu keluar dan berdiri di tengah lapangan sampai jam pelajaran saya selsai" ucap sang ustadzah

"Tapi ustadzah Billa kan sudah minta maaf" ucap Billa

"Jika saya maafkan kesalahan kamu mungkin santri yang lain pun akan meniru kelakuan antum karna saya memaafkan kesalahan antum dengan begitu mudah" ucap sang guru

"Baiklah" ucap Billa akhirnya, dan berdiri keluar kelas, Billa akui ini kesalahan Billa, tapi apa salahnya Billa kan melamun hanya karna merindukan orang tua yang tidak merindukan Billa, haha terdengar begitu miris.

Billa berjalan dengan lesu ketengah lapangan, matahari sore ini lumayan trik, entah kenapa sepertinya matahari mendukung ustadzah untuk menghukum Billa membuat kulit Billa hitam.

"YaAllah, panas banget lagi ini" keluh Billa

"Aku haus lagi, hukuman juga masih lama"

"Mau kabur nanti malah nambah parah lagi hukumannya"

"Gimana dong" ucap Billa lemas

Setelah 60 menit akhirnya hukuman Billa pun selsai, Amira dan yang lain langsung menghampiri Billa, Amira kaget setelah melihat wajah Billa yang pucat.

"Billa kamu kenapa" ucap Amira khawatir, belum sempat menjawab pertanyaan Amira Billa ambruk seketika.

"Billa" ucap teman temannya sedikit berteriak

"Ada apa dengan Billa" ucap ustadzah yang tadi

"Sepertinya Billa kelelahan ustadzah" ucap Amira

"YaAllah, apakah ustadzah keterlaluan menghukum Billa, yasudah sekarang bawa Billa ke UKS" ucap sang ustadzah itu merasa bersalah

Akhirnya Billa pun di bawa ke UKS dibantu oleh santriwati yang lain.
Setelah menunggu beberapa jam akhirnya Billa membuka matanya.

"Engggh" lenguh Billa, mendengar Billa melenguh semua yang ada di UKS pun melihat ke arah Billa

POV Billa

Ntah kenapa kepala aku terasa begitu sakit, apa yang sudah terjadi sebenarnya, aku sedikit melupakan kejadian sebelumnya, tapi saat aku membuka mataku aku melihat sosok yang sangat aku kagumi, mungkin sekarang aku lebih dari kagum kepadanya, astaghfirullah Billa apa yang kamu pikirkan.

"Engggh" lenguh ku, aku merasa tenggorokan ku sangat kering.

"Billa, kamu sudah sadar" ucap Amira sahabat ku

"Minum" kata pertama yang aku keluarkan, karna aku sangat haus, seketika  pria yang disebelah Amira yang mengambilkannya

"Ini Billa" ucap pria tadi, tanpa menunggu apapun lagi aku meminumnya hingga tandas tak bersisa

"Bagaimana bisa seperti ini Billa?" Tanya pria itu

"Saya tidak tau jelas ustadz, saya hanya mengingat jika saya sedang di hukum dan saya merasa sangat haus" ucap aku, ya pria itu adalah sang ustadz

"Bagaimana kamu bisa dihukum?" Tanyanya lagi

"Aa dia baru saja sadar, jangan buat kepalanya semakin sakit karna pertanyaan yang aa pertanyakan terus menerus" ucap adik ustadz itu

"Afwan dek, aa hanya penasaran kenapa dia sampai di hukum seperti itu" ucap nya

"Iya tapikan bisa aa tanyakan nanti" ucap Amira, dan ya sang ustadz itu adalah Ustadz Adnan, aku hanya memperhatikan kedua adik kakak itu berinteraksi, kadang kadang senyumanku terbit ketika melihat mereka seperti ini.

"Yasudah yasudah, kondisi Billa kan sudah membaik, jika begitu aa pamit yah" ucap ustadz Adnan

" Iya a" ucap Amira

"Assalamualaikum" pamit sang ustadz

"Waalaikumsalam" jawab Billa dan Amira bebarengan. Setelah ustadz Adnan berpamitan sekarang giliran Amira yang kepo, hahaha

POV author

"Billa, bagaimana kamu bisa dihukum seperti ini sih, apa yang kamu lakukan ketika berada di dalam kelas tadi" tanya Amira mulai kepo

"Aku baru saja sadar Amira, jangan membuat kepalaku bertambah sakit hanya karna pertanyaan mu yang terus menerus itu" canda Billa, diakhiri dengan kekehannya, ucapan Billa barusan berhasil membuat Amira memajukan mulutnya karna kesel dengan sikap sahabatnya itu, dia kan hanya kepo tapi Billa malah membalikan kata kata Amira kepada sang kakak

"Ih Billa, aku kan hanya sedikit kepo" ucap Amira masih cemberut

"Jika begitu, apa bedanya kamu dengan kakakmu itu" ucap Billa lagi, Billa sudah tidak bisa menahan tawa melihat wajah kesal sahabatnya itu, akhirnya Billa pun tertawa lepas sambil berjalan menuju kobong diikuti dengan Amira di belakangnya

"Jangan mengejek ku seperti itu Billa" ucap Amira

"Kenapa Amira, memang benar seperti itu kan" ucap Billa masih dengan kekehannya.

"Billa awas ya kau" ucap Amira, sedikit berlari untuk mengejar Billa

"Wlee" ledek Billa kepada Amira sambil menjulurkan lidahnya dan diapun sedikit berlari untuk menghindari kejaran Amira yang sedang mengamuk.
Merekapun berlari hingga sampai di Kobong, mereka tertawa bersama.

"YaAllah jangan biarkan tawa itu hilang dari wajah mereka YaAllah" ucap seorang pria yang menyaksikan kejadian kejar mengejar tadi, sebenarnya hanya kebetulan saja saat keluar dari ruangannya dia melihat kedua wanita tadi berlari sambil tertawa begitu riang nya.




Assalamualaikum

Aku nepatin janji aku nih guys, aku update lagi😊
kangen gak sama Billa? Atau sama ustadz Adnan? Atau kangen sama author? Hahaha😂
Tunggu cerita selanjutnya dari Billa yah.

Jangan lupa Vote, dan komen yah
Author pamit lagi.

Wassalamu'alaikum
Slm_author
Elsa_ekaptr

Bad Girl Dan Sang Ustadz [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang