Bab 4: Gelas yang Sangat Indah - bagian 2

237 32 1
                                    


Maka kasim Pangeran Kui, Huang Zixia, atau lebih tepatnya Yang Chonggu, mengikuti Yang Mulia pergi ke Istana Penglai untuk menghadiri pemilihan selir Pangeran Kui.

Meskipun saat ini sudah bulan keempat, kebun istana yang dipenuhi dengan bunga plum dan persik yang bermekaran tidak dapat mengusir hawa dingin yang menyelimuti istana.

"Para wanita sepertinya sudah datang; mengapa Pangeran tidak masuk ke dalam untuk melihat apa yang sedang mereka bicarakan?" tanya Huang Zixia.

Li Shubai melirik Huang Zixia, "Mengapa mesti terburu-buru?"

Huang Zixia harus menekan keinginannya untuk melihat wanita-wanita cantik di ibukota dan menunggu Li Shubai untuk bicara.

Li Shubai bertanya, "Apa hadiah itu cocok?"

"Ya." Huang Zixia membuka kotak dan melihat ke dalam isi kotak itu. Seluruh istana bertanya-tanya giok atau harta benda benda apa yang akan diberikan oleh Pangeran Kui kepada selirnya, tetapi tidak ada yang tahu bahwa Huang Zixia-lah yang memegang hadiah itu. Hadiah itu adalah bunga peony keberuntungan yang langka.

Huang Zixia menatap bunga berwarna merah tua yang tidak tertandingi itu, "Pagi ini, saya mengikuti instruksi Pangeran dan segera memetiknya begitu bunga ini mekar. Tukang kebun Liu tidak mengetahui akan hal ini dan meneriaki saya! Dia mengatakan butuh waktu dua bulan untuk menggali terowongan dan menggunakan arang bakar untuk membuat peony ini mekar seperti ini. Dengan memetik bunga ini, tidak akan ada orang lain yang dapat menikmati keindahan bunga ini pada tahun ini."

"Aku akan menghiburnya sedikit nanti." Kata Li Shubai acuh tak acuh.

"Bunga peony ini benar-benar pilihan yang elegan untuk dijadikan hadiah." Kata Huang Zixia, sambil menutup kotak itu.

Ekspresi Li Shubai kosong; dia sepertinya tidak senang dan puas dengan selirnya. Huang Zixia berpikir bahwa bunga-bunga yang bagus sangat jarang untuk mekar, dan ketika bunga-bunga itu mekar, bunga-bunga itu dengan cepat menjadi layu. Menjadi seorang yang cerdas, bagaimana mungkin Li Shubai tidak memikirkan hal itu?

Huang Zixia memegang kotak berisi bunga peony di tangannya, memikirkan tentang kertas kutukan yang telah dilihatnya beberapa hari yang lalu, dan tidak dapat menahan perasaan simpati yang mendalam kepada wanita yang akan terpilih sebagai selir Li Shubai nanti.

[Terjemahan] The Golden Hairpin Vol. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang