end

2.6K 120 11
                                    

Seokjin bangkit dari posisi nya saat ini membuat irene heran

"kau mau kemana?" tanya irene mengekori seokjin

"aku lupa sesuatu" seokjin berjalan ke dapur "omma akan marah jika aku tidak membereskan nya"

"oh kapan omma kesini" heran irene

"tadi saat kau masih menangis, dia jadi salah paham" ucap seokjin lalu mulai membereskan bahan bahan makanan itu "mau ku buatkan sesuatu?"

"ehmm aku lapar aku belum makan dari pagi tadi aku baru akan makan dengan jimin dan seulgi saat bertemu dengan mu" jujur irene 

Seokjin memulai ritual memasak nya irene dengan manis duduk menonton kegiatan seokjin

"kau tidak perlu menganti sojung" ucap irene tiba tiba

"wae? Bukan kan itu yang kau mau?" tanya seokjin

"aku percaya padamu"  ucap irene lalu tersenyum "ahh aku tersiksa memiliki suami yang tampan" ucap irene bersungut sungut

Seokjin tertawa mendengarnya "ahh lalu aku harus bagaimana dengan wajah tampan ku ini?"

Irene baru saja selesai makan dan saat ini seokjin tengah mencuci piring nya membuat irene semakin merasa tidak berguna

"biarkan setidak nya aku mencuci piringku sendiri" ucap irene masih berdiri di samping seokjin yang tengah mencuci piring

"duduk lah aku tidak ingin kamu lelah" ucap seokjin lalu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya

"kau tau kalau saja omma ku melihat ini dia pasti sudah memukulku kau yang memasak dan kau juga yang mencucinya satu satu nya yang ku lakukan hanya makan kau terlalu memanjakanku" ucap irene "bahkan aku tidak melakukan apa apa hari ini bagimana aku akan lelah hanya dengan mencuci piring saja"

"kau tak lelah?" seokjin masih sibuk mencuci perabotan yang ia pakai memasak tadi

"tidak sama sekali tidak" ucap irene penuh keyakinan

"kalau begitu aku akan membuatmu lelah setelah ini" ucap seokjin santai dan menaik turunkan alis nya nenggoda istrinya

"yak kenapa kau mengatakannya dengan santai" pipi irene sudah memerah karena ucapan seokjin

"wae kenapa wajah mu merah? Kita bahkan sudah menikah sekarang" 

Irene pergi begitu saja meninggalkan seokjin yang terus saja menggodanya wajah nya benar benar merah saat ini, mengabaikan apa yang diucapkan seokjin tadi irene lebih memilih untuk mandi. Irene melihat pantulan diri nya di depan cermin "ohh lihat lah mataku jadi bengkak seperti ini" irene bermonolog  

Irene segera memakai baju nya dan keluar karena baru saja selesi membersihkna tubuh nya, berjalan mendekati seokjin yang tengah berbaring dengan remote di tangan nya. Irene mengambil kapas dan toner berniat untuk mengompres mata nya. Ikut berbaring di sebelah seokjin irene menempelkan kapas yang sudah di berinya toner ke mata nya

"jam berapa sekarang?" tanya irene

"wae? Ehmm jam 17.05"

"beritahu aku kalau sudah jam 17.25" ucap irene
.
.
"kau tidur?" tanya seokjin

"aniyo" jawab irene masih memejam kan mata nya

Seokjin mencium pipi istrinya bertubi tubi

"jangan menggangguku" ucap irene sedikit menahan badan seokjin

"sudah dua puluh menit" ucap seokjin

"sungguh? Kenapa cepat sekali" irene mengambil kapas dari atas mata nya lalu duduk hendak bangun untuk membuang kapas nya.

love is game (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang