24 - luka dalam diam

112 17 9
                                    

Aku yang berjuang, tapi dia yang kamu panggil sayang :)
– Ryan Alexander Pahleva –

Happy Reading ~

'tring'

Hp Naila berdering, menandakan ada pesan masuk.

Dimas ❣️: kira kira jawaban nya memuaskan apa ngga ya?

Naila Nasyana : jawaban apa?

Naila yang belum konek masih memikirkan chat Dimas yang terbilang tiba tiba.

Dimas ❣️: balikkan?

Naila Nasyana : gak sekarang, masih gue pikirin.

Jawab Naila dari seberang chat.

Seusai membalas pesan dari Dimas, ia langsung pergi tidur dan mematikan benda pipih itu.

Naila merebahkan tubuhnya di atas kasur king size milik nya,  kemudian ia menatap langit langit kamar.

"Huft... Rasanya gue pengen banget bisa lepas dari perasaan ini."

"Kenapa sih arghh gak bisa lepas lepas juga?! Gue mau move on!!" Ucap Naila, frustasi.

"Dimas Dimas... Lo nyakitin perasaan gue, bahkan nyakitin hati gue Dim. Tapi kenapa lo terus terusan genggam hati gue? Kenapa lo terus terusan muncul di pikiran gue? Dan kenapa lo terus terusan bikin hati gue sakit."

"Gue benci perasaan kayak gini... Gue mengkhianati diri gue sendiri, bahkan gue sendiri pun ingkarin komitmen gue, Dimas arghh." Naila sangat frustasi.

Ia memejamkan mata cantik nya.

"Huft, gak ada salah nya gue ngasih kesempatan... Toh dia mungkin nyesel." Monolog Naila, yang sudah lebih rilex dari sebelum nya.

"Emang yaa hahaha penyesalan selalu datang di akhir." Lanjut nya.

"Ok. Gak ada salah nya ngasih kesempatan... Please Dimas jangan ulangin lagi, gue capek." Naila menunduk lesu.

🌻Naila's Story🌻

Keesokan hari nya.

Sebelum pelajaran dimulai Naila membuka hp nya, jari jemari lentik nya mengetikkan sesuatu di benda pipih milik nya.

Naila Nasyana : gue tunggu di taman belakang sekolah istirahat pertama buat ngasih jawaban gue.

Dimas ❣️: semoga jawaban lo ngga mengecewakan.

Naila Nasyana : dan semoga ucapan lo bukan omong kosong lagi :)

Seusai ia membalas pesan terakhir dari Dimas, ia mematikan ponsel nya dan memulai pelajaran jam pertama.

🌻Naila's Story🌻

'kringg kringg'

Bel istirahat telah berbunyi nyaring di seluruh koridor SMA Angkasa.

"Huft, semangat Nai." Monolog Naila, menyemangati diri nya sendiri.

Rifka yang melihat itu langsung menautkan kedua alis nya, pertanda ia bingung.

Naila's Story [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang