18 Januari 2020
.
.
.
Berbeda di ruang tengah yang sunyi dengan obrolan, kamar Okky kini menjadi berisik karena segala umpatan Rara yang keluar dari mulutnya. "Lephhashinn mbakhh Okkhyy!!" Raung Rara memberontak meminta dilepaskan bekapan pada mulutnya.
Karena gerakan Rara yang sangat kuat, membuat Okky melepaskan bekapannya. Tak lupa Okky juga mengunci pintunya agar tidak terdengar oleh kedua orangtuanya jika beradu bicara.
Setelah dilepaskan, Rara seketika menatap marah kearah Okky. Dengan rasa kesal Rara mengeluarkan unek-uneknya. "Ungkep mbak lambeku mok bekep" (Sesak kak, mulutku kamu bekap)" umpat Rara sambil melotot tajam kearah Okky.
Okky pun hanya merotasikan bola matanya dengan malas. Kebanyakan gaya nih bocah satu-pikir Okky yang menatap sinis kearah adiknya itu. "Lah salahmu Dewe" (Lah salah sendiri)" Balas Okky yang terlihat kesal juga dengan adiknya itu. Bagaimana tidak? Hampir saja adiknya itu membongkar semua kejadian tadi. Adiknya itu memang sangat menyebalkan. Cerigis!
Rara menghentak-hentakan kakinya sambil memberenggut kesal. "Salahku opo? Heh jajal salahku opo?" (Salahku apa? Coba dimana salah aku?" Teriak Rara yang memajukan kepalanya di depan wajah Okky.
Melihat itu Okky mendorong wajah Rara kebelakang dengan telunjuk tangannya. "Tadi Rara mau ngomong apa? Rara mau bilangin ke ayah kan?" Tanya Okky dengan muka garangnya.
Rara mengangguk santai. Bukannya takut Rara malah memasang muka soknya. Emang keturunan siapa sih nih bocah ngeselin banget. Untung cantik. "Iya Rara mau bilang ke Ayah kalo mbak Okky tadi enggak naik Ojek online. Tapi dianter sama mas ganteng." Seru Rara yang tersenyum jahil kearah Okky.
Sejak tadi Rara sudah mengamati kakaknya bersama dengan lelaki yang pernah dia lihat. Meski dari belakang Rara tetap bisa melihat sedikit interaksi dari keduanya. Bagaimana laki-laki itu mengelus rambutnya dan memegang tangan mbak Okky. Semua momen itu Rara melihatnya.
Okky mendengarnya memukul mulut Rara pelan. "Sembarang ae mulutmu iku!" Sentak Okky yang mendudukkan diri di pinggir kasurnya. Okky melepas Coat hitam dan sepatu sneaker andalannya.
Rara meringis pelan akbiat pukulan di mulutnya. Tetapi Rara malah menyusul Okky dan duduk di sebelahnya. "Kan bener mbak! Coba tadi mbak pulang sama siapa?" Decak Rara. Kalo bukan mas ganteng sama siapa lagi? Masa mata dia udah mulai blur.
"Sama temen." Balas Okky berusaha acuh agar tidak curiga dengan adiknya. Kalo gugup pasti akan ketahuan.
Rara tetap menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan ucapan kakaknya. Jelas-jelas dirinya melihat mas itu mengelus rambut milik kakaknya ditambah mas itu menggenggam tangan kakaknya. Apa itu yang namanya Teman? Temen seumur hidup maksudnya? "Gak mungkin, orang Rara aja liat kalo mbak Okky itu sama mas cowok yang dulu." Okky mengerutkan dahinya saat mendengar penuturan adiknya ini. Siapa yang dimaksud adiknya itu.
"Yang mana sih?!" Tanya Okky sudah mulai was-was mendengar ucapan adiknya.
"Yang dulu ketemu di warung e Bu Siti, Iyo kan?" Tebak Rara dengan tatapan penuh selidik.
Okky yang merasa benar apa yang dikatakan oleh Rara, mencoba mengelak lagi. Benar-benar ratu pembohong kamu Okky. "Enggak! Rara liat dimana coba?" Tanya Okky yang bodoh seketika.
Rara tersenyum menggoda kakaknya agar mau mengakui apa yang dia lakukan tadi. Dengan menunjuk kamar dengan dagunya, Rara mulai membalas pertanyaan dari kakaknya. "Rara liat dari jendela kamar Rara, kan jendela itu langsung menghadap ke gerbang rumah, jangan bohong mbak! Meskipun mbak Okky tadi di belakang, Rara masih ada sedikit tau!" Seru Rara yang tersenyum-senyum sambil menaik-turunkan alisnya menggoda Okky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey! Abang Loreng [Telah Terbit]
RandomFOLLOW AUTHOR DULU!! Okky, gadis cantik yang menjalin hubungan dengan seorang prajurit TNI AD yang bernama Bisma. Selama satu tahun lebih, hubungan mereka bagai air mengalir yang begitu tenang tanpa masalah. Namun, suatu masalah terjadi hingga memb...