Bab 12: Bayangan Sekat - bagian 7

171 29 5
                                    

Jing Yu dan Jing Yang sedang menunggu di depan Balai, mereka berdua sedang meminum teh sambil bercakap-cakap satu sama lain. Melihat kedatangan Wang Yun, Jing Yang dengan cepat berdiri dan mempersilakan Wang Yun untuk duduk. Jing Yu juga berdiri dan berjalan melewati halaman kecil, untuk memberitahu Pangeran Kui bahwa Wang Yun ingin bertemu dengannya.

Setelah beberapa saat, Li Shubai-pun keluar untuk menyambut Wang Yun secara langsung dan mempersilakan Wang Yun untuk masuk ke dalam.

Huang Zixia bertanya-tanya apakah dia harus ikut masuk ke dalam ataukah tidak, tetapi Li Shubai berbalik dan menatap Huang Zixia, maka Huang Zixia-pun tidak punya pilihan lain selain ikut masuk ke dalam. Li Shubai dan Wang Yun duduk di depan jendela sebelah Barat, Jing Yang sedang menyiapkan air panas di atas kompor untuk membuat teh. Huang Zixia secara sadar diri membantu mereka membersihkan cangkir teh, dan pergi bersama dengan Jing Yang untuk menambahkan cabang pohon cemara ke dalam Istana.

Suara Li Shubai dan Wang Yun yang sedang bercakap-cakap itu terdengar keluar dari jendela, Wang Yun berkata, "Akhir-akhir ini cuaca sudah mulai panas, dan seperti yang sudah Pangeran ketahui bahwa jenazah saudari perempuan saya menjadi semakin sulit untuk diawetkan, maka kami telah membahas mengenai masalah ini diantara anggota keluarga, dan dalam empat hari ini akan menjadi genap tujuh hari kematian saudari perempuan saya itu. Kami akan menyegel peti jenazahnya dan membawanya ke kota kami untuk langsung dimakamkan di sana. Mungkin semua ini agak terburu-buru, tetapi itu adalah satu-satunya cara yang dapat kami lakukan."

Li Shubai berpikir sebentar dan bertanya, "Apakah kuburan untuk Wang Ruo sudah disiapkan?"

"Wang Ruo masih sangat muda." Keluh Wang Yun, "Bagaimana mungkin ada kuburan yang sudah disiapkan untuk Wang Ruo? Saat ini, kami berpikir untuk menggunakan sebuah makam siap pakai yang dimaksudkan untuk kelak dipakai oleh Bibinya Wang Ruo di pemakaman keluarga yang sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Adapun mengenai batu nisan, saya telah mengirim orang untuk kembali ke kampung halaman saya untuk secepatnya mengukir batu nisan itu."

Li Shubai berkata, "Saudari perempuanmu itu merupakan calon istriku, aku secara pribadi akan berkabung selama tiga hari dan menghadiri upacara pemakamannya."

"Terima kasih, Pangeran." Kata Wang Yun penuh rasa terima kasih.

Wang Yun mengatakan bahwa dia merasa sangat berduka, sehingga Wang Yun tidak berlama-lama tinggal di tempat itu setelah selesai meminum teh.

Huang Zixia melihat sosok Wang Yun yang mengenakan pakaian berwarna putih itu berjalan melewati rumpun bunga Hosta yang ada di depan Istana. Huang Zixia-pun dengan terburu-buru mengambil kipas yang ada di dekatnya, dan mengejar Wang Yun, "Pangeran! Pangeran! Kipas anda."

Wang Yun berbalik dan tersenyum kepada Huang Zixia, "Kau tidak mau menyimpannya?" tanya Wang Yun.

"Tidak, tidak." Huang Zixia buru-buru membuka kipas itu, "Lihatlah, karena saya takut kipas ini akan menjadi kotor oleh abu, maka saya menyimpannya di dalam saku yang ada di lengan pakaian saya."

"Saat ini kau sedang membuat teh, tidak mengherankan jika kau berkeringat." Wang Yun tidak mengulurkan tangannya untuk mengambil kipas itu, tetapi menatap Huang Zixia dan berkata, "Simpan saja kipas itu untukmu."

"..."

Huang Zixia masih memegang kipas itu, dan ingin mengembalikannya kepada Wang Yun, tetapi Wang Yun sudah berbalik, melambaikan tangannya, dan berkata, "Kau boleh menggunakan dulu kipas itu, dan lain kali kau dapat mengembalikan kipas itu kepadaku."

Huang Zixia berdiri diantara rumpun bunga Hosta yang ada di taman, dan tanpa sadar mengipasi dirinya dengan kipas yang ada di tangannya itu, dan untuk sementara waktu Huang Zixia merasa sangat kesal.

[Terjemahan] The Golden Hairpin Vol. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang