Part 34

4.2K 242 21
                                    

18 Desember 2019

.

.

.

Bisma mengantar Okky ke parkiran untuk mengambil motornya yang diparkir disana. Disepanjang jalan mereka saling bercanda tawa sejenak melupakan insiden tadi yang membuat mereka menjadi canggung. Entah siapa yang memulai pembicaraan, mereka sudah lupa dengan hal itu.

Di dalam perbincangan itu, Okky yang mendominasi keakraban mereka. Dengan gaya bahasanya yang ceplas-ceplos, sedikit cempreng membuat Bisma sesekali tersenyum.  Dan Bisma pun yang selalu menanggapinya dengan ramah.

Bisma dan Okky yang berjalan beriringan itu mengundang perhatian para prajurit lain melihatnya. Mereka bersiul-siul menggoda mereka berdua yang sudah seperti sepasang kekasih. Tak tanggung-tanggung beberapa prajurit menyorakinya dengan berkata 'cocok kapten' yang membuat Okky malu mendengarnya. Begitu sebaliknya dengan Bisma yang tak enak hati dengan Okky.

"Datang sendiri Ky?" Tanya Bisma sesampainya di parkiran yang sepi.

Sontak Okky menoleh dan menatap Bisma dengan bingung? Sejak tadi dirinya datang sendiri masih aja nanya. Matanya emang gak lihat dirinya sendirian? Perlu diperiksa ke dokter nih mata mas Bisma!

Okky mengedipkan matanya yang terlihat sebal dengan Bisma. "Lha? Aku datang sendiri mas, kalo aku sama teman sudah daritadi aku pulang gak ditarik-tarik kayak tadi."  Balas Okky yang menuntun motornya keluar dari parkiran. Dengan sepatu flat shoesnya Okky menuntun motornya dengan pelan. Mengingat kakinya yang sedikit masih nyeri yang dia tahan.

"Maaf." Balas Bisma yang meminta maaf kembali atas kejadian tadi. Padahal sejak tadi dirinya meminta maaf terus. Emang Segede apa sih harus meminta maaf terus!

"Maaf terus perasaan, gapapa aku yang harusnya minta maaf nyusahin mas Bisma." Ujar Okky menoleh sekilas kearah Bisma yang fokus kedepan.

"Aku gak masalah kalo itu kamu."

"Hah?"

Mendengar itu, Okky langsung menoleh kearah Bisma dengan cepat. Menatap Bisma dengan penuh tanya mengenai ucapannya yang benar-benar terekam di telinganya. Please kuping gue masih aktif buat dengerin omongan mas Bisma tadi batin Okky.

"Gapapa lupakan." Alibi Bisma menyadari ucapannya yang ngelantur segera mengalihkan pembicaraan. Bisma meruntuki kebodohannya yang sering spontan berkata yang tidak-tidak jika bersama dengan Okky.

Okky hanya mengangguk mengiyakan saja. Meski di dalam batinnya tau apa yang dikatakan oleh Bisma barusan. Dan Okky hanya bisa diam dan berpikir apa maksud dari Bisma. "Mas Reval dimana? Kok aku gak lihat dia?" Tanya Okky yang menoleh ke sekeliling area dalam Batalyon. Sejak tadi dirinya tidak menemukan Reval diarea sana.

"Lagi istirahat sama prajurit lain di belakang." Balas Bisma yang berjalan beriringan dengan Okky.

"Oh gitu maaf ya mas ganggu acara istirahat mas Bisma." Kata Okky yang menyesal telah menganggu acara istirahat Bisma bersama temannya.

Bisma mengangguk. "Iya, tidak masalah."

Tiba-tiba saja Okky mendadak berhenti di pertengahan jalan. Masih sedikit jauh untuk Okky dan Bisma agar sampai didepan pintu gerbang. Dengan berhentinya Okky yang mendadak membuat Bisma mengeryitkan dahinya bingung.

Bisma menoleh kesamping dengan Okky yang juga menatapnya. "Ada apa ky?" Tanya Bisma yang menatap bingung kearah Okky.

"Mas bawain motorku, aku capek hehehe."  Kata Okky yang menyuruh Bisma untuk bergantian membawa motornya. Capek. Itu yang dirasakan Okky sekarang. Berjalan dari parkiran tidak begitu jauh namun sudah terasa melelahkan bagi Okky. Mungkin efek dari keseleo nya yang masih sedikit terasa.

Bisma tersenyum di dalam batinnya. Baru kali ini dirinya disuruh untuk melakukan seperti itu dengan tampang polosnya. Benar-benar berbeda dengan wanita lain yang sungkar untuk mengatakan sesuatu namun Okky mengatakan apa yang ada di otaknya. "Gamau aku juga capek Ky" Bisma menggeleng pelan menolak permintaan Okky.

Mendengar tolakan Bisma membuat Okky mendengus kesal. Okky mengerucutkan bibirnya ke depan dan menatap Bisma cemberut. "Masa gak kasihan sama aku? Bawa Dari ujung sana sampai sana? Kakiku dua loh kalo ada empat aku gapapa masih ada cadangan, ini aku gaada loh mas apalagi aku baru sembuh dari keseleo." Cerca Okky memarahi Bisma yang sama sekali tidak pengertian dengannya. Dulu aja perhatian bantu jalan. Lah ini? Ternyata diluar ekspektasi Okky yang selalu berpikir tentang sikap baik Bisma.

"Harus bisa." Paksa Bisma yang menelisipkan kedua tangannya di dada.

"Aku bawa tapi dinyalakan ya motornya? Aku naik sampai sini boleh gak?" Ucap Okky yang berinisiatif untuk mengendarai motornya.

"Ya gak boleh Okky nanti dimarahin sama komandan." Balas Bisma yang disertai tatapan tajamnya. Itu hanya dibuat untuk menakuti Okky.

"Ya udah deh." Okky melihat sekeliling mencari bantuan sedikit. Okky beneran sudah lelah berjalan dari ujung sama depan dengan menuntun motornya. Okky berbinar-binar ketika melihat mas penjaga pos berjalan berseberangan dengannya. Okky berpikir meminta bantuannya tak masalah bukan. "Eh mas minta tolong bawain motorku di depan sana boleh? Kakiku masih sakit. Nanti aku kasih nomor ponselku deh sebagai imbalannya, gimana?" Ucap Okky yang meminta bantuan ke mas Atha penjaga pos tadi. Dengan alasan memberikan nomernya itu hanya sebagai lelucon saja. 

Mas Atha mengerutkan dahinya bingung. Bukankah mereka berdua pasangan kekasih? Lalu kenapa bukan Kaptennya yang membawakan motor gadisnya itu? Atha pun  mengangguk dan menghampiri Okky dan Bisma. "Bol-" Ucapan Atha terhenti ketika suara bariton terdengar dan menghentikan Atha yang ingin mengambil alih motor Okky.

"Gausah, kau kesana saja Prada Atha." Bisma menyuruh Atha untuk melanjutkan langkahnya dan segera pergi. Bisma yang mendengar jika Okky akan memberikan nomor ponselnya pada Atha sontak membuat Bisma merasa sedikit kesal. Entah kenapa Bisma tidak suka dengan Okky yang akan memberikan nomor ponselnya ke cowok lain.

"Sini biar saya yang bawa." Ujar Bisma yang mengambil alih motornya. Bisma dan Okky melanjutkan langkahnya dengan ejekan Okky yang terus dia lontarkan ke Bisma.

Okky tersenyum remeh mendengar itu. "Katanya gak mau bawain mas " Sindir Okky tersenyum mengejeknya.

"Kasihan kamu." Balas bisma tanpa menoleh kearah Okky. Ya kalo dipikir kenapa juga dirinya tadi berkata demikian.

"Halah cemburu bilang mas, gini nih kalo punya wajah cantik banyak yang suka." Kata Okky yang percaya diri sekali dengan ucapannya. Tapi Bisma mengakui jika Okky selalu cantik berpenampilan apapun. 

Bisma menatap datar untuk menutupi gengsinya. "Siapa yang cemburu?" Tanya Bisma dengan nada datar.

"Mas Bisma?" Balas Okky menggoda Bisma dengan senyum manisnya.

"Kata siapa?" Tanya Bisma menatap sinis kearah Okky.

"Aku" Tunjuk dirinya sendiri dengan bangganya.

"Aku siapa?"

"Aku mas." Decak Okky yang kesal dengan Bisma.

"Ini pulang sana kamu." Ucap Bisma yang menyuruh Okky segera pulang. Bisma memberikan motor Okky kembali.

Okky melotot mendengar usiran Bisma. "Dih ngusir gak boleh nanti dosa loh." Balas Okky tersenyum jahil.

Bisma tersenyum melihat Okky yang sangat pintar dalam berbicara. Apa seorang mahasiswa manajemen bisnis selalu banyak bicara? Suka sekali berkomentar. Pantas saja ekonomi banyak diburu perusahaan.  "Dosa apa kalo sama kamu?" Tanya Bisma.

"Nanti dosanya mas suka sama saya?" Tanya Bisma ingin terjun saja dari tebing mendengar ucapan Okky yang terkesan seperti gombalan. Bisma baru tau selain ceplas-ceplos Okky ternyata juga suka menggombal.

"Amin." Balas Bisma dengan entengnya mengaminkan ucapan Okky.

"Kok diaminin sih!" Decak Okky mengerucutkan bibirnya.

"Hahaha" Bisma hanya bisa tertawa kecil melihat ekspresi Okky yang sangat lucu itu.

.

.

.

Update!!
Jangan lupa vote dan komen!!
Kalo ada salah kata komen ya!!
Akan update jika banyak komennya

Hey! Abang Loreng [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang