Bab 3: Sebagai Seorang Kasim - bagian 2

265 35 18
                                    

Penjahat buronan, Huang Zixia, dengan demikian menjadi seorang kasim istana.

Jing Yang membawa Huang Zixia ke tempat dimana para kasim tinggal di utara dan memberi Huang Zixia sebuah kamar pribadi. Jing Yang juga memberikan kebutuhan sehari-hari dan tiga set pakaian kasim pada Huang Zixia, "Pria kecil, kau baru saja tiba, jadi kau tidak akan diberi tugas. Ingatlah untuk memberi salam pada Pangeran di aula setiap harinya."

Huang Zixia kembali berterima kasih pada Jing Yang dan pergi ke sebelah untuk bertanya pada kasim yang lain mengenai kehidupan sehari-hari dan kemudian pergi ke dapur untuk makan. Huang Zixia telah berlarian sepanjang hari berjuang menghadapi kehidupan yang harus dia hadapi dan merasa lelah.

Huang Zixia tertidur sebelum kepalanya menyentuh bantal.

Ketika Huang Zixia bangun, hari sudah pagi. Huang Zixia pergi ke sumur untuk mengambil air. Seorang kasim yang sedang menyapu halaman berkata, "Jing Yang meminta kami untuk memberitahumu ketika kau sudah bangun, kau diminta pergi ke Balai Yubing."

Huang Zixia dengan cepat mengambil semangkuk bubur, menanyakan jalan, mengganti pakaiannya, dan pergi ke Balai Yubing. Balai Yubing adalah ruang belajar Li Shubai dan tempat itu dikelilingi oleh pohon-pohon dan bunga-bunga. Pintu-pintu dan jendela-jendela pada Balai Yubing memiliki tirai yang transparan.

Sebelum Huang Zixia masuk melalui kisi-kisi jendela, Huang Zixia melihat Li Shubai sedang duduk dan memperhatikan peta ibukota.

Mendengar langkah kaki Huang Zixia, Li Shubai menengadah dan berkata, "Kemarilah."

Huang Zixia menghampiri Li Shubai. Li Shubai menunjuk pada peta dan berkata, "Tadi malam si pelaku tidak muncul. Tetapi menurut teorimu, apakah si pembunuh akan muncul di Barat Laut pada malam ini?"

Huang Zixia sedikit terkejut, "Pangeran sudah mengetahui metode yang saya gunakan?"

"Kau dapat membaca almanak Tung Shing, aku juga dapat membacanya." Kata Li Shubai. Jari-jari tangan Li Shubai yang ramping dan putih menyentuh distrik kedua belas yang terletak di sebelah Barat Laut, "Pagi ini, orang-orangku melaporkan ada banyak wanita hamil di distrik ini. Cukup banyak wanita di distrik ini yang menunjukkan tanda-tanda kehamilannya. Misalnya, wanita yang berada di dekat Kota Xiude sedang hamil tujuh bulan. Di Kota Puning terdapat seorang wanita yang siap untuk melahirkan. Di Kota Jude terdapat dua orang wanita hamil, yang satu sedang hamil lima bulan, yang lainnya sedang hamil enam bulan."

"Kota Puning." Huang Zixia meletakkan jari tangannya di atas peta.

Li Shubai memiringkan peta untuk melihat detail Kota Puning dengan lebih baik, "Rumah wanita hamil itu berada di sebelah bekas kediaman Tuan Li, Bangsawan Ying."

Huang Zixia juga memperhatikan peta itu dan tiba-tiba teringat sesuatu yang membuatnya ragu. Huang Zixia memutuskan untuk menunggu hingga kasus ini terpecahkan baru mengatakan apa yang mengganggu pikirannya.

Tetapi Li Shubai sepertinya mengetahui apa yang ada di pikiran Huang Zixia, "Rumah Zhang Xingying juga berada di Kota Puning."

"Benar." Karena Li Shubai mengangkat topik itu, Huang Zixia memutuskan untuk membahas topik itu, "Jika kasus ini dapat dipecahkan, apakah Pangeran akan mempertimbangkan untuk kembali mengangkat Zhang Xingying sebagai pengawal kehormatan?"

"Tidak mungkin." Kata Li Shubai tanpa ragu-ragu.

Huang Zixia mendesak Li Shubai, "Zhang Xingying membiarkan saya menyamar sebagai dirinya dan bergabung dengan pengawal kehormatan Pangeran yang lain untuk memasuki kota. Meskipun Zhang Xingying melanggar aturan, dia benar-benar seorang pria yang baik. Berterima kasih adalah salah satu dari kebajikan yang agung. Dapatkah saya meminta Pangeran untuk memaafkan Zhang Xingying dan membiarkannya membantu saya menyelidiki kasus ini?"

"Jangan konyol." Kata Li Shubai, "Meskipun aku dapat memahami niat Zhang Xingying, aku tidak memerlukan orang yang sentimentil berada di sekelilingku."

Huang Zixia menggigit bibir bawahnya dan berbisik, "Tolong tunjukkan belas kasihan –"

Li Shubai memotong kata-kata Huang Zixia, "Jika seseorang yang melakukan kesalahan diijinkan untuk kembali dalam waktu beberapa hari kemudian dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, apa gunanya hukuman? Bagaimana aku dapat mengatur orang-orangku di masa depan?"

Huang Zixia menundukkan kepalanya dan menyerah, "Jadi apa yang harus saya lakukan selanjutnya?"

"Kembalilah tidur. Malam ini, kau akan pergi ke Kota Puning bersamaku."

[Terjemahan] The Golden Hairpin Vol. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang