Hari Bahagia Mereka

2.1K 170 2
                                    

Tepat pada hari ini tanggal 04 maret, Andra dan Atlanta sah menjadi sepasang suami istri, setelah sebelumnya mengalami cobaan yang cukup berat yaitu meminta restu dari Renata dan juga Angkasa. Sebenarnya itu semua tidaklah sulit, Angkasa anak dari Atlanta langsung menyetujui rencana pernikahan Atlanta, namun sangat sulit untuk membujuk putri Andra yaitu Renata, hingga pada akhirnya Renata merestui pernikahan mereka berdua.

Seperti saat ini, Renata dan juga Angkasa tengah berdiri di samping orang tua mereka. Andra dan juga Atlanta terlihat sangat bahagia, bagaimana tidak hari yang mereka tunggu akhirnya datang. Tepat pada pukul sembilan pagi acara baru saja dimulai, Angkasa tidak henti-hentinya tersenyum, ia ikut bahagia ketika melihat Bundanya tersenyum seperti sekarang, dan tanpa Angkasa dan Atlanta duga, Marcio-Ayah Kandung sekaligus mantan suami Atlanta- datang ke acara pernikahan bersama dengan istri serta kedua anaknya.

"Kamu ganteng Kasa.."

Angkasa menatap wajah Ayahnya dengan kedua mata yang melihatnya dengan sendu. "Aku kangen Ayah.."

Marcio memeluk tubuh kurus dan juga tinggi Angkasa dengan erat. "Ayah juga kangen kamu, gimana kabar kamu?"

"Aku baik Ayah."

"Jangan sakit-sakit lagi ya.."

Angkasa mengangguk. "Ayah juga, jangan nyampe sakit."

Marcio mengangguk. "Ayah ke Bunda kamu dulu ya.."

Angkasa mengangguk.

Setelah kepergian Marcio dari hadapannya, Angkasa kembali terfokus kepada penampilan Kakak Perempuannya yang terlihat sangat cantik. "Kak Tata cantik banget hari ini."

Entah kenapa kedua pipi Renata memerah, ia senang bukan main ketika Angkasa memujinya seperti itu.

"Muka Kak Tata merah? Kakak enggak sakit kan?"

Renata langsung menggelengkan kepalanya. "Gue ke Cindy dulu."

Angkasa mendengus, entah kenapa Renata terlihat aneh jika sudah berhadap-hadapan dengannya. "Harimau galak aneh lagi."

Sementara itu Atlanta dan juga Andra terkejut ketika melihat Marcio datang menghampiri mereka berdua. "Marcio? Tiffani?"

Marcio tersenyum. "Hai, Lanta. Selamat ya buat pernikahannya, maaf aku gak sempet bales e-mail kamu, tapi aku mutusin buat datang ke acara ini."

Atlanta tersenyum. "Makasih udah dateng Mas, aku pikir kamu enggak akan dateng. Udah ketemu sama Kasa?"

Marcio mengangguk. "Udah, dia ganteng. Tapi dia baik-baik aja kan?"

Atlanta mengangguk. "Mas gak usah khawatir, aku yakin Angkasa baik-baik aja."

"Badannya kurus, mukanya juga pucet."

Atlanta mengangguk. "Kita jangan omongin masalah Angkasa disini Mas, aku gak mau Mas Andra denger."

Marcio yang mengerti dengan perkataan mantan istrinya itu mengangguk. "Yaudah, kalo ada apa-apa kasih tau aku ya."

Atlanta mengangguk.

"Selamat sekali lagi ya, semoga kalian bahagia.."

Andra tersenyum. "Makasih.."

"Kamu beruntung bisa dapetin hatinya Atlanta. Jangan sakitin dia kayak aku nyakitin dia."

Andra mengangguk. "Itu udah pasti, aku gak akan nyakitin Atlanta.."

Marcio mengangguk, dan dia pergi dari hadapan Atlanta dan juga Andra bersama dengan istrinya-Tiffani-.

Waktu terus berjalan, pesta pernikahan pun terasa semakin meriah, namun itu semua tidak dihiraukan oleh Angkasa, ia tengah terduduk di sebuah kursi yang berada cukup jauh dari banyak orang, ia tengah mengontrol nafasnya yang sejak tadi dirasanya cukup sesak.

STEPBROTHER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang