1.2K 101 4
                                    

seokjin dan irene baru saja memasuk apartmen milik lelaki bermarga kim itu setelah seokjin menekan pasword nya

"kenapa kau mengabaikan ajakanku"ucap seokjin begitu melihat irene dengan santai nya duduk di ruang tengah sambil meganti ganti chanel tv

"ajakan apa?" tanya irene santai

"ajakan menikah kau tak ingin menikah denganku? kau menolak lamaranku?" tanya seokjin ta percaya

"kapan kau melamarku?" tanya irene bingung "jangan bilang tadi kau sedang melamarku? ya tuhan kim seokjin apa aku benar?" heboh irene

"hem "

"wah rupanya aku terlalu berekspektasi tinggi terhadpmu" irene mendengus kesal "apa kau ini bodoh? apa kau tidak pernah tau cara melamar yang benar? tidak ada makan malam romantis tidak ada cincin? setidaknya bawa aku ke tempat romantis kau mengatakannya di mobil dalam perjalanan dari kantormu ke apartmen apa kau sedang bercanda? kau membuatku kesal" irene berdiri dari duduknya "lupakan soal menonton aku ingin pulang, dan jangan mengantarku" irene terus saja mengerutu kesal

"kenapa kau jadi marah?" tanya seokjin

"pikir saja sendiri" ucap irene lalu menutup pintu apartmen seokjin dengan kesal

bagaimana bisa seokjin melamarnya dengan cara seperti itu bukankah dia sangat keterlaluan kali ini. mereka selalu saja berakhir dengan pertengkaran konyol seperti ini

"miane ayo kembali kedalam" ucap seokjin memluk irene dari belakang menghentikan langkah irene "aku akan mengulanginya dengan cara yang benar aku janji" mohon seokjin

irene membalik tubuh nya menatap seokjin tajam "kau janji?" yang hanya di angguki pria itu dengan semangat

"jangan marah lagi hemm kita bahkan baru berbaikan" ucap seokjin

"jangan membuatku kesal, kau ini tidak peka" ucap irene lalu berjalan kembali ke apartemn seokjin "ayo kita akan menonton" ucap nya lagi yang berhasil membuat seokjin menyunggingkan senyum nya lebar dan berjalan ke arah wanitanya itu wanita yang mudah sekali berubah ubah mood nya yang sering kali membuat nya pusing dan frustasi ketika marah namun nyatanya dia begitu terjerat akan pesona wanita bae itu tenggelam dalam pesona irene hingga ia lupa untuk bernafas.

saat ini dua insan manusia itu duduk di pangkuan seokjin lengan nya bergelayut manja di tubuh pria itu

"film nya membosankan" komentar irene

"kau bosan?'" tanya seokjin yang di angguki oleh irene dan kembali meneggelamkan kepalanya di dada bidang milik pria bermarga kim itu

"apa kita sekarang berkencan lagi?'" tanya irene masih dalam pelukan seokjin

"kenapa masih menanyakannya" ucap seokjin

"hanya ingin memperjelas saja, kalau begitu jangan terlalu dekat dengan sekertarismu itu aku tau dia menyukaimu" ucap irene memainkan kancing baju seokjin

"menyukaiku?" tanya seokji heran

"sudah ku duga kau memang sangat tidak peka" ucap irene lalu mengangguk anggukkan kepalanya

"kami profesional tidak ad apa apa antara aku dan sojung" ucap seokjin menjelaskan

"dia menyukaimu" ucap irene lalu menatap seokjin "tidak akan ku biarkan dia merebutmu" irene mengecup bibir seokjin "kau milikku"

seokjin tertawa melihat tingah irene kali ini "kau tau kau benar benar mengemaskan" seokjin mengusap kepala irene gemas membuat rambut irene sedikit berantakan karenanya "lalu apa yang akan kau lakukan?" tanya seokjin

love is game (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang