Chapter 5

3.4K 361 43
                                    


Pagi-pagi sekali Xiao Zhan sudah sibuk di dapur. Hari ini dia sengaja bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan dan bekal bagi Yibo. Karena hari ini adalah hari pertama adik angkatnya itu muali bekerja di kantor Tuan Wang.

Untuk sarapan Xiao Zhan membuatkan nasi goreng udang kesukaan Yibo. Sedangkan untuk bekalnya dia membuatkan sushi dengan aneka isian. Namun tidak lupa dia tetap memasukkan udang dalam sushi tersebut.

Pak Lee terkejut saat masuk ke dalam dapur dan melihat Xiao Zhan tengah menata sushi di dalam sebuah kotak makanan. Dia melihat ke sekeliling dapur, kemudian matanya tertuju ke atas meja yang ada di tengah ruangan dapur.

"Anda memasak semua ini, Tuan Muda Zhan?"

"Iya," Xiao Zhan menganggukkan kepalanya. "Hari ini Yibo akan mulai bekerja di kantor Tuan Wang. Aku tidak ingin dia tidak bisa konsentrasi bekerja hanya karena merasa lapar. Jadi aku membuatkan bekal untuknya."

Pak Lee hanya tersenyum mendengar perkataan Tuan Mudanya yang satu ini. Tuan Mudanya yang manis ini memang sejak kecil sudah terlihat mandiri. Dia juga tahu sejak kecil Xiao Zhan selalu berusaha menjaga putra tunggal Wang dengan sangat baik.

Sejak kecil putra majikannya yang bernama Wang Yibo itu paling tidak tahan lapar. Jika terlambat makan sebentar saja pasti akan mulai merasa sakit perut dan lemas. Jika sudah seperti itu Xiao Zhan pasti akan segera memasak sesuatu yang sederhana dan memberikannya pada adiknya yang manja itu.

Dan sejak saat itu Xiao Zhan lah yang selalu menyiapkan makanan untuk Yibo. Di saat para maid masih mengerjakan pekerjaan yang lain, Xiao Zhan sudah sibuk di dapur menyiapkan makanan untuk Yibo. Karena Xiao Zhan tidak ingin adiknya yang manja itu jatuh sakit karena tidak makan tepat waktu.

"Tuan Zhan, ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong bantu aku membawa semua makanan ini ke ruang makan." ujar Xiao Zhan mangkuk besar berisi nasi goreng udang yang masih panas.

Pak Lee memerintahkan beberapa pelayan untuk membantu Xiao Zhan membawa beberapa hidangan lainnya ke ruang makan.

Setelah meletakkan mangkuk berisi nasi goreng udang itu, Xiao Zhan melangkah menaiki tangga menuju kamar Yibo. Dia mengetuk pintu kamar Yibo, namun tak ada sahutan dari dalam. Xiao Zhan memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Yibo. Setibanya di dalam kamar, dilihatnya Yibo masih tidur dengan nyenyaknya.

"Yibo, ayo bangun! Hari ini kau harus ikut ayahmu ke kantor kan."

Xiao Zhan membuka tirai kamar Yibo. Dilihatnya Yibo masih terlelap tidur tanpa mengindahkan suara Xiao Zhan yang sejak tadi berusaha membangunkannya. Akhirnya dengan perasaan kesal, Xiao Zhan menarik paksa selimut yang menutupi tubuh Yibo. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat tubuh dibalik selimut itu. Rupanya Yibo tidur tanpa mengenakan pakaian dan hanya mengenakan celana dalam.

"Astaga Yibo!!" jerit Xiao Zhan keras lalu melempar selimut itu ke tempat tidur dan mengenai wajah Yibo.

"Apa? Ada apa?" Yibo terbangun dari tidurnya dengan wajah panik. Dia panik saat mendengar jeritan Xiao Zhan. Dia mengira telah terjadi sesuatu pada orang terkasihnya itu. "Zhan Zhan ada apa? Kau tidak apa-apa?"

Dengan panik Yibo menghampiri Xiao Zhan yang tengah berdiri tak jauh dari tempat tidurnya sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Yibo lupa dengan kondisinya yang sedang tidak mengenakan pakaian.

"Jangan mendekat!" teriak Xiao Zhan masih menutupi wajahnya.

"Ada apa? Kenapa wajahmu kau tutupi begitu?" tanya Yibo bingung dan masih belum sadar akan kondisinya. "Ada apa dengan wajahmu?"

Kaulah Belahan Jiwa KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang