Chapter 12

3K 329 23
                                    


Sejak kejadian malam itu hubungan Yibo dan Xiao Zhan pun makin erat dari sebelumnya. Kemana pun Xiao Zhan pergi, Yibo selalu menyempatkan waktu untuk menemaninya. Bahkan setiap jam makan siang, Yibo selalu pulang untuk makan siang di rumah demi melihat pujaan hatinya.

Hampir setiap hari Yibo mengeluhkan tentang kedekatan Xiao Zhan dengan Ming Yue. Dengan terang-terangan Yibo menunjukkan perasaan cemburunya di depan Ming Yue. Hingga akhirnya Xiao Zhan memutuskan untuk mengambil shift pagi juga di kafe tempat dia bekerja demi menghindari gadis cantik itu. 

Tanpa terasa tiga minggu telah berlalu dengan cepatnya. Dan malam ini seperti biasa Yibo menjemput Xiao Zhan di tempat kerjanya. Dia duduk di dekat pintu masuk kafe sambil memperhatikan kekasihnya yang sedang membersihkan meja dari sisa-sisa yang ditinggalkan pelanggan kafe.

Xiao Zhan yang masih sibuk dengan pekerjaannya sesekali melihat ke arah Yibo lalu tersenyum. Saat Xiao Zhan sedang melap salah satu meja, tiba-tiba saja ruangan disekitarnya seperti berputar. Xiao Zhan berusaha untuk tidak terjatuh dengan bertumpu pada meja di dekatnya.

Yibo yang sejak tadi terus memperhatikan Xiao Zhan langsung berlari menghampiri saat melihat gelagat tidak baik pada diri kekasihnya itu.

"Zhan Zhan, kau tidak apa-apa?"

"Aku tidak apa-apa. Hanya sedikit pusing."

"Setelah ini kita ke dokter ya."

"Tidak perlu," sahut Xiao Zhan cepat. "Mungkin aku hanya kelelahan. Aku ingin pulang dan istirahat."

"Baiklah," ujar Yibo. "Ayo kita pulang."

Setelah meminta ijin pada manager tempat Xiao Zhan bekerja, Xiao Zhan dan Yibo melangkah pergi meninggalkan kafe. Yibo memapah kekasihnya hingga ke tempat mobilnya terparkir. Xiao Zhan segera duduk, sedangkan Yibo juga segera masuk ke dalam mobil dan menginjak gas.

Selama dalam perjalanan pulang Xiao Zhan tertidur dengan lelapnya, sementara Yibo terus menginjak gas agar segera tiba di rumah. Sesekali Yibo memandang wajah kekasihnya yang sedang tertidur dengan tatapan sedih dan khawatir.

Setibanya di rumah Yibo mencoba membangunkan kekasihnya. Namun Xiao Zhan sepertinya terlalu lelah hingga sulit dibangunkan, Yibo akhirnya menggendong Xiao Zhan ala bridal masuk ke dalam rumah.

"Tuan Muda Xiao Zhan kenapa?" tanya Pak Lee saat melihat Yibo masuk ke dalam rumah sambil menggendong Xiao Zhan.

"Tidak apa-apa," jawab Yibo. "Zhan Zhan sepertinya kelelahan. Aku akan membawanya ke kamarnya."

Lelaki separuh baya itu kemudian mengikuti langkah Yibo dari belakang. Dia membantu membuka kan pintu kamar Xiao Zhan saat Yibo yang sedang menggendong kekasihnya itu tiba di depan pintu kamar.

"Terima kasih, Pak Lee. Kau boleh pergi."

"Baik, Tuan Muda."

Pak Lee pun segera melangkah pergi meninggalkan Yibo yang masih berdiri di samping tempat tidur. Yibo kemudian duduk di tepian tempat tidur sambil memandang Xiao Zhan yang masih tertidur pulas.

"Tidurlah sayang," ujar Yibo membelai kepala kekasihnya dengan lembut. "Aku akan menjagamu."


===***===


Sinar mentari pagi menembus celah-celah tirai membuat Xiao Zhan terbangun. Pemuda manis bergigi kelinci itu mulai menggeliat tak nyaman saat sinar matahari masuk dan menyilaukan matanya. Dengan perlahan Xiao Zhan membuka matanya, betapa terkejutnya saat melihat Yibo tengah tertidur dengan lelap di sampingnya.

Kaulah Belahan Jiwa KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang