Keesokkan sorenya, Limario sudah di izinkan pulang. Kondisinya sudah pulih semenjak kemarin malam. Ia pun memutuskan untuk pergi ke kantornya untuk mengambil beberapa dokumen yang tertinggal.
Setelah berada di mobilnya Lim memerintahkan supirnya untuk pergi ke kantor dan ketika dalam perjalanan menuju kantor, ia sempat melihat Yeji yang sedang lewat menuju ke suatu rumah sederhana.
"Mino, tolong ikuti anak itu" Ucap Lim.
"Baik tuan" Ucap Mino.
Mino mengikuti Yeji secara diam diam dan setelah sampai di rumah sederhana itu, Limario sontak melihat seorang wanita cantik yang nampak sedang menyambut kedatangan anaknya.
"Is that?!" Gumam Limario melihat wanita cantik itu.
"Sayang? Kamu kenapa pulang lebih awal?" Tanya Jennie.
"Eomma, Yeji tadi hanya mengambil buku pelajaran Yeji yang tertinggal di kantor" Ucap Yeji.
"Oh begitu ya, ah kajja masuk! sore ini eomma membuatkan masakan kesukaanmu" Ucap Jennie tersenyum.
"Gomawo Eomma" Ucap Yeji tersenyum.
Limario yang melihat istrinya yang berada di hadapannya kini hanya bisa menitikkan air matanya. Ia menangis merutuki kebodohannya tapi di pikirannya muncul sebuah pertanyaan.
"Apa hubungan Yerim dengan Jennie?" Gumam Lim.
"Eee tuan? Apakah kita harus turun?" Tanya Mino.
"Ah tak usah, sebaiknya kita ke kantor saja" Ucap Lim melihat rumah sederhana milik Jennie dan Yeji.
"Baik tuan" Ucap Mino.
****
Keesokkanya Jiwon sedang berjalan menuju perpustakaan sekolah. Gadis itu dengan senyuman yang mengembang terus saja memegang buku novel pemberian Yeji sedangkan tangan satunya sudah ada sekotak hadiah untuk Yeji.
Ketika sedang berjalan ia berpapasan dengan Jisu. Gadis itu menatapnya dengan tatapan dingin namun Jiwon tak memperdulikan itu, ia terus berjalan hingga ia sudah sampai di perpustakaan.
Ketika di sana di lihatnya Yeji yang sedang kesulitan membaca tanpa kacamata. Jiwon memutuskan untuk mendekat dan mengambil buku Biologi yang Yeji baca.
"Jika tanpa kacamata bagaimana bisa membaca?" Tanya Jiwon tersenyum manis.
"Ini untukmu" Ucap Jiwon menyodorkan kekasihnya kotak hadiah itu.
"Gomawo tapi, aku tak bisa menerima ini" Ucap Yeji.
"Aish terima saja dan bukalah. Aku ini kan kekasihmu" Ucap Jiwon.
"Iya tapi-" Ucap Yeji terpotong karna Jiwon langsung membuka kotak itu dan dilihatnya sebuah kacamata baca.
Jiwon langsung memakaikan kacamata itu di mata Yeji dan setelah itu Jiwon duduk di sebelah Yeji dan mengecup pipinya mesra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love More
FanfictionKisah tentang dua gadis culun yang kepintarannya dapat menandingi Albert Einstein. Namun siapa sangka di balik kepintaran mereka terdapat sebuah kisah kelam diantara mereka. Lalu mereka dipertemukan oleh dua gadis cantik yang kakak beradik yang kebe...