Long Slow Distance 5

1.9K 276 15
                                    

Setelah mulai tenang dan berhasil menghapus jejak air matanya, Ratih bergegas untuk duduk kembali bersama rombongannya.

Ratih masih bisa menangkap jelas ujung kemeja kama yang menyembul keluar dari balik jaket parasutnya.

Kemeja itu, Ratih amat sangat mengenalnya. Karena baru minggu kemarin dia menghadiahkannya kepada Kama sebagai kado ulang tahun sekaligus kado perpisahan mereka.

flashback on

Jam 11 siang Kama sudah tiba di depan rumah Ratih dan berharap bisa bertemu dengan gadis itu.

"Loh nak Kama ? kata Ratih kamu lagi di Jogja " tanya ibuk yang membuka pintu rumah ketika mendengar deru motor yang berhenti di teras rumahnya

"Iya buk, tapi ini saya mau ketemu Ratih, ada buk ?"

"Oh ada dong, lagi belajar dia diatas. Samperin langsung aja gakpapa."

"Makasih buk." Kama bergegas nyelonong masuk melewati ibuk, bahkan dia sempat menyenggol lengan ibuk namun tetap berlalu tanpa meminta maaf dahulu.

"Dasar anak muda." gumam ibuk

Dengan nafas tersengal Kama menaiki tangga satu persatu sambil terus mengumpati dirinya sendiri.

"Dek." panggil Kama kepada Ratih yang tengah menunduk mencorat - coret bukunya

shit

Kama mengumpat ketika melihat Ratih yang mendongak menatapnya dengan tatapan heran. Tak ada sambutan ataupun sapaan dari bibir Ratih yang menyambut kedatangannya kali ini. Ratih hanya diam menatap sendu kearah Kama.

Binar kebahagian dan kerinduan yang sering Kama dapati dari manik hitam Ratih setiap kali bertemu denganya, kini telah menghilang. Tergantikan oleh sorot mata yang membuat ulu hati Kama seakan teriris.

"Dek." panggil Kama lagi nyaris tercekat

Ketika Kama mendekat dan duduk disamping Ratih, gadis itu masih memilih untuk tetap diam tanpa berniat menjawab panggilan dari Kama.

"Ma____ ma maaf." ucap Kama yang baru saja mengambil sebelah tangan Ratih dan menggenggamnya.

"Mau berapa kali sih kak, kamu minta maaf terus ?" ucap Ratih nyaris berbisik

"Gue minta maaf, tolong maafin gue. Gue tau gue bodoh. Gue_____"

"ststststst____ bukan kamu kak, tapi aku. Aku yang bodoh. Ak_____"

"Nggak, yang bodoh itu gue."

"Bisa minta tolong dengerin aku dulu kak ?"

"Bisa, gue bakalan dengerin semua perkataan lo, dan penuhin semua keinginan lo. Asalkan bukan permintaan putus." lirih Kama

"Kita____ udah berakhir sejak semalam kak."

"Nggak !!!"

"Jadi buat apa aku minta putus sama kakak, disaat semalam kakak udah mutusin aku duluan."

"Nggak, gue nggak mau."

"Tapi itu kenyataannya kak."

"Nggak, gue nggak akan pernah ngelepasin lo."

"Jangan egois kak. Aku pernah bilang kalau suatu saat kita punya masalah yang bener² berat, kita harus nyari solusi bareng² bukan malah break. Break ? kakak kira hubungan kita semacam hubungan kalau ada yang capek trus minta istirahat ? Habis istirahat trus jalan bareng lagi ? Enggak kak, bagi aku hubungan kita itu lebih dari itu."

#3 TA  ( Kama & Ratih)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang