hurt

996 68 1
                                    

Mereka hanya saling diam tak ada yang berniat memulai pembicaraan sudah 15 menit semenjak irene duduk  di cafe itu bahkan coklat panas nya pun tinggal bersisa setengah gelas

Irene menghela nafas nya "kalau tidak ada yang mau di bicarakan aku akan pulang" irene beranjak dari duduk nya

"onnie.. Ku mohon" ucap rose lalu berlutut di hadapan irene "ku mohon jangan ganggu hubungan kami, aku begitu mencintianya dan sekarang aku mengandung anak kami" ucap rose terisak

"mengganggu kalian? Apa tidak terbalik?" irene membungkukkan badannya memegang bahu rose menyuruhnya untuk bangun "aku tidak percya bawakan aku bukti lalu temui aku lagi"

"apa kalau aku memiliki bukti onnie akan meninggalkan suamiku?" tanya rose masih menangis

"jangan mengtakan seperti itu kau membutku terdengar jahat, akan ku pertimbangkan jika kau memang benar hamil anak nya" setelah mengatakannya irene bergegas pergi dari cafe itu bukan karena marah dia percaya pada seokjin nya hanya saja itu sedikit mengganggu nya perasaannya cemas takut kalau memang seokjin benar benar tidak ditakdirkan untuk nya irene tidak sejhat itu jika memang rose mengandung anak seokjin dia akan melepas kekasih nya itu

Mengaduk makanan nya tanpa berniat memakan nya irene terus memikirkan ucapan rose sore tadi, saat ini irene tengah berada diapartmen nya, lalu bagaimana hubungan nya dengan seokjin sudah hampir 2 bulan ini mereka tidak bertemu seokjin juga kerap mengabaikan pesan irene ia tau kekasih nya sibuk namun saat mengingat ucapan rose hatinya seperti di cubit timbul rasa takut seokjin sedikit demi sedikit meninggalkannya nanti

Chanyeol yang baru saja pulang dari latihan nya melihat irene tengah melamun berjalan menghampiri irene lalu mengecup sayang pucuk kepala irene

"kenapa melamun?" tanya chanyeol

Irene menatap chanyeol tajam "yak ada apa dengan mu akhir akhir ini kau bersikap seolah olah kau suamiku"

"aku memang suamimu kalau kau lupa" chanyeol tertawa melihat ekspresi marah irene "kau lucu sekali" ucap nya lalu mengusap kepala irene membuat rambut irene sedikit berantakan "suapi aku, aku lapar"

"yak park chanyeol aku ini noonamu dimna sopan santunmu!!" ucap irene galak, bukan nya merasa takut chanyeol justru tertawa terbahak bahak "sudah berapa kali ku bilang langsung mandi setelah selesai latihan"

"wae? Aku tidak bau"

"tetap saja itu jorok dan aku tak suka"

"arraso aku akan mandi sekarang kau galak sekali noona kau putus dari seokjin? Ah jangan galak galak nanti dia kabur" ucap chanyeol lalu berlari ke kamar sebelum irene benar benar murka padanya

"yolly" panggil irene lirih

"hem?" chanyeol menunduk menatap irene yang tengah berbaring menggunakan paha nya sebagai bantal saat ini irene dan chanyeol tengah menonton film lebih tepat nya irene menemani chanyeol menonton karena dia asik dengan pikiran nya sejak tadi

"aku mau tanya sesuatu" ucap irene ragu

"tanyakan saja" ucap chanyeol santai

"apa mungkin seokjin menghamili rose?" tanya irene

"hamil? Kau yakin?" tanya chanyeol memastikan "tentu saja mereka kan sudah menikah"

"seokjin itu .."

"kekasihmu? Noona sebenar nya aku sudah lama ingin mengatakan ini padamu apa kau benar benar percaya seokjin tak pernah menyentuh istrinya?"

"aku percaya padanya, tidak semua pria seperti itu" ucap irene lirih

love is game (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang