Happy Reading ~
10 IPA II
Sekarang Naila dkk sudah masuk di kelas, yaitu kelas 10 IPA II. Mereka berkumpul dan tertawa ria karena candaan para sahabat Naila dikarenakan belum ada guru yang masuk.
Beberapa menit kemudian seorang wanita paruh baya memasuki kelas dengan sangat anggung nan tegas.
Seluruh siswa kembali ke bangku masing masing.
"Pagi anak anak!!" Ucap wanita paruh baya tersebut.
"Pagii, Bu." ucap siswa siswi kelas 10 IPA II dengan serentak.
"ok sebelum nya apakah ada yang sudah mengenal saya?" Tanya wanita paruh baya itu.
"Belum." jawab siswa siswi serentak.
"Ok baik, perkenalkan nama saya Anita Rahmawati. Kalian bisa panggil saya Bu Anita... Saya akan menjadi wali kelas kalian sekaligus guru ppkn kalian." ucap Bu Anita lebih tepat nya guru ppkn sekaligus wali kelas 10 IPA II.
"baik bu." ucap semua siswa yang ada di kelas itu.
Setelah itu guru ppkn sekaligus wali kelas 10 IPA II itu pun keluar dari kelas.
"guys... " Panggil Naila kepada teman teman nya, pelan.
"apaan?" Tanya salah satu teman dari Naila yang bernama Kaneva.
"gue izin ke toilet bentar." ucap Naila.
"ohh yaudah, mau gue temenin gak nai?" tawar sahabat nya yaitu Rifka.
"oh nggak usah, gue bisa sendiri kok ka" jawab Naila menolak halus tawaran Rifka
🌻Naila's Story
Kelas 10 IPA IV.
Suasana kelas 10 IPA IV itu sedang ricuh karena belum satu pun guru yang masuk ke dalam kelas itu.
Seorang siswa laki laki dengan muka datar nya sedang melipat kedua tangan nya di atas meja dan menelungkupkan kepala di dalam lipatan tangan itu, Ya itu adalah Dimas.
"woy Dimas tidur aja lo kebo, bangun mabar ayoo." Ucap salah satu teman Dimas yang bernama Rafly.
"hm." tanggapan Dimas hanya berdeham saja. Ia memang terkenal dengan sikap dingin nya itu, tetapi ada kelebihan di dalam diri nya yaitu tinggi, putih, mancung, beralis tebal, dan bibir yang sexy.
Seusai ia berdeham ia langsung beranjak dari tempat duduk nya dan keluar kelas untuk menuju kantin.
Saat di perjalanan menuju kantin ia tak sengaja berpapasan dengan cewek aneh yang tadi pagi baru di temui nya.
Ia melihat cewek itu lama dengan tatapan penasaran.
'ah apaan sih ngapain gue lihatin cewek aneh itu, gak penting.' batin Dimas
Lalu saat Naila keluar dari toilet dan berjalan di koridor SMA Angkasa ia mendengar suara dehaman seorang pria yang agak nya menegurnya.
"ekhemm." deham Dimas dengan mata melirik naila dengan ekor mata nya.
Naila pun menoleh untuk melihat siapa orang itu.
"eh sorry tadi gue pinjem duit lo, besok gue ganti beneran kok... Hari ini gue beneran gak bawa duit... So sorry." ucap Naila dengan rasa bersalah.
Dimas hanya menaikan alis nya.
"siapa juga yang mau minta ganti?" Ucap nya dingin yang membuat Naila bungkam."ehm ok. Kenalin gue Naila dari 10 IPA II." ucap Naila sambil mengulurkan tangan kanan nya untuk berjabatan dengan Dimas.
"Dimas 10 IPA IV." ucap Dimas, cuek. Tanpa membalas uluran tangan Naila dan langsung pergi meninggalkan nya.
"ish dasar cowok ngeselin,ganteng ganteng kok sombong?" gerutu Naila.
"Makasih." sahut Dimas yang sudah berjalan terlebih dahulu tetapi masih mendengarkan ocehan yang di keluarkan oleh Naila.
"kepedean." ucap Naila dengan memutar bola mata nya, malas.
"ngga pede ngga oke." ucap Dimas menskak Naila.
Karena kesal Naila langsung pergi dengan menghentakkan kaki nya menuju kelas.
Sedangkan Dimas hanya tersenyum kecil, sangat kecil hingga tak ada yang dapat melihatnya.
🌻Naila's Story🌻
Tbc.
hai hai, ini cerita baru... Maafin kalo gaje soalnya masih baru hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Naila's Story [End]
Teen FictionTahap revisi :) "Sederhana, gue cinta lo. Gue tertarik karena ketulusan hati lo." -Dimas. "Lo bikin gue lupa akan komitmen gue, tolong jaga kepercayaan gue." -Naila. Kisah seorang gadis yang melupakan komitmennya karena laki laki dingin yang masuk k...