"aku akan mengantarkanmu" jin mulai mengemudi
"bawa aku kemanapun tapi aku tidak ingin pulang tidak ingin bertemu siapapun"
"ada apa? Aku rasa member mu akan hawatir"
"aku mohon" ucap irene lirih
Tidak ada percakapan lagi diantara mereka, jin melajukan mobil fokus pada jalan sesekali melirik dewi cantik yang sedang di sebelahnya, dewi cantik yang entah kenapa sedang murung
****
"keluarlah" ucap jin pada irene yang tetap diam saja bahkan jin sudah memarkir mobil nya sejak 10 menit yang lalu, mereka saat ini sedang di basemant apartmen ireneIrene melirik jin jengkel
"bukankah aku tadi sudah bilang tidak ingin pulang"
"irene ssi member mu mungkin saat ini sedang menghawatirkan mu"
Irene menatap jin kali ini bukan tatapan tajam hanya menatap datar
"hem baiklah aku akan pergi, maaf sudah mengganggu waktu mu" irene membuka pintu mobil kemudian turun tanpa mengucapkan terimakasih
Seokjin menghela nafas nya bukan dia tidak ingin berlama lama dengan irene atau sengaja membuat wanita itu tambah kesal dia hanya ingin wanita nya itu istirahat dia tampak sangat lelah
Seokjin melajukan mobil nya berniat akan kembali kerumah sakit menemui taehyung.
Dari kejauhan seokjin melihat orang dengan postur tubuh mirip dengan irene sedang berdiri di pinggir jalan seperti sedang menunggu taksi, semakin dekat seokjin semakin yakin itu irene wanita yang beberapa saat lalu dia antarkan pulang bahkan baju yang di pakai nya masih sama, meski irene memakai topi dan masker seokjin masih dengan jelas mengenali sosok cantik itu. Seokjin menepikan mobil nya dan berhenti didepan wanita itu, turun berniat menghampiri irene tapi irene menghindar memilih menjauh dari seokjin
"apa yang kau lakukan disini?" seokjin berhasil menggengam lengan irene
"biarkan aku pergi" irene menghempaskan tangan seokjin
"apa kau selalu seperti ini selalu menghindari masalah? Irene ssi aku sedang bicara padamu"
Tidak menjawab pertanyaan seokjin irene justru menangis dengan keras
Tak ingin menjadi pusat perhatian orang jin membawa irene ke mobil nya
"apa kau mau ke apartmen ku saja?" tanya jin lembut tangan nya terulur untuk membuka masker irene dan mengusap air mata wanita itu. Tidak memjawab pertanyaan jin irene terus saja mennagis bahkan kini tangis nya terdengar pilu, menangis sampai rasanya sesak di dada
***
Mereka saat ini sudah sampai di apartmen jin tidak ada yang berubah masih sama saat seperti di mobil tadi irene masih menangis dan jin masih binggung irene masih tidak mau berbicara apa pun"kau ingin minum?" seokjin akan melangkah kan kaki nya ke dapur, irene menggengam baju seokjin
"temani aku disini"
"baiklah aku tidak akan kemana mana" seokjin kembali duduk di samaping irene, tanpa aba aba irene memeluk leher seokjin kembali menangis di curuk leher seokjin
Seokjin diam membeku untuk beberapa saat kemudian tangan nya bergerak mengusap punggung irene yang naik turun karena tangis nya
"kau bisa cerita apa pun kalau kau mau, aku akan mendengarkan nya"
"aku masih mencintai nya" ucap irene disela sela tangis nya "dia melukaiku menghancurkan ku mencampakkanku tapi aku masih mencintai nya aku benci diriku yang seperti ini aku benci diriku yang masih berharap ini semua cuma mimpi dan ketika aku bangun dari tidurku aku dan dia masih baik baik saja hanya aku dan dia tanpa ada orang lain aku membenci nya tapi aku juga mencintainya aku harus bagaimana jin ssi"
KAMU SEDANG MEMBACA
love is game (jinrene)
Fiksi Penggemarcast bae joohyun (irene) kim seok jin suho jiso Start: 26 januari 2020 Finish: 8 april 2020