26 - penjelasan.

101 13 11
                                    

Gue ikhlaskan lo karena gue tau, gak semua cinta harus sepasang kekasih.
– Ryan Alexander Pahleva –

Happy Reading ~

Pagi hari telah tiba, sang fajar menampakkan wujudnya.

Ia baru saja bangun dari mimpi pajangnya malam itu.

"Hoamm."

Naila bergegas mandi dan pergi ke sekolah.

🌻Naila's Story🌻

Naila kembali pada kebiasaan ketika ke sekolah pergi bersama Dimas.

Yaps, Dimas laki laki brengsek yang kini masih di terima oleh gadis itu.

Tak lupa ia berpamitan kepada Bunda, karena Ayah Naila sudah pergi kerja terlebih dahulu.

"Hati hati ya." Ucap Bunda Naila.

"Iyaa. Kalo gitu kami pergi dulu, Tan." Pamit Dimas kepada Bunda Naila.

Kemudian Naila dan Dimas mencium tangan Bunda.

🌻Naila's Story🌻

"Belajar yang bener yaa." Ucap Dimas kepada Naila.

"Iyaa, kamu juga." Balas Naila.

Dimas masih enggan untuk pergi dari kelas Naila.

"Yaudah sana." Kata Naila.

"Sana kemana? Kamu ngusir aku?" Tanya Dimas, menggoda Naila.

"Ke kelas lah. Tunggu apa lagi?" Tanya Naila.

"Tunggu kamu peka." Jawab Dimas, seadanya.

"Aku peka tuh, buktinya sekarang kita udah pacaran kan?" Ucap Naila.

"Ck, bukan." Balas Dimas.

"Terus apaa Dimas sayang?" Tanya Naila.

"Gak mau peluk?" Tanya balik Dimas.

"E–eh.." Naila gelagapan.

"Ayoo, kalo ngga aku gak mau pergi." Ucap Dimas, mengancam Naila.

"Ish." Naila berdecak dan langsung memeluk Dimas, sebentar.

Ketika Naila ingin melepas pelukkan mereka, tetapi Dimas malah mempererat pelukkan itu.

"Ekhem." Tegur seseorang.

Dia adalah Rifka.

Naila dan Dimas melepaskan acara pelukan mereka.

"Y–yaudah sana." Ucap Naila kepada Dimas.

Dimas langsung pergi ke kelas nya dengan seulas senyuman di wajah tampan miliknya.

Rifka menatap Naila dengan tatapan mengintimidasi.

"gue jelasin." Pasrah Naila.

Akhirnya Naila menjelaskan semuanya dari awal sampe akhir kepada teman teman nya yaitu Rifka, Kaneva dan Hana.

"Lo gak sama sekali mikirin perasaan kak Ryan?" Tanya Hana, dingin.

"Ah yaa." Batin Naila. Ia baru saja mengingat akan kakak kelas nya itu.

Naila diam, bingung akan memberi jawaban apa.

"Minta maaf. Jelasin ke dia." Tambah Rifka dengan nada dingin juga.

Naila mengagguk pasrah.

🌻Naila's Story🌻

'kringg kringg'

Bel istirahat berbunyi nyaring di seluruh koridor SMA Angkasa. Hingga siswa dan siswi berhamburan keluar kelas.

"Gue temuin kak Ryan dulu, dan maaf karena gak kasih tau kalian." Sesal Naila kepada teman teman nya.

"Hm." Kaneva hanya berdeham.

"Kita maafin, tapi gue gak mau hal kayak gini ke ulang lagi. Semoga ini jadi pelajaran buat kita, inget ya kalo ada masalah tuh cerita jangan diem." Rifka

"Iya." Jawab Hana.

Kemudian mereka berpencar. Naila yang pergi ke kelas kak Ryan dan teman teman nya pergi ke kantin.

Sesampainya Naila di kelas kak Ryan.

"Kak." Panggil Naila kepada kak Ryan.

"Iyaa kenapa?" Tanya kak Ryan, dengan biasa saja.

"A–aku mau ngomong." Jawab Naila.

"Taman?" Pendapat kak Ryan.

"Iyaa." Jawab Naila.

Kemudian keduanya pergi ke taman sekolah mereka.

"Kak..." Panggil Naila kepada kak Ryan.

"Gue udah tau lo mau ngomong apa." Potong kak Ryan.

"Jadi..." Ucap Naila ragu.

"Gue tau, gak seharusnya gue kayak gini. Gue terlalu ngarep sama lo, Nai. Emang dari awal gue yang salah, gue ngasih hati gue ke cewek yang jelas jelas hati nya masih berlabuh sama masa lalu nya hahaha bodoh ya gue." Ucap kak Ryan dengan tawa hambar di akhir kalimatnya.

Naila masih mencerna ucapan kak Ryan.

"Lo tau kenapa gue ikhlasin lo?" Tanya kak Ryan dengan fake smile andalannya.

"Gue ikhlasin lo karena gue tau, gak semua cinta harus sepasang kekasih." Lanjut kak Ryan.

Hati Naila sedikit tercubit atas ucapan kak Ryan.

"Maafin gue, Kak." Ucap Naila, dengan menundukkan kepala karena perasaah bersalahnya kepada kakak kelas nya itu.

"Gue maafin. Gue juga bakalan coba buat hapus rasa gue ke lo. Meski ngga langsung ke hapus, karena semuanya perlu proses gak ada yang instan." Balas kak Ryan dengan menatap Naila intens juga dengan raut wajah sedih tetapi tetap memaksa untuk tersenyum.

"Bantu gue buat hapus rasa ini." Kata kak Ryan (lagi)

"Dengan cara jauhin gue sebentar. Gue akan balik pas nama udah gak ada di hati gue lagi." Lanjutnya.

"Kak—" Naila memohon tetapi ucapan nya terpotong oleh kak Ryan.

"Please, demi hubungan lo sama Dimas." Potong kak Ryan.

"Huft, iyaa." Jawab Naila, pasrah.

Tanpa mereka sadari, ternyata ada orang yang mendengar semua percakapan mereka.

"Gak semua cinta harus sepasang kekasih." Ucap seseorang yang mendengar percakapan Naila dan kak Ryan. Tentu saja mengulang kata kata kak Ryan.

Dia seorang gadis.

🌻Naila's Story🌻

Tbc.
siapa sih gadis yang dengerin mereka? Menurut kalian siapa? comment yaa hehe.
Oh iya, bentar lagi ending loh guys tungguin yaa kelanjutan cerita nya hehe.
Jangan lupa tinggalkan jejak :))

Naila's Story [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang