Bab 11: Tidak Terlihat dan Tidak Terdengar - bagian 2

189 26 7
                                    

Aula Timur diterangi dengan lampu yang tidak terhitung jumlahnya. Segala sesuatunya sama seperti pada hari dimana kecelakaan itu terjadi. Karena tempat itu merupakan Istana Kekaisaran, segala sesuatu sudah dikembalikan ke tempatnya begitu pencarian selesai dilakukan.

Dan di tempat yang terang dan akrab ini terdapat sebuah jenazah. Jenazah itu menggunakan jubah berwarna kuning, sanggul di rambutnya sudah longgar, dan kakinya mengenakan sepatu sutra yang polos – sama seperti ketika dia menghilang dulu. Tetapi kulitnya berwarna hitam dan bernanah dengan darah dan nanah yang mengalir. Wajahnya tidak seperti sebelumnya. Tidak ada seorangpun sekarang ini yang akan mengatakan bahwa dia ini masih muda dan sedang mekar-mekarnya.

Huang Zixia menatap jenazah itu dengan tenang. Kemudian Huang Zixia memikirkan jepit rambut berbentuk daun yang terbuat dari emas dan mutiara yang ada di dekat pelipis Wang Ruo. Sesaat kemudian, Huang Zixia mengerutkan bibirnya dan berjalan menuju tempat tidur.

Zhou Ziqin membawa sebuah kursi untuk duduk di sebelah tempat tidur, mengenakan sepasang sarung tangan tipis dan lembut yang terbuat dari kulit, membungkuk, dan memegang wajah jenazah itu untuk melihatnya lebih dekat.

Meskipun Huang Zixia terbiasa melihat jenazah, tetapi wajah jenazah yang bengkak dan berubah itu membuat Huang Zixia tidak tahan untuk melihatnya. Huang Zixia memalingkan wajahnya dan bertanya, "Aku berpikir bahwa kau tidak membawa peralatanmu. Kapan kau mendapatkan sarung tangan itu?"

"Ketika pagi ini aku pergi, aku mendengar mengenai pembunuhan dengan menggunakan racun di dekat Istana Xingqing dan mengambil sarung tangan ini. Ketika memeriksa jenazah yang diracuni, terutama jenazah yang sangat beracun seperti ini, kulit bisa pecah-pecah, dan menyebabkan cairan racun menyebar masuk ke dalam tanganmu melalui kulitmu yang pecah itu, jadi sarung tangan benar-benar diperlukan dalam hal ini. Siapa yang menyangka bahwa aku tadi tidak menggunakan sarung tangan ini dan baru sekarang aku bisa menggunakan sarung tangan ini." Zhou Ziqin memperhatikan mata, hidung, dan telinga jenazah itu dengan seksama, kemudian membuka mulut jenazah itu untuk melihat lidahnya.

"Jenazah ini mengenakan pakaian milik Wang Ruo. Apakah usia jenazah ini cocok dengan usia Wang Ruo? Atau mungkin ada sesuatu pada jenazah ini yang cocok dengan diri Wang Ruo?"

"Korban merupakan seorang wanita muda yang ramping. Tingginya kira-kira lima kaki tujuh inci. Pada umumnya para wanita tidak setinggi itu, maka pada dasarnya jenazah ini cocok dengan Wang Ruo. Apakah tubuh Wang Ruo memiliki tahi lalat atau tanda lahir?"

Huang Zixia mengingat kembali saat-saat dia bersama dengan Wang Ruo, "Aku tidak merasa bahwa Wang Ruo memiliki tanda seperti itu, tetapi ada beberapa bintik-bintik di pergelangan tangan kanan Wang Ruo. Apakah kau melihat bintik-bintik itu?"

Zhou Ziqin menggulung lengan kanan jenazah itu, melihatnya dengan seksama, dan berkata dengan sedih, "Aku takut racunnya menyebar dari tangan kanannya. Kulitnya sangat gelap sehingga tidak ada yang bisa dilihat samasekali, tidak ada tahi lalat, dan tentu saja juga tidak ada bintik-bintik."

"Aku mengerti." Huang Zixia memperhatikan tangan yang berwarna hitam keunguan dan bengkak itu dan teringat kembali ketika pertama kali dia bertemu dengan Wang Ruo di kereta. Pada saat itu tangan Wang Ruo terlihat ramping dan sangat cantik, layaknya sebuah batu giok, "Bagaimana tangannya bisa menjadi seperti ini?" tanya Huang Zixia, "Tangan ini dulunya sangat ramping dan indah."

"Ramping?" Zhou Ziqin meraih jari-jari jenazah itu dan memegangnya, "Mustahil. Tulang tangannya relatif besar. Tidak mungkin tangan ini ramping, bahkan ketika belum diracuni sekalipun."

Huang Zixia tersentak, "Beri aku sarung tangan."

Zhou Ziqin menatap Huang Zixia dengan ragu-ragu, "Mengapa?"

Huang Zixia hanya mengangkat dagunya dan menyipitkan matanya. Zhou Ziqin dengan patuh menyerahkan sarung tangan kepada Huang Zixia.

Meskipun sarung tangan itu terbuat dari kulit yang lembut, bagaimanapun juga sarung tangan itu sebenarnya diperuntukkan bagi para pria, dan ketika Huang Zixia memakainya agak terasa sedikit longgar. Huang Zixia tidak lagi mempedulikannya, Huang Zixia membandingkan tangannya yang mengenakan sarung tangan itu dengan tangan jenazah itu. Pembengkakan pada tangan itu meluas ke samping, tetapi jari-jari tangan jenazah itu masih lebih panjang daripada jari-jari tangan Huang Zixia, yang dikatakan oleh Chen Nian sangat bagus untuk memainkan guqin itu.

"Lihatlah." Kata Zhou Ziqin, "Kau ini laki-laki, tetapi mungkin karena dikebiri pada usia yang sangat muda, maka tanganmu itu bahkan lebih kecil daripada tangan jenazah itu."

Apa hubungan antara dikebiri dengan ukuran tangan? Huang Zixia ingin mengatakan hal itu ketika dia meremas tulang jari-jari tangannya sendiri melalui sarung tangan yang dikenakannya itu, kemudian Huang Zixia melakukan hal yang sama pada jenazah itu. Huang Zixia harus meremas tulang jari-jari tangan jenazah itu lebih kuat lagi karena daging jenazah itu yang membengkak.

Apa yang dirasakan oleh Huang Zixia setelah berhasil meremas tulang jari-jari tangan jenazah itu menegaskan kesimpulan yang dibuat oleh Zhou Ziqin tadi – tulang tangan jenazah ini samasekali tidak ramping.

"Jangan menekan terlalu keras, Chonggu." Kata Zhou Ziqin dengan tegang, "Kulitnya sudah lemah."

Huang Zixia berhenti dan melihat untuk memastikan bahwa dia tidak merusak apapun. Untungnya, hanya ada beberapa retakan pada telapak tangan jenazah itu. Muncul lapisan tipis kulit yang berwarna putih, tetapi tidak ada darah.

"Itu adalah kapalan. Dan seluruh kulitnya bernanah, merusakkan sedikit kulit yang mengalami kapalan tidak masalah samasekali." Kata Zhou Ziqin. Zhou Ziqin memperhatikan celah di bawah jari kelingking jenazah itu dan tersenyum, "Aneh, selama bertahun-tahun ini, aku tidak pernah melihat ada kulit yang mengalami kapalan di sini."

"Benar, logikanya, orang-orang paling banyak mendapatkan gesekan di ibu jari dan di jari telunjuk. Bagian luar telapak tangan seharusnya menjadi tempat dimana tidak mungkin terjadi kapalan." Huang Zixia kembali memperhatikan. Juga terdapat kulit yang keras pada ujung jari tengah dan tiga jari pada tangan kiri juga pada ibu jari tangan kanan. Huang Zixia berpikir mengenai menulis, menjahit, dan mencuci pakaian, tetapi tidak ada satupun dari semua kegiatan itu yang menyebabkan terjadinya kapalan pada bagian tangan jenazah itu.

Zhou Ziqin menyingkirkan jari tangannya dan berkata, "Selain hal itu, tidak ada lagi yang penting. Gadis ini dilahirkan dengan baik. Rambut dan giginya memiliki bentuk yang bagus, dan tubuhnya sepertinya tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia melakukan pekerjaan yang berat. Orang ini mungkin bukan Wang Ruo, tetapi kita tidak memiliki alasan yang kuat untuk mengatakannya."

"Yang paling aman adalah mengungkapkan penyebabkematiannya tetapi jangan mengatakan bahwa dia bukanlah Wang Ruo."

[Terjemahan] The Golden Hairpin Vol. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang