Chap 17

991 111 33
                                    

Malam hari telah tiba dan kini Yeji telah berada di taman menunggu sang Appa.
Hari ini ia akan memberitahu yang sebenarnya bahwa ialah anak dari CEO terkaya nomor 1 di asia yaitu Hwang Limario.

Yeji duduk di kursi taman di temani lampu taman dan kendaraan yang lalu lalang di pinggir taman. Setelah menunggu 10 menit Limario datang dan langsung menepuk pundak Yeji.

"Yerim-ah? Dimana Yeji? Kenapa hanya kau yang disini?" Tanya Limario.

Yeji menundukan kepalanya sebelum menjawab, Kemudian ia menghembuskan nafasnya.

"Duduklah dulu" Ucap Yeji mempersilahkan appanya duduk.

Limario menurut dan duduk di sebelah Yeji.

"Mianhe, sebelumnya tapi aku ingin kau tau" Ucap Yeji.

"Tau? Tau apa Yerim-ah?" Tanya Limario.

"Aku lah anakmu, Appa" Ucap Yeji.

Perkataan Yeji sontak membuat Limario terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkataan Yeji sontak membuat Limario terdiam. Ia pun tertawa mendengar perkataan Yeji.

"Hahahahaha! Astaga leluconmu ini sangat lucu! Dimana putri saya?" Ucap Limario di akhiri tanya.

"Aku anak Appa!" Ucap Yeji menahan air matanya.

"Yerim! Saya bertanya padamu dimana anak saya?!" Bentak Limario.

"Akulah anakmu appa!" Ucap Yeji.

Yeji pun memeluk appanya namun tak disangka Yeji, appanya mendorong Yeji keras, menolak Yeji untuk memeluknya.

"Kamu bukan anak saya! Kamu itu hanya anak nakal yang mengaku ngaku sebagai anak saya! Karna saya ini kaya!" Ucap Limario.

"Tap-" Ucap Yeji terpotong.

"Cih! Sudahlah dari pada saya di sini! Mending saya pergi! Saya benar benar menyesal meminta bantuanmu Yerim!" Ucap Limario tajam dan beranjak.

Yeji menunduk menangis. Ia sudah tau sebelumnya bahwa appanya pasti tidak akan mempercayainya. Tak jauh dari sana Jisu melihat Yeji yang sedang menangis dari seberang jalan.

"Kenapa ia menangis? Dan apa hubungan dia dengan bapak Limario?" Gumam Jisu.

"Mian Yeji-ah aku tak bisa menenangkanmu" Ucap Jisu.

Yeji terus menangis hingga tanpa sadar seseorang telah duduk di sebelahnya dan memberikannya coklat.

Yeji mengangkat wajahnya untuk melihat wajah orang itu dan ia langsung melihat seorang gadis cantik yang sedang tersenyum padanya.

"Kenapa kau menangis?" Tanya gadis itu lembut.

"Kenapa kau menangis?" Tanya gadis itu lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang