bodyguard

3.6K 357 35
                                    

Hari ini Ratih mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti kebanyakan murid SMA lainnya. Wali kelas memberitahukan bahwa setelah jam istirahat kedua akan dilaksanakan rapat MPK (majelis permusyawaratan kelas).

Sesuai keputusan, untuk kelas X4 akan diwakilkan oleh Ratih.

Ratih memutuskan untuk menuju ke aula setelah mendengar bel masuk pelajaran setelah istirahat kedua. Tidak lupa ia membawa buku tulis dan kotak pensil.

“Wihh ceweknya affan bukan nih? .”

"Sok tahu goblok ."

"Adeknya mungkin."

“Imut banget sih dek kamu.”

Ratih tersipu dan membalas celotehan kakak kelasnya itu dengan senyuman. Ratih tidak mengenal nama mereka, tapi dia paham bahwa pastinya kedua kakak kelasnya itu adalah teman dari affan.

Karena Ratih sering melihat mereka bermain basket bersama saat istirahat di lapangan.

Yaaa, kebetulan kelas Ratih langsung berhadapan dengan lapangan basket.

Setibanya di aula, Ratih memilih untuk duduk di bangku barisan depan. Ternyata rapat ini juga dihadiri oleh affan. Pak Agusman selaku pembina osis menyampaikan materi tentang apa itu MPK dan tugasnya.

Beberapa kali ratih gagal fokus dan malah menatap affan yang tengah berbicara dengan seorang cewek. Seingatnya cewek itu adalah kak Resti yang menjabat sebagai sekretaris OSIS.

saat Ratih berdiri dari bangkunya dan menunggu antrian untuk maju mengumpulkan biodata miliknya, seseorang dari arah belakang tiba- tiba mangambil kertasnya.

“duduk !” perintahnya sambil menekan pundak Ratih agar segera duduk kembali.

Ratih memperhatikan punggung laki-laki yang menyuruhnya barusan, dan ternyata dia adalah Kama.

usai mengumpulkan kertas biodata, dia berhenti tepat disamping ratih dan menunduk berbisik.

“Jangan keluar dulu, tungguin gue” Ucapnya

Ratih masih terkejut dan bingung dengan perlakuan Kama.

Selesai rapat, Ratih memutuskan untuk tetap duduk karena dia berpikir mungkin ada yang mau disampaikan oleh  Kama padanya.

“bangun !” perintah Kama
Ratih kemudian bangun dan menghadap ke Kama.

“Kenapa kak ?” tanya Ratih bingung

“Cepet keluar dan balik ke kelas.” Titah Kama

Ratih sempat mengernyit.

aneh ...

tapi dia langsung bergegas untuk kembali ke kelas.

“jangan cepet-cepet jalannya.”

Suara itu lagi, Ratih menoleh dan melihat Kama berjalan di belakangnya bersama 2 orang lainnya. 2 orang itu sempat melambaikan tangannya, namun  kama hanya memasang wajah datar.

Ratih yang terlalu kesal dan bingung akhirnya  menuruti perintah Kama untuk berjalan pelan. Ratih merasa risih karena berjalan diikuti 3 orang kakak kelasnya dibelakang, serasa ada bodyguard pikirnya.padahal kelas mereka berbeda arah.

Sesampainya di kelas X4, suasana sudah sepi karena sudah bel pulang 15menit yang lalu. Kama masih mengekori Ratih sampai ke bangkunya, sedangkan dua kakak kelas lainya berdiri bersender di dekat pintu.

Ratih berdiri di dekat bangkunya dan kemudian berbalik menatap Kama di depannya.

“kak .. “

Belum sempat Ratih melanjutkan ucapannya, tiba-tiba tangan Kama terjulur dan menekan pundak Ratih supaya duduk.

lagi ??

Kama mendekat dan menunduk kemudian berbisik.

“elo tembus.” Ucapnya sambil terkekeh

Ratih menganga tak percaya, wajahnya bersemu merah karena malu.

“Gue panggilin affan dulu biar lo dianter pulang.” Ucap Kama sebelum berlalu meninggalkan Ratih yang masih menunduk.

sial !?!


#3 TA  ( Kama & Ratih)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang