menantu idaman

2.1K 304 23
                                    

sepanjang mengerjakan ujian tengah semester hari ini ratih tidak bisa benar - benar fokus. hal ini disebabkan oleh absennya kama.

ada surat ijin dari dokter yang disampaikan ke panitia pelaksanaan ujian tengah semester, surat tersebut berisikan pernyataan perihal sakitnya kama.

setelah ratih selesai mengerjakan soal,  dia hanya memainkan kotak pensilnya, memandangi foto kama yang tertempel di kartu ujian.

bahkan tadi salah satu pengawas dengan sengaja memeriksa isi kotak pensil ratih, karena mengira ada kertas contekan disana.

hal ini bukan tanpa alasan, salah satu pengawas tersebut kedapatan melihat ratih yang sibuk berkali - kali membuka kotak pensilnya. saat menemukan kartu peserta ujian lain didalamnya, pengawas itu malah tersenyum penuh arti kepada ratih.

alangkah malunya ratih yang kepergok menatap foto kartu peserta ujian milik kama, terlebih pengawas yang memergokinya adalah Pak Priyono yang ternyata adalah wali kelas dari XI Ipa 2, wali kelasnya kama.




✨💫

selesai ujian jam ketiga, ratih bergegas keluar ruang untuk membereskan tas ranselnya yang berada di bangku koridor depan Ruang VIII.

"ratih." panggil fatma dari arah belakang

"eh, iya kak kenapa ?"

"habis ini lo ada acara gak ?"

"mmm nggak ada sih kak. kenapa ?"

"ikut gue ya."

"kemana kak ?"

"ke rumah kama, nengokin dia."

"ehh, " ratih tersentak dengan ajakan fatma barusan

"please, ikut ya, nemenin gue biar gue gak cewek sendirian."

"emang yang lain kemana ?"

"yang lain ada urusan, jadi perwakilan bantara yang nengokin dia  cuman 5 orang  doang dan gue cewek sendiri."

"ohh, emang gak sama temen sekelasnya kak kama ?"

" rencananya temen sekelasnya bakalan nengokin ntar malem katanya."

"oh, ngg ___ gimana ya kak. kan aku bukan anggota bantara."

"udah pokoknya lo ikut gue."

fatma menarik pergelangan tangan ratih menuju tempat parkir. alhasil ratih pun sekarang sudah duduk manis diatas motor milik Yudha.

"pegangan dek, tapi pegang pundak aja, jangan pinggang, ntar gue takut kena tonjok kama." ucap yudha

"iya kak."



sesampainya di rumah kama, ratih malah berdiri mematung disamping motor yudha.

"dek, ayok masuk." ajak fatma

"ehh, iya kak." ratih mengikuti langkah fatma yang saat ini salah satu tanganya mengapit lengan ratih

sebenarnya ratih merasa sungkan memasuki rumah kama, terlebih dia bukan anggota bantara tapi malah datang berkunjung bersama mereka.

"loh, ini siapa ? bantara baru ?" tanya ibu Galuh , ibunya kama ketika menyalami satu persatu teman - teman anaknya.

"ini ratih tante, temennya kama juga." jawab fatma seraya menyenggol lengan ratih

"saya ratih tante, adik kelasnya kak kama."

"adik kelas ? "

"iy___ iya tante."

"oh, mari silahkan langsung masuk aja, kama lagi rebahan di kamar."

"oke tante." ucap radit

" nak fatma sama ratih bisa bantuin tante di dapur dulu nggak ?" tanya bu Galuh

"siap tante."

bu galuh, ratih dan fatma berjalan menuju dapur. fatma membantu menyiapkan es sirup dan ratih membantu memotong puding mangga.

"kama sakit apa sih tante ?" tanya fatma

"semalem kehujanan pas beli martabak manis, sampai rumah langsung sesak nafas dan demam. dia waktu kecil punya riwayat sakit astma. udah lama banget nggak kumat, tapi semenjak SMA ini beberapa kali dia sering sesak nafas." tutur bu galuh sambil mencampur sirup dengan es batu

"tapi ini udah mendingan kan tante ?"

"udah, tadi udah periksa ke dokter katanya cuman suruh istirahat.. eh nak fatma tolong ini dianter keatas dulu aja nanti tante sama ratih nyusul bawain camilannya."

"oke tante." jawab fatma

"gue keatas  dulu ya, takut es batunya keburu mencair ntar nggak seger." ucap fatma kepada ratih

"iya kak."

"nak ratih masih kelas satu ?" tanya bu galuh yang berjalan mendekat sambil membawa dua buah tolples kosong

"iya tante."

"ohh, kok bisa temenan sama kama ?"

"mmmm saya adeknya Tio tante, temennya kak kama sama kak affan juga."

"oalah adeknya nak tio ternyata,ngomong² nama lengkap kamu siapa ?"

"saya ratih rosepita tante."

"wahh cocok ya ?"

"maksutnya tante ?"

"nggakpapa, orang tua kamu suka wayang jawa ya ? kok kasih nama ratih buat kamu."

"iya, ibu saya dulu kuliah jurusan pendidikan bahasa jawa."

"waduuuh,, cocok dong kalau ngobrol sama tante, soalnya tante suka banget sama wayang dan karawitan gitu." ucap bu galuh antusias

"kapan² kita main keluar yuk, tante biar ngajak adeknya kama, trus kamu  sama ibu kamu. gimana ?"

"bo___ boleh tante. "

"yaudah, minta tolong camilannya dibawa keatas ya nak."

"iya tante."

"iiiiiiih kamu manis banget sihh." ucap bu galuh sambil mencubit kedua pipi ratih

ratih berjalan meninggalkan dapur sambil membawa sepiring puding dan setoples keripik gethuk. dia berjalan pelan kearah lantai dua dengan nafas memburu, jujur ratih takut dengan respon yang akan ditunjukkan oleh kama karena keberadaannya di rumah ini.

"widiiiiih mantu idaman akhirnya nongol." ucap radit menyambut kedatangan ratih

ratih tersenyum kaku karena kini semua mata tertuju padanya, bahkan seseorang yang tengah duduk bersandar di ranjang pun ikut menatapnya.

"ngapain nyulik anak orang ?" tanya kama

"gue yang nyulik, gue ogah kalau jadi cewek sendirian.  lagian ngaku aja deh lo,lo seneng kan dia ada disini." ejek fatma

"ketahuan shinta mampus lo ." ucap yudha

"kampret banget emang shinta, masa gue pernah dijudesin gegara dia ngiranya gue bakal ngerebut kama dari dia."  ujar fatma

"sory, shinta emang gitu." ucap kama

shinta ... shintaaa... shinta lagi ...







#3 TA  ( Kama & Ratih)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang