Chapter 8

3K 342 40
                                    


Yibo terlihat gelisah di dalam ruangan kerjanya. Pikirannya tidak tertuju pada kertas yang sedang dibacanya. Sebenarnya hari ini dia tidak ingin pergi kerja, namun ayahnya memaksanya untuk pergi kerja. Dia ingin merawat pujaan hatinya yang sedang sakit. Saat dia berangkat tadi Xiao Zhan masih belum sadarkan diri.

"Bagaimana keadaan Zhan Zhan sekarang?" tanya Yibo dalam hati.

Diletakkannya kertas yang sejak tadi dibacanya namun tak satupun yang masuk ke dalam otaknya. Dia mengambil ponsel dari dalam saku celananya, dan mulai menelepon.

["Hallo,"]

"Hallo, Pak Lee," ujar Yibo yang ternyata menghubungi kepala pelayan rumahnya. "Bagaimana keadaan Zhan Zhan sekarang?"

["Tuan Muda Xiao Zhan masih belum sadar, Tuan Muda"]

"Kenapa masih belum sadar juga?"

["Iya. Kata dokter Tuan Muda Xiao Zhan terlalu lelah dan sepertinya mengalami stres."]

"Stres?" ulang Yibo. "Apa dia sedang ada masalah?"

["Saya tidak tahu."]

"Nanti saat Zhan Zhan bangun, tolong kabari aku."

["Baik, Tuan Muda."] sahut Pak Lee. ["Di sini juga ada Tuan Muda Fang yang ikut menjaga Tuan Muda Xiao Zhan."]

"Tuan Muda Fang?" pikir Yibo. "APA? SEDANG APA SI BRENGSEK ITU ADA DI SANA?"

["Sejak tadi Tuan Muda Fang menjaga dan merawat Tuan Muda Xiao Zhan."]

"Lalu dimana dia sekarang?"

["Sejak datang tadi sampai sekarang Tuan Muda Fang ada di kamar Tuan Muda Xiao Zhan."]

"APA?!!"

Tanpa banyak bicara lagi Yibo langsung menutup teleponnya dan bergegas hendak keluar ruangan. Namun baru sampai pintu ruangan langkahnya terhenti, seorang gadis cantik berdiri di depan pintu.

"Yibo, ada apa?" tanya Ming Yue. "Kenapa wajahmu pucat begitu?"

"Minggir!" ujar Yibo kasar seraya kembali melangkah.

Ming Yue segera menyingkir. Namun segera mengikuti langkah Yibo. Setibanya di halaman depan kantor, dilihatnya Yibo terburu-buru masuk ke dalam mobilnya. Ming Yue pun bergegas menyuruh sopirnya mengambil mobil dan menyusul mobil Yibo.


===***===


Setibanya di rumah, Yibo dengan langkah tergesa langsung menuju kamar Xiao Zhan. Dengan kasar Yibo membuka pintu kamar Xiao Zhan. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat keadaan Alen dan Xiao Zhan saat itu.

Alen duduk di tempat tidur Xiao Zhan dengan posisi bersandar pada kepala tempat tidur. Saat itu Alen tampak tertidur, sementara tangannya berada di atas kepala Xiao Zhan. Sedangkan posisi Xiao Zhan tampak tengah tidur dengan lelapnya di pangkuan Alen dengan tubuh tertutup oleh selimut.

Rasa marah karena cemburu langsung menyerang Yibo. Dengan kasar dia menarik Alen yang sedang tidur sambil berteriak, "APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?! CEPAT BANGUN!!"

Alen yang sedang tidur tentu saja terkejut dibangunkan dengan kasar seperti itu. Dengan terhuyung-huyung, nyaris dia terjatuh dari tempat tidur.

"Apa-apaan sih?" tanya Alen kesal setelah benar-benar sadar. "Apa kau tidak bisa membangunkan orang tanpa harus berteriak seperti itu?"

"Kau yang apa-apaan! Sedang apa kau di kamar Zhan Zhan?"

"Aku kemari untuk merawat Xiao Zhan. Dia tadi demam tinggi." jawab Alen. "Tadi saat aku menelepon Xiao Zhan yang mengangkat kepala pelayanmu. Dan dia bilang Xiao Zhan sedang sakit dan tidak sadarkan diri. Makanya aku buru-buru kemari untuk melihat kondisinya."

Kaulah Belahan Jiwa KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang