Sudah dua hari ini Angkasa merasakan jika keadaan tubuhnya baik-baik saja. Ia tidak merasakan sakit di tubuhnya selama dua hari ini dan karena hal itu Angkasa merasa sangat senang sekaligus cukup lega karena tubuhnya tidak kembali memberontak. Seperti hari ini di kediaman Atlanta hanya ada Angkasa yang tengah duduk di salah satu sofa ruang keluarga sambil menonton beberapa film yang telah ia pilih sebelumnya, sebenarnya hari ini sang Bunda mengajaknya untuk berjalan-jalan, dan beginilah sekarang, Angkasa menunggu kepulangan Bundanya untuk pergi berjalan-jalan.
Tidak lama setelah film yang di tonton oleh Angkasa berakhir, Atlanta datang sambil membawa beberapa kantung yang berisi bahan masakan.
"Bunda pulang.."
Angkasa langsung menolehkan kepalanya ketika mendengar suara Bundanya memenuhi indera pendengarannya. "Bunda.."
Atlanta menghampiri putranya dan mencium keningnya dengan lembut. "Kamu nunggu Bunda lama ya? Maafin Bunda ya.."
Angkasa mengangguk. "Gak apa-apa Bun. Bunda bawa apa?"
Atlanta tersenyum. "Bunda mau siap-siap dulu, udah ini kita jadi pergi."
"Berdua?"
"Kalo Bunda ajak Ayah sama Kak Tata gimana?"
Kedua mata Angkasa berbinar. "Beneran Bun?"
Atlanta mengangguk. "Iya, Bunda bakalan ajak Ayah sama Kakak kamu buat ikut kita jalan-jalan."
Angkasa mengangguk, sungguh hari ini ia merasa sangat bahagia. "Yaudah kamu tunggu disini ya, Bunda mau nyiapin keperluan kita dulu."
"Aku bantuin?"
Atlanta menggeleng. "Enggak, kamu duduk disitu sambil nunggu Ayah sama Kakak kamu pulang."
Angkasa mengangguk.
Waktu terus berjalan dan tidak terasa Angkasa sudah menunggu kedatangan Ayah dan juga Kakaknya selama dua puluh menit, dan betapa bahagia nya ia ketika mendengar suara mesin mobil dari halaman rumah nya. Angkasa bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu utama.
"Ayah.."
Andra tersenyum dan memeluk putra tirinya itu cukup erat. "Kamu pasti udah nunggu Ayah dari lama ya? Maafin Ayah ya, tadi Ayah banyak kerjaan.."
Angkasa mengangguk. "Iya Yah. Oh iya, Kak Tata mana?"
"Dia nanti nyusul, katanya ada kerjaan yang belum beres."
"Lama?"
Andra menggeleng. "Enggak, kamu tunggu di dalem aja. Ayah mau bersih-bersih badan Ayah dulu nanti Ayah temenin kamu nonton."
Angkasa mengangguk.
Tepat pada pukul tiga sore ke-empatnya pergi ke sebuah taman yang berada tidak jauh dari kediaman Atlanta. Sebenarnya mereka hanya pergi ke taman yang jaraknya bahkan tidak jauh dari kediaman Atlanta, bukannya apa-apa. Atlanta dan juga Andra tidak mau mengambil resiko jika keadaan Angkasa akan kembali memburuk karena perjalanan yang jauh.
Setelah menggelar sebuah alas untuk duduk kini ke-empatnya tengah berbincang dan menikmati suasana sore hari yang cukup indah.
"Maafin Bunda ya cuma bisa ajakin kamu ke taman ini." Kata Atlanta sambil mengusap kepala anaknya dengan lembut.
"Gak apa-apa Bun, aku bahagia bisa jalan-jalan kayak gini. Lagian aku udah lama diem di rumah terus."
Renata yang sedari tadi diam-diam memotret adiknya merasa bangga dengan hasil potretannya dan tersenyum sendiri.
"Kenapa Kak?'
Renata menggeleng. "Enggak."
"Kakak foto aku ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER ✔
FanfictionRenata tidak menyangka tepat satu tahun setelah kepergian Ibunya, sang Ayah tiba-tiba memberitahu dirinya jika Ayahnya itu akan menikah dengan seorang janda yang telah dikaruniai anak seorang lelaki. Apakah Renata akan bisa menerima anggota baru di...